Israel: Kepala Keuangan Hizbullah Tewas di Suriah

Hizbullah belum bersuara atas klaim Israel.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 22 Okt 2024, 11:00 WIB
Ilustrasi Israel. (PublicDomainPicture/Pixabay)

Liputan6.com, Tel Aviv - Militer Israel mengatakan pada hari Senin (21/10/2024) bahwa komandan terbaru yang bertanggung jawab untuk mendanai kelompok Hizbullah telah "disingkirkan" di Suriah.

Juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari seperti dilansir CNA, Selasa (22/10), mengklaim pria yang namanya tidak disebutkan, memimpin Unit 4400 Hizbullah yang bertanggung jawab atas transfer dan dana kepada kelompok itu melalui penjualan minyak Iran.

"Komandan tersebut 'disingkirkan' di Suriah beberapa jam yang lalu," tambahnya.

Menurut Hagari, Unit 4400 sebelumnya dipimpin oleh Mohammed Jafar Ksir, yang juga dikenal sebagai Sheikh Salah.

"Dia mengelola sumber pendapatan utama organisasi teroris tersebut selama bertahun-tahun hingga kami melenyapkannya dalam serangan yang ditargetkan di ibu kota (Beirut) pada awal Oktober," ujar Hagari.

Sebelumnya pada hari Senin, Kementerian Pertahanan Suriah mengumumkan tewasnya dua orang dalam serangan yang menargetkan sebuah mobil di Damaskus dan dikaitkan dengan Israel.

Syrian Observatory for Human Rights melaporkan bahwa serangan itu menargetkan seorang pria non-Suriah yang sedang mengemudikan mobilnya di lingkungan tempat diadakannya upacara peringatan untuk pemimpin Hamas Yahya Sinwar, yang dibunuh oleh Israel pekan lalu di Jalur Gaza.

Unit 4400, kata Hagari, ditugaskan untuk mengangkut minyak Iran ke Suriah sebelum kemudian dijual di Lebanon.

"Nilainya sekitar puluhan juta dolar," kata Hagari.

Sekutu Hamas, Hizbullah, telah menembakkan roket setiap hari ke Israel utara untuk mendukung gerakan Palestina itu sejak perang dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 terhadap Israel.

Israel, yang telah melakukan serangan darat selama hampir sebulan untuk mengusir Hizbullah dari perbatasan utaranya, dalam beberapa hari terakhir telah meningkatkan upayanya untuk menyerang keuangan kelompok yang didukung Iran tersebut.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya