AS Minta Israel-Hizbullah Akhiri Perang Secepat Mungkin

AS juga mendesak penegakan Resolusi PBB agar Hizbullah mundur dari Lebanon.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 22 Okt 2024, 16:04 WIB
"Tentara Israel mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa mereka telah menargetkan situs Hizbullah di bagian selatan Lebanon dan mereka akan membalas sesuai keinginan mereka," demikian laporan yang dikutip Al Jazeera. (AP Photo/Ohad Zwigenberg)

Liputan6.com, Washington D.C - Amerika Serikat mengatakan pada Senin (21/10/2024) bahwa mereka ingin perang Israel-Hizbullah berakhir secepat mungkin.

AS juga mendesak penegakan Resolusi PBB yang mengharuskan Hizbullah yang didukung Iran untuk mundur dari Lebanon selatan, dikutip dari Channel News Asia, Selasa (22/10).

Seruan dari sekutu utama Israel itu muncul saat pasukan Israel meningkatkan perang yang hampir sebulan di Lebanon, termasuk menargetkan kelompok keuangan yang terkait dengan Hizbullah, dan terus menggempur Gaza selama lebih dari satu tahun dalam perang di sana.

Dengan pertempuran yang berkecamuk, utusan AS Amos Hochstein, yang mengunjungi ibu kota Lebanon, mengatakan bahwa Washington ingin melihat konflik di Lebanon berakhir "secepat mungkin".

"Mengaitkan masa depan Lebanon dengan konflik lain di kawasan itu bukanlah dan tidak akan menjadi kepentingan rakyat Lebanon," kata Hochstein.

Hochstein juga mengatakan, meskipun Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701, yang mengakhiri perang Israel-Hizbullah tahun 2006, seharusnya menjadi dasar untuk gencatan senjata baru, para pihak belum berbuat cukup banyak untuk mengimplementasikannya sejak saat itu.

"Mengaitkan masa depan Lebanon dengan konflik lain di kawasan itu bukanlah dan tidak akan menjadi kepentingan rakyat Lebanon," kata Hochstein.

 


Eskalasi

Ini menjadi insiden serangan pertama di Jounieh sejak Hizbullah dan Israel terlibat baku tembak pada tahun lalu. (JOSEPH EID/AFP)

Israel memperluas cakupan perangnya dari Gaza ke Lebanon bulan lalu, bersumpah untuk terus memerangi Hizbullah hingga mengamankan perbatasan utaranya untuk memungkinkan kembalinya orang-orang yang mengungsi akibat tembakan roket.

Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan, enam orang, termasuk seorang anak, tewas ketika serangan Israel menghantam sebuah gedung di kota Baalbek, Lebanon timur.

Kepala militer Israel, Letnan Jenderal Herzi Halevi, mengatakan bahwa selama sehari terakhir, pasukannya telah menyerang sekitar 30 target yang terkait dengan perusahaan keuangan Lebanon yang terkait dengan Hizbullah, Al-Qard Al-Hassan, yang dituduh Israel mendanai senjata kelompok tersebut.

Serangan tersebut menandai perluasan perang Israel yang hampir sebulan dengan Hizbullah.

 


Kerusakan Besar

Serangan Israel itu terjadi sehari setelah drone Hizbullah menghantam sebuah pangkalan militer di Israel utara yang menewaskan empat tentara dan melukai tujuh lainnya. (JOSEPH EID/AFP)

Kantor Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan, serangan tersebut menyebabkan "kerusakan besar" pada properti dan infrastruktur sipil.

Kantor Berita Nasional resmi Lebanon melaporkan bahwa tentara Israel meledakkan rumah-rumah di desa perbatasan Aita al-Shaab pada Senin (21/10) menambahkan bahwa telah terjadi bentrokan hebat di Lebanon selatan saat tentara Israel "berusaha maju".

Hizbullah mengatakan, telah menembakkan salvo roket ke tentara Israel di dekat desa tersebut.

Perang yang berlangsung hampir sebulan telah menewaskan sedikitnya 1.470 orang di Lebanon, menurut penghitungan AFP dari angka kementerian kesehatan Lebanon.

Infografis Perbandingan Persenjataan Iran Vs Israel. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya