Resmi jadi Wamendag, Ini Rencana Kerja 100 Hari Dyah Roro Esti

Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti menegaskan siap menjalankan amanah yang diberikan oleh Presiden Prabowo di sektor perdagangan.

oleh Tira Santia diperbarui 22 Okt 2024, 13:40 WIB
Dyah Roro Esti resmi menjadi Wakil Menteri Perdagangan periode 2024-2029 di kabinet Merah Putih. (Foto: Liputan6.com/Tira Santia)

Liputan6.com, Jakarta - Dyah Roro Esti resmi menjadi Wakil Menteri Perdagangan periode 2024-2029 di kabinet Merah Putih Presiden Prabowo Subianto. Hal itu ditandai dengan Serah Terima Jabatan (Sertijab) dari Jerry Sambuaga Wakil Menteri Perdagangan periode 2019-2024.

Perempuan yang akrab disapa Roro ini mengaku siap membantu Menteri Perdagangan Budi Santoso, untuk menjalankan amanah yang diberikan oleh Presiden Prabowo di sektor perdagangan, baik dalam negeri maupun luar negeri.

"Tentu untuk 100 hari ke depan kita akan menjalankan apa yang merupakan kebijakan dari Pak Menteri, Pak Budi Santoso. Baik itu untuk perdagangan dalam negeri, luar negeri, dan bagaimana kita bisa meningkatkan UMK (usaha mikro kecil)," kata  Dyah Roro Esti usai Sertijab di kantor  Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Selasa (22/10/2024).

Dalam 100 hari ke depan, Roro mengatakan pihaknya akan terlebih dulu melakukan rapat dengan Menteri Perdagangan. Tujuannya, untuk mengetahui tugas apa saja ke depannya yang akan ia kerjakan.

"Itu sudah beliau sampaikan waktu serang terima jabatan kemarin. Yang pertama yang harus saya lakukan adalah rapat dengan Pak Menteri. Agar kita jelas nanti apa yang harus saya kerjakan dan apa yang beliau kerjakan agar sinergitas dan kolaborasi itu muncul," ujarnya.

Adapun berkaitan dengan kerja sama luar negeri, Roro akan melanjutkan berbagai kerja sama bilateral Indonesia dengan beberapa negara, yang sebelumnya telah dijalankan oleh Wamendag periode 2019-2024.

"Mengenai kerja sama luar negeri, Pak Jerry Sambuaga, yang merupakan mantan Wamendag, juga telah menjalankan berbagai macam kerjasama bilateral. Melalui Comprehensive Economic Partnership Agreement atau CEPA, yang berjalan, yang sudah berjalan di beberapa negara dan juga yang masih pending di beberapa negara," katanya.

Roro meyakini dirinya mampu menyelesaikan kerja sama bilateral tersebut. Lantaran, ia pernah menjadi Ketua Bilateral antara Indonesia dengan Peru. "Kebetulan saya juga kemarin sempat memimpin sebagai ketua bilateral antara Indonesia dan Peru, salah satu yang kita bahas juga tentang CEPA. Jadi, mudah-mudahan kalau misalnya nanti terindentifikasi, ada beberapa negara yang harus kita percepat, kita akan lakukan," pungkasnya.


3 Target Menteri Perdagangan Budi Santoso dalam 100 Hari

Budi Santoso. Ia merupakan Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan (Kemendag). Budi Santoso disinyalir akan menjabat sebagai Menteri Perdagangan di pemerintahan Prabowo-Gibran. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sebelumnya, Budi Santoso resmi dilantik sebagai Menteri Perdagangan baru Kabinet Merah Putih, menggantikan Zulkifli Hasan. 

Setelah resmi menjabat, Budi mengungkapkan ia telah menetapkan 3 target capaian kinerjanya dalam 100 hari pertama menjalankan tugas sebagai Mendag. Target pertama, adalah peningkatan industri dalam negeri hingga memperluas ekspor. 

Budi Santoso menuturkan, pihaknya akan memacu industri lokal secara optimal, serta mengintegrasikan ke dalam rantai pasok global.

"Ekspor kita dalam 53 bulan selalu surplus. Maka dari itu, kita tingkatkan terus dengan cara memperluas pasar ekspor,” ungkap Budi dalam kegiatan Serah Terima Jabatan Mendag di Kantor Kemendag, Jakarta Pusat, Senin (21/10/2024).

Target lainnya, adalah meningkatkan jumlah UMKM mencapai akses ke pasar internasional. Budi berharap, perwakilan Indonesia di luar negeri akan lebih aktif dalam membuka peluang ekspor bagi produk-produk lokal.

"Rasio kewirausahaan kita itu masih kecil ya, 3,47 persen,” bebernya.

Budi mengingatkan, Indonesia memerlukan rasio kewirausahaan mencapai 12 persen untuk menjadi negara maju.

"Nanti kita bikin program-program baru (untuk UMKM),” imbuhnya.

"UMKM harus go global, mereka harus berani inovasi kemudian adaptasi,” tambah dia.

Resmi Jadi Mendag

Sebelumnya, Budi Santoso resmi menjabat sebagai Menteri Perdagangan (Mendag) di Kabinet Merah Putih pada Senin, 21 Oktober 2024. Penugasan itu diberikan dalam serah terima jabatan (sertijab) dari Mendag sebelumnya, Zulkifli Hasan (Zulhas).

Sebelum menjadi Mendag, Budi Santoso sempat menjabat sebagai Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag, sebelum akhirnya menjadi Sekretaris Jenderal Kemendag.

"Saya mengucapkan terima kasih atas arahan dan bimbingan bapak selama ini. Saya kenal pak Zul belum lama, tapi saya ikhlas dengan rasa hormat membantu beliau dan seterusnya,” ujar Budi, dalam Sertijab di Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat pada Senin, 21 Oktober 2024.

 


Pejabat Karier

Budi Santoso resmi menjabat sebagai Menteri Perdagangan (Mendag) pada Senin, 21 Oktober 2024. Penugasan itu diberikan dalam serah terima jabatan (sertijab) dari Mendag sebelumnya, Zulkifli Hasan (Zulhas).

Budi mengungkapkan, ia seluruh staf Kementerian Perdagangan merasa terharu dengan menyambut hari bersejarahnya bertugas sebagai Mendag baru.

Ia juga mengatakan, selama mendampingi Zulhas ada banyak hal yang ia pelajari dari sosok mantan Mendag tersebut, mulai dari kepemimpinan hingga bagaimana ia mengambil kebijakan.

"Banyak hal yang dicapai, kinerja ekspor surplus, inflasi terjaga, harga yang stabil, dan capaian lain," bebernya.

Zulhas, yang kini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Pangan membocorkan alasan merekomendasikan Budi sebagai Mendag ke Presiden Prabowo Subianto. "Saya tanya ke (mantan Sekjen Kemendag) Pak Suhanto, ada nggak yang dari pejabat karier (lalu) jadi menteri (di Kemendag)? Dia bilang, 'belum pernah Pak'. Karena masing-masing tergantung sama amal perbuatannya. Saya mengusulkan yang pejabat karier, dan terpilih Pak Budi," bebernya.

"Memang belum pernah ada dari pejabat karier yang jadi Menteri Perdagangan. Padahal Menteri Perdagangan selalu raportnya bagus,” imbuhnya.

 


Profil Budi Santoso, Menteri Perdagangan Kabinet Merah Putih Prabowo

Sebelumnya, Budi Santoso didapuk menjadi Menteri Perdagangan oleh Presiden Prabowo Subianto. Bagaimana profil dan rekam jejaknya?

Budi santoso yang baru dilantik sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Perdagangan pada 14 Agustus 2024, memiliki pengalaman panjang di lingkungan Kementerian Perdagangan. Sebelum menjabat sebagai Sekjen, Budi Santoso telah menempati berbagai posisi strategis di kementerian tersebut.

Karier Budi Santoso sebelum Menjadi Menteri Perdagangan, Budi Santoso pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri dari Desember 2022 hingga Agustus 2024.

Pada periode sebelumnya, ia menjadi Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei dari September 2020 hingga Desember 2022. Budi juga pernah menjabat sebagai Kepala Biro Keuangan pada Juni hingga September 2020.

Awal Karier Budi Santoso

Pengalaman karier Budi Santoso di Kementerian Perdagangan dimulai sejak lama. Pada 2010, ia memegang jabatan sebagai Kasubdit Ekonomi Kreatif di Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional.

Selanjutnya, ia dipromosikan menjadi Atase Perdagangan di India. Sekembalinya ke Indonesia, Budi diangkat sebagai Kepala Bagian Program dan Kerjasama di Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional.

Budi juga telah menduduki berbagai posisi penting lainnya di Kementerian Perdagangan, termasuk:

Kepala Pusat Data dan Informasi (2017)

Direktur Bina Usaha dan Pelaku Distribusi (2017)

Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian (2018)

Peran di BUMN Pangan: Komisaris Utama ID FOOD

Selain berkarier di Kementerian Perdagangan, Budi Santoso juga menjabat sebagai Komisaris Utama Holding BUMN Pangan, PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau ID FOOD.

Penunjukan ini dilakukan melalui Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor SK 174/MBU/07/2023. Dalam peran ini, Budi berkontribusi dalam mengawasi dan memimpin strategi perusahaan pangan nasional yang memiliki peran vital dalam ketahanan pangan Indonesia.

 

Infografis Jurus Pemerintahan Prabowo - Gibran Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya