Jelang Debat Kedua Pilkada Jakarta 2024, Ini yang Disiapkan Pramono Anung

Calon Gubernur Daerah Khusus Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung akan memaparkan beberapa poin penting dalam debat kedua Pilkada Jakarta 2024.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 22 Okt 2024, 16:18 WIB
Calon Gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung, menemui ribuan relawan di Jakarta Internasional Velodrome l, Jakarta, Sabtu (12/10/2024). (Foto: Tim Pramono)

Liputan6.com, Jakarta Calon Gubernur Daerah Khusus Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung akan memaparkan beberapa poin penting dalam debat kedua Pilkada Jakarta 2024.

Dia menyebut, setidaknya ada tiga prioritas untuk warga Jakarta. Diketahui, debat kedua Pilkada Jakarta 2024 akan dilakukan Minggu 27 Oktober mendatang.

"Pertama itu, soal Jakarta Funding, kedua tentang transjabodetabek, terakhir open government," kata Pramono Anung dalam keterangan tertulis, Selasa (22/10/2024).

Dirinya optimis akan banyak pertanyaan menyoal open government. Sehingga, ia akan memaparkan mengenai solusi pemerintahan Jakarta agar tidak berbelit dan jauh lebih efektif.

"Kami sudah mempersiapkan semuanya," kata dia.

Sebelumnya, Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno memastikan fokusnya membenahi masalah transportasi umum di Jakarta. Selain untuk kenyamanan masyarakat, hal itu juga diyakini dapat menekan kemacetan.

"Kalau macet itu bukan bagaimana kita hanya mengalihkan pengguna kendaraan pribadi ke transportasi umum, tapi yang harus kita laksanakan dulu adalah memperbaiki transportasi umumnya," tutur Ketua Tim Sukses Pramono-Rano, Lies Hartono alias Cak Lontong di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (22/10/2024).

Cak Lontong menyebut, pemerintah harus dapat meyakinkan para pengguna kendaraan pribadi perihal manfaat dari transportasi umum, agar nantinya mau beralih di kemudian hari. Salah satunya dengan memperhatikan faktor kenyamanan.


Terus Belanja Masalah

"Kita tidak bisa memaksa pengendara atau pengguna mobil pribadi untuk serta merta harus pindah ke transportasi umum," jelas dia.

"Jadi, yang penting yang akan dihidangkan adalah solusi untuk memberikan fasilitas atau transportasi yang terbaik utuk masyarakat, itu yang diutamakan," sambungnya.

Juru Bicara Pramono-Rano, Chico Hakim menambahkan, kedua sosok yang didukungnya itu memang paling fokus dalam belanja masalah. Mereka terus berusaha mendengar berbagai aspek demi menyelesaikan problem Jakarta, salah satunya urusan transportasi umum.

Meski punya pengalaman panjang di birokrasi, baik Pramono maupun Rano pun menyadari kondisi Jakarta yang sangat berbeda dengan wilayah lainnya.

"Artinya permasalahannya beda dan juga apa tantangannya ke depan juga berbeda dan makanya Mas Pram dan Bang Doel selalu paling seneng belanja masalah," kata Chico.

Lebih lanjut, dia menyadari butuh berbagai solusi kreatif dalam menyelesaikan masalah Jakarta. Sebab itu, Pramono dan Rano mesti rajin mendengarkan aspirasi dari berbagai golongan.

"Ke depan ini kan semua ada notulensinya, tentunya akan kita kembalikan lagi ke Mas Pram, dan mana yang paling realistis, paling utama, bisa jadi prioritas untuk dikerjakan dahulu," Chico menandaskan.


Janji Pramono Anung untuk Warga Koja Jakarta Utara, Membangun Sekolah Negeri

Pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas. Di tengah kebutuhan akan pendidikan yang merata, muncul berita menggembirakan dari Koja, Jakarta Utara.

Pasalnya, Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung, akan memprioritaskan pembangunan sekolah negeri di wilayah Koja, Jakarta Utara.

"Jadi kalau kita lihat di sini, daerah yang seperti ini kan nggak mungkin nggak ada sekolah negeri. SD aja nggak ada. Maka ya harus ada, dan itu menjadi prioritas," ujarnya usai menyapa warga masyarakat Jl. Lampea Lorong 19, Koja, Jakarta, Minggu (20/10/2024).

Pramono Anung juga menyebut, ketiadaan sekolah negeri membuat warga sekitar harus memasukkan anak mereka ke sekolah-sekolah swasta yang biayanya tidak murah. Ia menegaskan, jika terpilih sebagai Gubernur Jakarta, pembangunan sekolah negeri di wilayah Koja akan menjadi pekerjaan rumah yang harus dituntaskan.

"Minimal SD harus ada-lah di sini. Masa SD harus sekolah swasta, kemudian mereka tidak dapat KJP, nggak gratis. Kan belum semuanya gratis," sebutnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya