Meta Kembali Pakai Pengenalan Wajah untuk Cegah Penipuan di Facebook dan Instagram

Meta kembali menggunakan teknologi pengenalan wajah untuk melindungi pengguna dari penipuan dan mempermudah pemulihan akun.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 23 Okt 2024, 09:30 WIB
Uji coba fitur pengenalan wajah yang mulai diterapkan Meta di Facebook dan Instagram. (Dok: Meta)

Liputan6.com, Jakarta - Meta, perusahaan induk Facebook dan Instagram kembali menggunakan teknologi pengenalan wajah di aplikasi-aplikasinya. Langkah ini diambil setelah lebih dari tiga perusahaan tersebut menghentikan sistem pengenalan wajah di Facebook.

Mengutip informasi dari Engadget, Selasa (22/10/2024), Meta kembali menggunakan alat pengenalan wajah di Facebook dan Instagram untuk melawan penipuan, sekaligus membantu pengguna yang kehilangan akses ke akun mereka.

Dijelaskan, uji coba fitur ini dimulai dengan pengenalan wajah untuk mendeteksi iklan scam yang memakai wajah selebritis dan figur publik.

Menurut Meta, perusahaan telah menggulirkan fitur pengenalan wajah untuk sekelompok kecil selebritas dan toko publik. Ke depannya, mereka juga akan mendaftarkan lebih banyak orang dalam fitur tersebut untuk beberapa minggu mendatang.

VP of Content Policy Meta Monika Bickert menuturkan, proses ini akan berlangsung secara real-time. "Ini lebih cepat dan lebih akurat dibandingkan peninjauan manual," tutur Monika.

Selain itu, alat pengenalan wajah ini hadir untuk mengatasi masalah lama lainnya di Facebook dan Instagram yaitu untuk pemulihan akun.

Disebutkan, perusahaan sedang bereksperiman dengan opsi selfie video baru yang memungkinkan untuk mengunggah klip diri mereka, yang kemudian akan dicocokkan oleh Meta dengan foto profil mereka.

Cara ini dapat dipakai ketika pengguna tidak dapat mengakses akun mereka. Selain itu, cara ini juga bisa dipakai perusahaan untuk pencegahan aksi peretasan akun yang memanfaatkan kredensial curian.

Kendati demikian, fitur ini tidak akan membantu semua orang yang kehilangan akses ke akun Facebook atau Instagram mereka. Sebab, beberapa akun bisnis tidak menyertakan foto orang, sehingga masih memakai opsi pemulihan akun yang ada saat ini.

Meski tidak memakai metode pengenalan wajah ini, Meta menjanjikan proses baru tersebut tetap akan menyulitkan penjahat melakukan pencurian akun, terutama akun bisnis.

Tidak hanya itu, Meta juga memastikan kalau data wajah yang dipakai untuk fitur ini akan segera dihapus, serta tidak akan dipakai untuk tujuan lain. Yang perlu diingat pula, fitur ini bersifat opsional.


Meta Luncurkan Hub Pemilu, Perkuat Literasi Digital Masyarakat di Pilkada 2024

Meta meluncurkan Hub Pemilu Meta menjelang Pilkada 2024. (Dok: Meta Indonesia)

Sebelumnya, Meta secara resmi meluncurkan Hub Pemilu Meta untuk mendukung pelaksanaan Pilkada yang demokratis dan transparan. Platform ini hadir sebagai pusat informasi komprehensif bagi masyarakat dan seluruh pihak terkait Pilkada.

Dalam siaran pers yang diterima, Selasa (8/10/2024), Hub Pemilu Meta ini juga menyajikan berbagai informasi edukatif mengenai literasi digital dan kebijakan Meta terkait Pilkada 2024.

Beberapa informasi yang disajikan dalam hub ini di antaranya tips mengatasi misinformasi hingga panduan menjaga keamanan akun. Selain itu, semua informasi yang dibutuhkan untuk berpartisipasi aktif dalam Pilkada tertuang di hub itu. 

Sementara beberapa topik penting yang ada di Hub Pemilu Meta ini di antaranya membangun komunitas online yang positif, menyeimbangkan kebebasan berekspresi, serta menjaga keamanan dan keselamatan pengguna. 


Inisiatif Meta Lainnya

Ilustrasi pilkada serentak (Liputan6.com/Yoshiro)

Selain meluncurkan Hub Pemilu, Meta juga gencar melakukan berbagai inisiatif lain. Salah satunya bekerja sama dengan sejumlah media ternama untuk memverifikasi informasi yang beredar di platformnya.

Untuk inisiatif ini, Meta bermitra dengan Kompas, Tempo, Liputan6, Tirto, Mafindo, dan AFP. Tidak hanya itu, Meta juga menggelar program literasi digital Asah Digital.

Melalui program ini, Meta memberdayakan masyarakat, terutama generasi muda, dengan keterampilan literasi digital yang kuat.

Ada pula Kampanye Literasi Digital Saring Daring bersama USAI dan Love Frankie. Kampanye berskala nasional ini mengajak mahasiswa untuk menciptakan konten kreatif yang mempromosikan kewarganegaraan digital bertanggung jawab.

 


Pelatihan untuk Pemangku Kepentingan

Sebagai tambahan, Meta turut memberikan pelatihan pada para pemangku kepentingan untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang integritas pemilu dan penggunaan platform digital yang bertanggung jawab.

Menjelang Pilkada 2024, Meta juga menghadirkan pengingat dan stiker Pemilu. Fitur ini dirancang untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Pilkada.

Fitur Pengingat Hari Pilkada akan hadir di bagian atas Feed akun pengguna di Facebook dan Instagram. Sementara, stiker nantinya dapat digunakan di Stories pengguna dan bingka profil bertema Pemilu di Facebook.

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya