Cara Mahasiswa Tingkatkan Ekonomi Biru Lewat Produk Diversifikasi Ikan Payus

Tujuannya, mengoptimalkan potensi perikanan lokal sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi biru masyarakat pesisir.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 22 Okt 2024, 16:38 WIB
Himpunan Mahasiswa Pendidikan Kelautan dan Perikanan (HIMADIKRI) dari Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Serang menjalankan program inovatif berjudul Fish Jelly (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Himpunan Mahasiswa Pendidikan Kelautan dan Perikanan (HIMADIKRI) dari Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Serang menjalankan program inovatif berjudul Fish Jelly. Program tersebut adalah Diversifikasi Produk Perikanan Ikan Payus untuk Meningkatkan Ekonomi Biru di Desa Lontar, Serang, Banten.

Pembina HIMADIKRI, Ahmad Satibi mengatakan, program dijalankan merupakan bagian dari Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa). Tujuannya, mengoptimalkan potensi perikanan lokal sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi biru masyarakat pesisir.

"Ikan payus melimpah di perairan Desa Lontar, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Banten kini mendapat sentuhan inovasi melalui pengolahan menjadi fish jelly. Produk ini tidak hanya menawarkan diversifikasi olahan ikan, tetapi juga membuka peluang baru bagi nelayan dan pengolah ikan setempat untuk meningkatkan nilai tambah hasil tangkapan mereka" ujar Ahmad melalui keterangan diterima, Selasa (22/10/2024).

Senada dengan itu, Wakil Ketua Ormawa HIMADIKRI, Naufal Fadhilah Prayuda menjelaskan, melalui program tersebut, pihaknya berharap dapat memperkenalkan alternatif pengolahan ikan yang lebih menguntungkan bagi masyarakat Desa Lontar.

“Fish jelly bukan sekadar produk baru, tapi juga wahana pemberdayaan ekonomi yang sejalan dengan konsep ekonomi biru,” ungkap Naufal. Naufal memastikan, program dijalankan melibatkan warga setempat dalam setiap kegiatannya, termasuk pelatihan produksi, pengemasan, hingga strategi pemasaran fish jelly.

“HIMADIKRI juga menjalin kerjasama dengan pemerintah desa dan stakeholder terkait untuk memastikan keberlanjutan program,” tutur dia.


Langkah Awal

Naufal optimis, Fish Jelly menandai langkah awal dalam upaya diversifikasi produk perikanan di Desa Lontar.

“Komitmennya, terus mendampingi masyarakat dalam mengembangkan usaha dengan harapan dapat menjadi model keberhasilan ekonomi biru di wilayah pesisir,” janji dia.

Menambahkan hal tersebut, Ketua Pelaksana PPK Ormawa, Saybia Zahra Azryan mengatakan agenda pengabdian dijalankan termasuk Tri Dharma Perguruan Tinggi yang dikemas dalam abdi pengolahan sumber daya ikan (SDI) yang linier dengan jurusan mahasiswa kami yaitu Pendidikan Kelautan dan Perikanan.

Sebagai informasi, Data stunting dari Desa Lontar, menyebutkan terdapat sebanyak 17 anak yang mengidap stunting, karena dari masalah sanitasi lingkungan dan pola makan.

Infografis: Warisan Budaya Indonesia yang Sudah Diakui UNESCO

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya