Liputan6.com, Tarakan Santri yang merupakan generasi penerus bangsa dan dibentuk melalui pendidikan pesantren memiliki peran penting dalam pembangunan masyarakat. Santri pun tidak hanya dituntut untuk menguasai ilmu agama, tetapi juga keterampilan praktis yang relevan dengan kebutuhan zaman.
Selain itu, pendidikan yang diterima di pesantren memberikan landasan moral dan etika kuat, sehingga mampu berkontribusi dalam berbagai bidang pembangunan. Hal itu pun menjadi pondasi dalam upaya meneruskan estafet cita-cita para alim ulama di masa kemerdekaan Indonesia.
Advertisement
Mengingat perannya yang besar, Pemerintah Indonesia pun menetapkan setiap tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri. Hari Santri pun menjadi pengingat perjuangan santri dalam mempertahankan kemerdekaan serta peran mereka dalam membangun karakter bangsa yang berlandaskan nilai-nilai agama.
Selaras dengan itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Tarakan, Bustan mengungkapkan bahwa peranan santri sangat luar biasa, sehingga perlu diperingati setiap tahunnya.
“Saya terlebih dahulu mengucapkan Hari Santri, karena memang luar biasa peranannya, terlebih menyambung perjuangan para Kiai dan ulama untuk kemerdekaan Republik Indonesia," ungkapnya.
"Sekarang para santri meneruskan estafet cita-cita terdahulu dengan cara bebeda, kalau dulu merebut kemerdekaan dengan bamboo runcing, dakwah, dan lain sebagainya, tetapi sekarang para santri berjuang dengan pena,” jelas Bustan.
Kontribusi Besar
Bustan menyebut bahwa selama ini, kontribusi santri cukup besar dalam pembangunan dan tak jarang banyak dari kalangan santri yang menempati jabatan penting di Indonesia. Ia pun mengatakan, kontribusi tersebut tercermin dari pembentukan karakter generasi muda yang relijius, beraklak, dan toleransi.
“Kita lihat sendiri, para santri sudah bisa jadi presiden, waktu itu Kiai Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, kemudian di era pak Jokowi ada Ma'ruf Amin yang menjadi wakil presiden," sebutnya.
"Oleh karena itu, kita harapkan para santri di Tarakan bisa berkolaborasi, mari kita bersinergi membangun kota Tarakan yang kita cintai menjadi lebih baik lagi,” jelas Bustan.
(*)
Advertisement