Bidik Swasembada Pangan, Luas Lahan Padi jadi Perhatian Kementan

Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman menyebutkan Indonesia harus mampu swasembada pangan, bahkan menyiapkan diri untuk menjadi lumbung pangan bagi dunia.

oleh Septian Deny diperbarui 22 Okt 2024, 18:15 WIB
Petani menggiling saat musim panen padi di sawah Desa Bube Baru, Kecamatan Suwawa, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo (15/3). Mulai dari menyabit padi hingga sudah menjadi bulir gabah itu semua mengunakan tenaga manusia. (Liputan6.com/Arfandi Ibrahim)

Liputan6.com, Jakarta Guna mendukung target capaian Perluasan Areal Tanam (PAT), Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) pada Polbangtan Bogor dan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin) Kementerian Pertanian RI melakukan verifikasi data hasil pemetaan lahan PAT berbasis polygon bagi dua kelompok tani (Poktan) di Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor.

Kegiatan tersebut bertujuan memastikan akurasi data luas tanam padi yang telah dipetakan. Hal ini menjadi penting untuk memastikan keberhasilan Program PAT melalui pompanisasi. Kementerian Pertanian terus berkomitmen dalam meningkatkan produksi padi dalam upaya mewujudkan swasembada pangan.

Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman menyebutkan Indonesia harus mampu swasembada pangan, bahkan menyiapkan diri untuk menjadi lumbung pangan bagi dunia.

Senada dengan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti menegaskan bahwa Program PAT untuk memenuhi kebutuhan pangan yang ke depannya akan semakin meningkat.

“Arahan dari Mentan Amran, sangat fokus dengan Program PAT karena dapat menambah produktivitas dan produksi padi. Harapannya tentu saja kita dapat swasembada dalam waktu dekat," katanya.

Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto mengatakan kegiatan verifikasi data hasil pemetaan dilakukan dengan cara mencocokkan data yang diperoleh dari pemetaan dengan kondisi lapangan.

"Tim gabungan dari Polbangtan Bogor dan Pusdatin secara langsung mengunjungi lokasi-lokasi yang telah dipetakan untuk melakukan pengecekan belum lama ini," katanya.pada

 


Teknologi Geospasial

Petani menanam padi di persawahan di kawasan Tangerang, Kamis (3/12/2020). Kementerian Pertanian menargetkan pada musim tanam pertama 2020-2021 penanaman padi mencapai seluas 8,2 juta hektare menghasilkan 20 juta ton beras. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Verifikasi data, kata Yoyon Haryanto, dilakukan dengan menggunakan teknologi Geospasial. Aplikasi yang digunakan yaitu ArcGIS Field Map yang merupakan aplikasi peta dan sangat berguna untuk para petugas lapangan.

Menurutnya, Tim Pusdatin menyampaikan secara detail mengenai penggunaan ArcGIS Fields bagi petani, penyuluh dan Petugas Pengumpul Data Kecamatan (PPDK).

"Penggunaaan aplikasi tersebut memudahkan mengakses peta digital, melakukan pengukuran, menandai lokasi dan mengumpulkan data langsung di lapangan," kata Yoyon.


3 Pesan Khusus Prabowo ke Mentan Amran, Bidik Swasembada Pangan dalam 4 Tahun

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman/Istimewa.

Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan dirinya mendapat tiga pesan khusus dari Presiden Prabowo Subianto usai dilantik, di Istana Negara, Jakarta.

Mentan dalam acara ramah tamah, di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan pesan tersebut yakni Presiden Prabowo meminta dirinya untuk memperkuat koordinasi antarlembaga, mengingatkan untuk tidak korupsi, serta mewujudkan swasembada pangan di Indonesia.

"Penyampaian ketiga, capai swasembada secepat-cepatnya," ujar Amran.

Dia mengatakan untuk pesan pertama yakni memperkuat koordinasi antarlembaga akan pihaknya terapkan dengan sebaik-baiknya, sehingga dengan begitu institusi yang dipimpinnya optimistis dapat mewujudkan Visi dan Delapan Misi Asta Cita dari Presiden Prabowo Subianto.

Lebih lanjut, Amran meneruskan pesan dari Prabowo untuk tidak melakukan korupsi kepada para pegawai di Kementan. Disampaikan Amran, ia tak akan segan menindak pegawai yang terbukti melakukan tindak pidana korupsi.

Hal tersebut dikarenakan tidak hanya merugikan negara, tetapi juga membuat kepercayaan publik terhadap institusi Kementan menjadi menurun.

"Yang melakukan cuma dua, tiga orang. Tetapi yang terkena dampaknya adalah keluarga Kementerian Pertanian seluruh Indonesia," katanya lagi.

Sedangkan untuk keinginan swasembada pangan, disampaikan Amran, Presiden Prabowo menginginkan hal ini terwujud dalam waktu 4 tahun.

 


Swasembada Pangan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman saat menjadi pembicara dalam Seminar Nasional Fraksi Partai Gerindra Komisi IV DPR RI bertajuk 'Strategi Mewujudkan Swasembada Pangan Menuju Indonesia Emas 2045' di Gedung DPR RI (Istimewa)

Presiden RI Prabowo Subianto meyakini Indonesia bisa mewujudkan swasembada pangan atau kemandirian dalam memenuhi kebutuhan pangan bagi masyarakatnya paling lambat 4-5 tahun ke depan.

"Saya yakin paling lambat 4-5 tahun, kita akan swasembada pangan, bahkan kita siap menjadi lumbung pangan dunia," kata Prabowo saat berpidato dalam Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI Periode 2024-2029 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Minggu (20/10).

Keyakinan itu, kata Prabowo, muncul usai berdiskusi dengan para pakar terkait. Oleh karena itu, swasembada pangan harus diwujudkan guna cegah ketergantungan pada bahan pangan negara-negara lain. Pada masa krisis, Presiden menyebutkan tidak ada negara yang bersedia menjual bahan-bahan pangan mereka.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya