Hari Santri 2024, Puluhan Ribu Siswa SD-SMP di Kota Tangerang Diwisuda Akbar Tahfidz

Sebanyak 10.522 siswa SD dan SMP di Kota Tangerang diwisuda Akbar Tahfidz saat peringatan Hari Santri Nasional, di Masjid Raya Al-A'zhom, Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Selasa (22/10/2024).

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 22 Okt 2024, 23:32 WIB
Sebanyak 10.522 siswa SD dan SMP di Kota Tangerang diwisuda Akbar Tahfidz saat peringatan Hari Santri Nasional, di Masjid Raya Al-A'zhom, Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Selasa (22/10/2024).

Liputan6.com, Tangerang - Sebanyak 10.522 siswa SD dan SMP di Kota Tangerang diwisuda Akbar Tahfidz saat peringatan Hari Santri Nasional, di Masjid Raya Al-A'zhom, Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Selasa (22/10/2024).

Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang, Nurdin mengungkapkan rasa syukur atas keberhasilan program yang telah berjalan selama hampir 10 bulan itu.

"Alhamdulillah, hari ini kita melaksanakan Wisuda Tahfidz dengan jumlah 10.522 peserta. Ini adalah wisuda tahfidz terbanyak yang pernah ada di Indonesia, wisuda ini bagian dari program Tangerang Mengaji yang telah kita jalankan selama hampir satu tahun,"ujar Nurdin.

Tidak sampai di sini, Nurdin mengaku, Tangerang Mengaji akan tetap berlanjut di tahun berikutnya. Sebab, program ini merupakan implementasi dari Perda No. 4 Tahun 2016 tentang Madrasah Diniyah Takmiliyah, yang didukung oleh DPRD Kota Tangerang, sehingga diharapkan bisa memberi dampak positif bagi generasi muda di kota tersebut.

"Program ini bertujuan untuk mewujudkan generasi berakhlak mulia di Kota Tangerang. Kami akan terus mengevaluasi dan menyempurnakan program ini, mulai dari materi pembelajarannya hingga metode evaluasi untuk memastikan kesiapan siswa kita," ungkapnya.

Pemerintah Kota juga sedang merumuskan bentuk penghargaan atau reward bagi para lulusan tahfidz, termasuk kemudahan ketika nanti masuk SMP Negeri di Kota Tangerang.

"Untuk rewardnya kami dengan teman-teman DPRD sedang menyusun reward bagi anak-anak kita yang berhasil menyelesaikan hafalan Al-Qur'an, termasuk hak untuk memilih sekolah SMP di Kota Tangerang,"katanya.

Lalu, tingkat SMA akan berkoordinasi dengan Gubernur Banten untuk menentukan bentuk penghargaan yang sesuai bagi para hafidz Quran ini.


Menag Nasaruddin Singgung Pribadi yang Hebat dan Kuat

Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mengatakan Masjid Istiqlal menerima total 50 ekor sapi dari sejumlah pejabat negara di Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah. (Winda Nelfira).

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar dan Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo HR Muhammad Syafi’i langsung menghadiri acara malam puncak peringatan Hari Santri 2024 usai dilantik sebagai menteri Kabinet Merah Putih oleh Presiden Prabowo Subianto.

Acara bertajuk SantriVolution ini digelar Kementerian Agama (Kemenag) pada Senin, 21 Oktober 2024 malam. Tampak hadir juga, Sekjen Kemenag M Ali Ramdhani, para Dirjen dan Kepala Badan, serta pejabat eselon II, III, jajaran Kemenag, dan para santri.

Di hadapan ratusan para santri, Menag Nasaruddin berpesan tentang pentingnya menjadi pribadi yang kuat dan dapat dipercaya.

"Sesungguhnya sebaik-baik orang yang engkau pekerjakan adalah orang yang kuat lagi dapat dipercaya," ujar Menag dalam sambutannya, mengutip firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Qashash ayat 26. Ayat ini berkisah tentang Nabi Musa yang dinilai memiliki kepribadian yang jujur, dapat dipercaya, dan kuat tenaganya.

Menag lalu berkisah tentang pertarungan antara Nabi Muhammad SAW dengan seorang pegulat yang tidak terkalahkan, bernama Rukana bin Abi Yazid. Suatu ketika, Nabi dan Rukana akan bertanding (gulat). Tempat bertanding sudah disiapkan. Sahabat Nabi sangat cemas. Pertandingan pun berlangsung.

“Ronde 1, 2 belum ada yang terkalahkan. Pada ronde ketiga, Rukana terjatuh dari kanvas tempat bertanding. Karena Nabi sangat lincah. Singkat cerita Nabi, menang KO," cerita Nasaruddin Umar.

Di mata Menag, santri adalah pribadi yang hebat dan kuat. Salah satu buktinya adalah resolusi jihad yang dikeluarkan oleh KH Hasyim Asy'ari hingga menggerakkan para santri pesantren dan warga bangsa untuk berjihad dan berjuang membela bangsa dari ancaman penjajah.

"Jihad melawan penjajah adalah fardu ain. Anak kecil sampai nenek-nenek wajib hukumnya membela Tanah Air ini. Dengan membaca sejarah saat itu, pengaruh pondok pesantren penting bagi kita semua," ujar Nasaruddin Umar.


Infografis

kurikulum tiap era pemerintahan (liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya