Mau Karyawan Kerja Produktif dan Betah di Kantor? Simak Tips dari CEO Ini

CEO TIAA Thasunda Brown Duckett miliki tips bagi siapa saja yang ingin menjadi pemimpin lebih baik, dengarkan lebih banyak, bicara lebih sedikit.

oleh Satrya Bima Pramudatama diperbarui 24 Okt 2024, 07:00 WIB
Ilustrasi CEO Perempuan/Wanita (Ilustrasi By AI)

Liputan6.com, Jakarta - Chief Executive Officer (CEO) perusahaan Asuransi TIAA, Thasunda Brown Duckett miliki tips bagi siapa saja yang ingin menjadi pemimpin lebih baik, dengarkan lebih banyak, bicara lebih sedikit.

Dia secara rutin mengadakan sesi diskusi kecil bersama para karyawan untuk mendengarkan langsung ide, masalah, dan perspektif mereka.  Setiap bulan, dia menyelenggarakan pertemuan yang dinamakan "Coffee and T".

Dilansir dari CNBC, Kamis (24/10/2024), dalam pertemuan ini, hanya ada 10 karyawan diundang dan dikelompokkan berdasarkan kesamaan tertentu, seperti jabatan atau lama bekerja. Tujuannya agar suasana lebih nyaman dan terbuka.

Duckett, yang juga masuk daftar ‘’Changemakers 2024’’ versi CNBC, menggunakan sesi ini untuk mencari tahu apa yang disukai karyawan dari bekerja di TIAA, hal-hal yang sudah berjalan baik, dan masalah-masalah yang perlu diperbaiki.

Pertanyaan Kunci yang Bikin Karyawan Terbuka 

Agar karyawan merasa nyaman berbicara, Duckett selalu mengajukan satu pertanyaan sederhana yakni: “Apa satu hal yang akan kamu ubah jika jadi CEO dan bisa menyelesaikan sesuatu?” 

Dengan pertanyaan ini, Duckett mengaku bisa langsung terhubung dengan pemikiran karyawannya.

“Saya jadi tahu apa yang benar-benar ada di pikiran mereka dan ini membuat saya semakin tajam sebagai pemimpin,” jelasnya.

Dia juga menyebut bahwa sesi ini penting untuk membangun budaya di mana karyawan merasa didengar tanpa rasa takut dihakimi.


Dampak Positif Mendengarkan Karyawan

Ilustrasi berdiri, meeting, rapat, diskusi. (Image by pressfoto on Freepik)

Penelitian dari Wharton School, University of Pennsylvania, menemukan bahwa karyawan yang merasa suaranya didengar akan lebih terlibat, bekerja lebih baik, dan lebih betah di perusahaan.

Profesor dari Harvard Business School, Joseph Fuller memuji strategi Duckett. Menurutnya, pemimpin yang baik harus bisa menciptakan lingkungan di mana karyawan merasa dihargai dan dipercaya.

“Kepercayaan adalah kunci utama untuk membuat tenaga kerja merasa bahagia dan berkembang,” jelas Fuller. 

Dengan pertemuan informal seperti “Coffee and T”, pemimpin jadi lebih mudah didekati. Hal ini juga dapat menyebarkan energi positif di lingkungan kerja, karena karyawan akan bercerita ke rekan-rekannya tentang pengalaman positif tersebut. 


Tantangan dari Strategi Ini 

Namun, Fuller mengingatkan bahwa tidak semua saran karyawan bisa langsung diterapkan. Terkadang masukan bisa kurang realistis atau didasari kepentingan pribadi.

Jadi, pemimpin perlu mendengarkan secara aktif tanpa menjanjikan semua saran akan dijalankan. 

Duckett sendiri percaya strategi ini sangat bermanfaat. Di LinkedIn, dia menulis bahwa kesediaan pemimpin untuk hadir dan mendengarkan bisa membantu menciptakan budaya kerja yang positif dan kuat. 

Menurutnya, ini akan sangat berharga bagi organisasi Anda, ujarnya. anda tidak akan menyesal melakukannya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya