5 Cara Mengelola Stres dan Memelihara Kedamaian saat Hidup Tidak Stabil

Apa yang bisa dilakukan untuk tetap tenang meski hidup belum membaik?

oleh Mochamad Rizal Ahba Ohorella diperbarui 23 Okt 2024, 13:24 WIB
ilustrasi perempuan bahagia/Photo by Ketut Subiyanto/Pexels

Liputan6.com, Jakarta Hidup sering kali tidak berjalan sesuai dengan harapan. Ada kalanya ketika segala sesuatu tampak sudah terencana dengan baik, tiba-tiba muncul masalah yang menghantam seperti ombak besar. Situasinya bisa terasa seperti terjebak dalam badai yang tak kunjung mereda. Namun, meskipun keadaan di sekitar tampak kacau, masih ada peluang untuk meraih ketenangan batin.

Mengelola stres dan menemukan kedamaian di tengah kekacauan adalah keterampilan penting yang dapat membantu menghadapi tantangan hidup dengan lebih baik. Bagaimana caranya agar tidak mudah merasa tertekan dan tetap bisa menemukan kedamaian dalam diri?

Artikel ini akan membahas lima cara untuk menjaga ketenangan batin saat hidup terasa kacau, yang mungkin belum banyak dibahas di tempat lain. Dengan memahami dan menerapkan strategi-strategi ini, seseorang dapat lebih siap menghadapi ketidakpastian dan menjaga keseimbangan emosional, dihimpun Liputan6 dari berbagai sumber, Rabu (23/10/2024).


1. Perhatikan Tindakan Kecil yang Dapat Kamu Atur

Kuat menghadapi tekanan./copyright freepik.com/author/benzoix

Ketika hidup terasa kacau, sering kali muncul perasaan terjebak dan kehilangan kendali. Masalah yang menumpuk dapat membuat seolah-olah tidak ada yang bisa dilakukan. Namun, salah satu cara untuk menjaga ketenangan batin adalah dengan memusatkan perhatian pada tindakan kecil yang masih bisa diatur.

Dengan mengarahkan perhatian hanya pada tindakan yang benar-benar bisa diubah, kelelahan mental akibat memikirkan sesuatu yang di luar jangkauan dapat dihindari. Ingatlah, ketenangan batin sering kali dimulai dari bagaimana mengatur pikiran sendiri. Jangan biarkan diri terlarut dalam tindakan yang tidak bisa dikontrol, karena itu hanya akan menambah beban pikiran.


2. Jangan Khawatir untuk Berhenti Sejenak

Kepribadian yang memikat./Copyright freepik.com/author/lifestylememory

Memberikan diri sendiri kesempatan untuk beristirahat bukan berarti menyerah, melainkan menunjukkan kepedulian terhadap kesehatan mental. Ketika merasa lelah, baik secara fisik maupun emosional, seseorang cenderung membuat keputusan yang kurang tepat dan mudah terjebak dalam lingkaran stres.

Melambat sejenak juga memberi kesempatan bagi pikiran untuk beristirahat dan melakukan reset. Cobalah meditasi singkat, tarik napas dalam-dalam, atau nikmati beberapa menit dalam keheningan. Ketenangan batin sering muncul ketika berhenti berusaha terlalu keras untuk mengendalikan segalanya. Percayalah, dengan memberi diri sendiri ruang untuk beristirahat, seseorang akan kembali dengan sudut pandang yang lebih segar dan pikiran yang lebih jernih.


3. Biasakan Bersyukur Setiap Hari

Berpikir optimis./Copyright freepik.com/author/benzoix

Cobalah untuk menyisihkan waktu setiap hari untuk menulis atau memikirkan tiga aspek yang kamu syukuri. Mungkin itu adalah udara segar yang kamu hirup setiap pagi, gelak tawa sahabat dekat, atau bahkan kehangatan sinar matahari yang menyentuh wajahmu. Dengan berfokus pada tindakan positif, kamu akan mulai menyadari bahwa tidak semua dalam hidup ini penuh dengan kekacauan.

Rasa syukur ini akan mengingatkan bahwa meskipun ada tantangan, masih banyak tindakan indah yang layak dihargai. Ketika kamu bisa memusatkan perhatian pada tindakan positif, perlahan-lahan kedamaian batin akan muncul dengan sendirinya. Tindakan kecil yang kamu syukuri dapat menjadi jangkar yang membuatmu tetap berdiri kokoh meskipun badai masalah datang menerpa.


4. Stop Membandingkan Diri dengan Orang Lain

Antusiasme terhadap kehidupan./Copyright freepik.com/author/freepik

Di zaman media sosial saat ini, sering kali individu terjebak dalam kebiasaan membandingkan diri dengan orang lain. Kehidupan orang lain tampak sempurna, sementara hidup sendiri terasa kacau. Namun, penting untuk diingat bahwa apa yang terlihat hanyalah sebagian kecil dari kehidupan seseorang dan bukan gambaran menyeluruh. Membandingkan diri dengan orang lain hanya akan meningkatkan perasaan tidak cukup baik dan memperburuk stres yang sudah ada.

Sebagai gantinya, fokuslah pada perjalanan pribadi. Setiap individu memiliki jalannya masing-masing, dan kebahagiaan atau kesuksesan tidak bisa dinilai berdasarkan pengalaman orang lain. Dengan berhenti membandingkan diri, akan lebih mudah merasa puas dan menerima diri apa adanya. Ini adalah langkah penting menuju ketenangan batin yang sejati.


5. Akui bahwa Ketidaksempurnaan adalah Bagian dari Kehidupan

ilustrasi perempuan tersenyum/Photo by Claud Lina/Pexels

Tidak ada yang memiliki kendali sepenuhnya atas segala sesuatu, dan itu adalah suatu yang wajar. Ketika seseorang dapat menerima bahwa hidup tidak harus selalu sempurna, perasaan menjadi lebih ringan dan tidak terlalu terbebani oleh harapan-harapan yang tidak realistis. Kehidupan yang penuh tantangan dan masalah bukanlah tanda kegagalan, melainkan tanda bahwa sedang terjadi pertumbuhan.

Dengan menerima ketidaksempurnaan, seseorang juga belajar untuk lebih ramah kepada diri sendiri. Berikan ruang untuk melakukan kesalahan, karena dari situlah pembelajaran dan perkembangan terjadi. Ketenangan batin tidak datang dari hidup yang bebas masalah, tetapi dari kemampuan untuk tetap tenang dan beradaptasi di tengah kekacauan. Jadi, jangan takut akan ketidaksempurnaan. Terimalah dengan lapang dada, dan ketenangan yang selama ini dicari akan ditemukan.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya