Liputan6.com, Jakarta - KH Ahmad Bahauddin Nursalim, atau yang lebih banyak disbt dengan Gus Baha, mengungkap kisah menarik tentang asal mula sholat 5 waktu yang diterima umat Islam melalui peristiwa Isra’ Mi’raj.
Menurut Gus Baha, sholat lima waktu yang kini dijalankan umat Muslim merupakan hasil dari nasihat Nabi Musa AS kepada Nabi Muhammad SAW. Kisah ini, yang penuh hikmah, menegaskan pentingnya sholat dalam kehidupan seorang Muslim.
Dalam salah satu tayangan di kanal YouTube @NasehatGusBaha83, Gus Baha menjelaskan bahwa pada awalnya, Allah SWT memerintahkan umat Islam untuk menjalankan sholat sebanyak 50 kali sehari.
Baca Juga
Advertisement
Namun, Nabi Musa menyarankan Nabi Muhammad SAW untuk meminta keringanan kepada Allah, karena umatnya tidak akan sanggup melaksanakan sholat sebanyak itu. Berkat nasihat tersebut, sholat kemudian dikurangi menjadi lima waktu.
Gus Baha menyebutkan bahwa komplain Nabi Musa ini adalah barokah besar bagi umat Islam.
"Kita yang lemah ini diukur dengan umat Nabi Musa yang kuat, tapi ternyata umat beliau pun tidak kuat," ujar Gus Baha.
Ini menjadi tolok ukur bagi umat Nabi Muhammad yang mendapatkan kemudahan berupa lima waktu sholat yang pahalanya tetap setara dengan 50 sholat.
Simak Video Pilihan Ini:
Nabi Muhammad Tawaduk Terhadap Nabi Musa AS
Gus Baha juga menekankan pentingnya adab dalam menyikapi perintah sholat. Nabi Muhammad SAW, meskipun merupakan Sayyidul Awalin Wal Akhirin, tetap menunjukkan kerendahan hati dengan mengikuti nasihat Nabi Musa.
Hal ini menunjukkan sifat tawaduk Nabi Muhammad, meskipun secara hakikat beliau adalah pemimpin para nabi.
Selain itu, Gus Baha menjelaskan bahwa sholat lima waktu bukan hanya kewajiban, tetapi juga sebuah anugerah. Sholat menjadi sarana utama bagi umat Islam untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperoleh barokah dalam hidup.
"Sholat ini bukan hanya kewajiban, tapi juga bentuk rahmat dari Allah," kata Gus Baha.
Lebih lanjut, Gus Baha menegaskan bahwa sholat juga menjadi fondasi utama dalam agama Islam. Tanpa sholat, ibadah lain akan kehilangan keseimbangannya.
Sholat adalah tiang yang menopang semua amal perbuatan seorang Muslim, dan tanpanya, agama seseorang bisa runtuh.
Gus Baha juga mengingatkan agar sholat dilaksanakan dengan niat yang ikhlas, bukan sekadar untuk memenuhi kewajiban atau mengejar pahala. Dengan sholat yang khusyuk, umat Islam dapat merasakan kedekatan dengan Allah SWT dan memperoleh ketenangan batin. "Sholat itu tiang agama, jadi jangan sampai meninggalkannya," tuturnya.
Terpisah menilik laman muslim.or.id, ketika bertemu Nabi Ibrahim AS, beliau sedang menyandarkan punggung ke Baitul Ma'mur. Nabi Ibrahim AS bersama Rasulullah SAW kemudian pergi ke Sidratul Muntaha.
Di sana, Allah SWT memerintahkan sholat 50 kali sehari semalam. Usai menerima perintah tersebut, Nabi Muhammad SAW turun dan bertemu kembali dengan Nabi Musa AS. Nabi Musa bertanya, "Apa yang diwajibkan Tuhanmu atas umatmu?"
Nabi Muhammad SAW menjawab, "50 sholat", maka Nabi Musa AS berkata, "Kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan, karena sesungguhnya umatmu tidak akan mampu mengerjakannya. Sesungguhnya saya telah menguji dan mencoba Bani israil."
Mendengar saran Nabi Musa AS, Rasulullah SAW kembali untuk menghadap Allah SWT. Ketetapan sholat pun dikurangi sebanyak 5 sholat. Nabi Muhammad SAW turun dan kembali bertemu Nabi Musa AS. Beliau kembali menyarankan hal yang sama.
Alhasil, Nabi Muhammad SAW terus bolak-balik antara Allah SWT dan Nabi Musa AS. Setelah beberapa waktu, ketetapan pun turun.
Advertisement
Beberapa Keutamaan Sholat
Allah SWT berfirman, "Wahai Muhammad, sesungguhnya ini adalah 5 sholat sehari semalam. Setiap sholat pahalanya 10, maka semuanya 50 sholat. Barangsiapa yang meniatkan kejelekan lalu dia tidak mengerjakannya, maka tidak ditulis dosa baginya sedikitpun. Jika dia mengerjakannya, maka ditulis baginya satu kejelekan."
Setelah menerima firman Allah SWT tersebut, Nabi Muhammad SAW turun dan bertemu Nabi Musa AS untuk yang ke sekian kalinya. Usai mendengar penuturan jumlah 5 sholat, Nabi Musa AS lagi-lagi menyarankan agar Rasulullah SAW meminta keringanan.
Namun, Rasulullah SAW menjawab, "Sungguh saya telah kembali kepada Tuhanku sampai saya pun malu kepada-Nya.". Sejak saat itu, perintah sholat lima waktu ditetapkan untuk umat Islam dan berlangsung hingga hari akhir.
Sholat dapat diibaratkan sebagai tiang yang menopang sebuah rumah. Sementara itu, syariat lain selainnya ibarat tali dan kayu penguat rumah tersebut. Tanpa sholat, hancurlah rumah tersebut.
Sejatinya, sholat memiliki banyak keutamaan. Di bawah ini beberapa keutamaannya yang semoga dapat memotivasi detikers untuk lebih rajin menunaikannya:
1. Penyejuk Hati dan Penghibur JiwaNabi Muhammad SAW pernah bersabda:
حُبِّبَ إِلَيَّ مِنَ الدُّنْيَا النِّسَاءُ وَالطِّيبُ، وَجُعِلَ قُرَّةُ عَيْنِي فِي الصَّلَاةِ
Artinya: "Dijadikan kesenanganku dari dunia berupa wanita dan minyak wangi. Dan dijadikanlah penyejuk hatiku dalam ibadah sholat." (H.R. An-Nasai no. 3391 dan Ahmad 3: 128)
2. Pencegah Perbuatan Keji dan MunkarSholat dapat orang yang mendirikannya dari perbuatan keji dan munkar. Syaratnya adalah sholat itu ditegakkan sesuai ketentuan dan petunjuk syariat. Hal ini difirmankan Allah SWT dalam Al-Quran surat Al-Ankabut ayat 45:
إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ
Artinya: "Sesungguhnya sholat itu mencegah dari perbuatan keji dan munkar."
3. Penolong Urusan Agama dan DuniaDalam surat Al-Baqarah ayat 45, Allah SWT berfirman:
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ
Artinya: "Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu'."
4. Penyebab Datangnya Pahala dan KebaikanMengenai keutamaan ini, Nabi Muhammad SAW pernah bersabda:
خَمْسُ صَلَوَاتٍ كَتَبَهُنَّ اللَّهُ عَلَى الْعِبَادِ، فَمَنْ جَاءَ بِهِنَّ لَمْ يُضَيِّعْ مِنْهُنَّ شَيْئًا اسْتِخْفَافًا بِحَقِّهِنَّ، كَانَ لَهُ عِنْدَ اللَّهِ عَهْدٌ أَنْ يُدْخِلَهُ الْجَنَّةَ، وَمَنْ لَمْ يَأْتِ بِهِنَّ فَلَيْسَ لَهُ عِنْدَ اللَّهِ عَهْدٌ، إِنْ شَاءَ عَذَّبَهُ، وَإِنْ شَاءَ أَدْخَلَهُ الْجَنَّةَ
Artinya: "Lima sholat yang telah Allah Ta'ala wajibkan kepada para hamba-Nya. Siapa saja yang mendirikannya dan tidak menyia-nyiakan sedikit pun darinya karena meremehkan haknya, maka dia memiliki perjanjian dengan Allah Ta'ala untuk memasukkannya ke dalam surga. Sedangkan siapa saja yang tidak mendirikannya, dia tidak memiliki perjanjian dengan Allah Ta'ala. Jika Allah menghendaki, Dia akan menyiksanya. Dan jika Allah menghendaki, Allah akan memasukkan ke dalam surga." (HR. Abu Dawud no. 1420, An-Nasai no. 426, dan Ibnu Majah no. 1401)
5. Penggugur Dosa KecilRasulullah SAW pernah bertanya kepada para sahabat tentang pendapat mereka jika di depan pintu rumah ada sungai, lalu para sahabat mandi sehari lima kali. Apakah masih akan ada kotoran di badan?
Para sahabat menjawab bahwa tidak akan tersisa kotoran sedikit pun di badan. Rasulullah SAW kemudian bersabda melanjutkan:
فَذَلِكَ مَثَلُ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ، يَمْحُو اللهُ بِهِنَّ الْخَطَايَا
Artinya: "Itu adalah permisalan untuk sholat lima waktu. Dengan sholat lima waktu, Allah Ta'ala menghapus dosa-dosa (kecil)." (HR. Bukhari no. 528 dan Muslim no. 667)
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul