Aturan Unik, Bandara Ini Batasi Pelukan Perpisahan Hanya Tiga Menit

Sebagian orang menganggap waktu tiga menit tidak cukup.

oleh Ibrahim Hasan diperbarui 23 Okt 2024, 14:10 WIB
Staf medis dari Provinsi Jilin (merah) memeluk perawat dari Wuhan setelah bekerja bersama menangani pandemi Covid-19 saat upacara pelepasan di Bandara Tianhe, Wuhan, provinsi Hubei, Rabu (8/4/2020). Pemulangan staf medis ini bersamaan dengan dicabutnya status lockdown Wuhan. (Hector RETAMAL/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Momen perpisahan dengan orang tersayang memang sering kali mengharukan. Di Bandara Internasional Dunedin, Selandia Baru, perpisahan kini dibatasi oleh aturan unik yang hanya memperbolehkan pelukan perpisahan selama tiga menit. Foto-foto tanda yang memperingatkan batas pelukan tersebut viral di internet, menarik perhatian banyak orang. 

Aturan ini mulai berlaku sejak September 2024 lalu dan langsung memicu berbagai reaksi. Tanda peringatan di area penurunan penumpang itu menyarankan agar pelukan yang lebih lama dilakukan di area parkir. Bandara Dunedin mengklaim bahwa aturan ini diterapkan demi kenyamanan bersama dan kelancaran arus penumpang.

Pelukan yang berlangsung lebih dari tiga menit dianggap mengganggu operasional di zona penurunan penumpang. Pihak bandara menekankan bahwa aturan ini tidak bermaksud ketat, tetapi lebih untuk memberikan pengalaman perpisahan yang efisien. Kepala eksekutif bandara, Dan De Bono, menyatakan bahwa mereka hanya ingin menjaga agar semuanya berjalan lancar.

Meskipun terlihat sederhana, aturan ini menjadi bahan diskusi hangat. Banyak orang bertanya-tanya apakah batas pelukan selama tiga menit cukup untuk mengucapkan selamat tinggal kepada orang terkasih. Berikut Liputan6.com merangkum aturan unik batas pelukan di bandara melansir dari UPI, Rabu (23/10/2024). 

 

Aturan Unik yang Bikin Heboh

illustrasi bersama orang tua copyright/freepik/tirachardz

Pelukan perpisahan selama tiga menit mungkin terdengar aneh, tapi itulah yang diterapkan di Bandara Dunedin. Peringatan batas pelukan ini mendapat banyak perhatian publik setelah foto tanda viral di media sosial. Beberapa penumpang bahkan merasa aturan ini membatasi momen emosional mereka saat mengucapkan selamat tinggal.

Dan De Bono, kepala eksekutif bandara, mengakui bahwa aturan tersebut memang mengundang perdebatan.Pihak bandara ingin memastikan semua penumpang memiliki kesempatan yang sama untuk menggunakan fasilitas tersebut.

 "Kami ingin menjaga kelancaran di area penurunan penumpang, tanpa mengorbankan momen-momen penting," katanya. 

Selain peringatan tiga menit, bandara juga memberikan solusi bagi mereka yang merasa butuh waktu lebih. Area parkir disediakan untuk perpisahan yang lebih lama, menawarkan kenyamanan tanpa mengganggu lalu lintas di zona penurunan penumpang. Ini adalah salah satu cara bandara untuk mengelola area publik secara efisien.


Alasan Kenapa Harus Tiga Menit

Ilustrasi ucapan, salam perpisahan, berpisah. (Photo by Zen Chung/Pexels)

Banyak yang bertanya-tanya, kenapa pelukan harus dibatasi hingga tiga menit? Menurut De Bono, tiga menit adalah waktu yang cukup untuk mengucapkan selamat tinggal tanpa mengganggu kelancaran operasional bandara. Tanda tersebut juga memberikan pesan jelas bagi para penumpang untuk menghargai waktu dan ruang bagi orang lain.

"Tiga menit adalah waktu yang cukup untuk menyampaikan perpisahan dan melanjutkan aktivitas," ungkap De Bono. 

Meski begitu, aturan ini tidak diterapkan secara ketat dengan hukuman, melainkan lebih sebagai pedoman untuk menjaga kesopanan bersama.

“Pelukan selama 20 detik cukup lama untuk melepaskan hormon oksitosin dan serotonin yang meningkatkan kesejahteraan,” kata De Bono.


Viral Tuai Pro-Kontra di Media Sosial

Ilustrasi berpisah, pamitan, sampai jumpa, selamat tinggal. (Photo by Zen Chung from Pexels)

Aturan batas pelukan di Bandara Dunedin langsung viral setelah fotonya tersebar di internet. Banyak warganet memberikan komentar lucu, namun tidak sedikit yang merasa heran dengan kebijakan tersebut. Beberapa bahkan menyebutnya sebagai salah satu "aturan aneh" yang pernah mereka temui.

Reaksi pro dan kontra terus bermunculan, terutama di media sosial. "Lucu, tapi tiga menit jelas tidak cukup untuk perpisahan yang emosional," kata seorang pengguna Twitter di cuitan live5news.com. Di sisi lain, beberapa mendukung keputusan bandara untuk menjaga efisiensi di area yang sering sibuk.

Meski menuai kontroversi, aturan ini tetap berlaku. Pihak bandara tetap mendorong penumpang untuk menggunakan fasilitas parkir jika merasa perlu waktu lebih lama untuk perpisahan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya