Menjelajahi Uniknya Desa Wisata Osing Kemiren di Banyuwangi

Desa ini juga memiliki kopi khas dengan kualitas jempolan. Pengolahan kopinya bahkan masih menggunakan cara tradisional.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 24 Okt 2024, 11:00 WIB
Desa Wisata Adat Osing Kemiren, Kabupaten Banyuwangi (Istimewa)

Liputan6.com, Banyuwangi - Desa Wisata Osing Kemiren terletak di Kawasan Kemiren, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi. Desa wisata ini merupakan salah satu wilayah di Banyuwangi yang masih terus melestarikan kebudayaan, tradisi, adat istiadat, dan ritual leluhur Suku Osing secara turun-temurun.

Salah satu keunikan Desa Wisata Osing Kemiren adalah penggunaan bahasa sendiri yang disebut bahasa (Jawa) Osing. Desa ini juga memiliki kopi khas dengan kualitas jempolan. Pengolahan kopinya bahkan masih menggunakan cara tradisional.

Mengutip dari indonesia.travel, berikut beberapa hal menarik yang bisa dilakukan saat berkunjung ke Desa Wisata Osing Kemiren:

1. Mencoba tradisi gedhogan

Desa Wisata Osing memiliki tradisi unik yang disebut gedhogan. Tradisi ini merupakan tradisi yang paling terkenal.

Tradisi yang telah dilakukan secara turun-temurun ini dilakukan sebagai bentuk syukur atas panen yang diterima. Saat musim panen tiba, para perempuan di desa tersebut akan menampilkan pertunjukan seni unik dengan memukulkan lesung dan alu.

Suara yang dihasilkan lesung dan alu itu akan diiringi dengan alunan angklung dan tabuhan gendang yang merdu. Perpaduan itu pun menghasilkan harmonisasi suara yang enak didengar.

2. Menyaksikan pertunjukan budaya Barong Osing

Selain tradisi gedhogan, wisatawan juga berkesempatan menyaksikan tradisi barong ider bumi. Tradisi ini merupakan salah satu ritual tahunan Suku Osing.

Tradisi ini pertama kali diselenggarakan pada 1940-an. Umumnya, tradisi ini dilaksanakan di hari kedua setelah Lebaran (2 Syawal) sejak pukul dua siang.

Bagi masyarakat setempat, barong dianggap sebagai simbol kebaikan. Barong akan diarak oleh warga desa dengan maksud untuk mengusir hawa jahat yang dipercaya dapat menghalangi kemakmuran seluruh desa.

 


Rumah Adat

3. Mengunjungi rumah adat Suku Osing dan belajar budaya lokal

Saat berkunjung ke Desa Wisata Osing Kemiren, wisatawan akan menjumpai rumah-rumah adat Suku Osing di kedua sisi jalan. Rumah tersebut dihiasi dengan ukiran kayu di bagian pintu.

Atapnya pun memiliki bentuk yang khas. Terdapat tiga jenis desain atap yang dikenal di tiap rumah, di antaranya tikel balung (atap empat sisi), baresan (atap tiga sisi), dan crocogan (atap dua sisi).

Wisatawan juga bisa mempelajari budaya lokal setempat, salah satunya tradisi menyimpan batik dalam toples agar keindahan batik tetap awet. Selain itu, ada juga tradisi khas mepe kasur atau menjemur kasur secara bersamaan di sepanjang jalan yang simbolkan sebagai penolak penyakit atau musibah.

4. Merasakan sensasi memasak di dapur Suku Osing

Desa Wisata Osing Kemiren juga kerap menawarkan festival jajanan. Berbagai kuliner khas Banyuwangi ada di sini.

Uniknya lagi, wisatawan bukan sekadar berburu makanan, melainkan juga bisa merasakan sensasi memasak kuliner Suku Osing yang autentik. Beberapa menu andalan yang bisa dicoba adalah pecel pitik (ayam), tahu walik, dan uyah asem (ayam kuah asem) khas Osing.

5. Mempelajari proses pembuatan kopi tradisional

Seperti tertulis sebelumnya, Desa Wisata Osing Kemiren memiliki kopi khas tersendiri yang masih diolah dengan cara tradisional. Saat panen kopi, biji-biji kopi itu bisa dinikmati oleh para wisatawan dengan berkunjung ke kafe sekitar.

Selain itu, wisatawan juga bisa belajar cara membuat kopi sendiri. Wisatawan akan belajar cara menumbuk, menyangrai, menyaring biji kopi, hingga menyajikan secangkir kopi.

Uniknya lagi, wisatawan akan mengetahui teknik tradisional menyangrai kopi menggunakan wajan bertungku tanah liat. Adapun cita rasa khas kopi yang lembut muncul dari penggunaan kayu bakar saat menyangrai.

(Resla)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya