Liputan6.com, Jakarta Kata-kata sindiran pedas terkadang diperlukan untuk menegur teman yang berperilaku menyebalkan atau munafik. Berikut ini adalah kumpulan 600 kata-kata sindiran pedas buat teman yang bisa menohok hati namun disampaikan secara halus:
Sindiran untuk Teman Munafik
1. Senyummu manis, tapi hatimu pahit
2. Mulutmu harum, tapi hatimu busuk
3. Di depan baik, di belakang menusuk
4. Pura-pura peduli, padahal cuma mau tahu
5. Sok perhatian, tapi cuma kalau butuh
6. Bermuka dua, depan belakang beda
7. Suka memuji, tapi diam-diam menghina
8. Berpura-pura tulus, padahal penuh perhitungan
9. Sok akrab, tapi hanya kalau ada maunya
10. Pencitraan doang, aslinya nol besar
11. Sok suci, padahal kelakuan busuk
12. Sok baik, tapi hanya di depan orang
13. Sok perhatian, tapi cuma basa-basi
14. Sok peduli, padahal cuma mau cari muka
15. Sok setia, tapi diam-diam menghianati
Advertisement
Sindiran untuk Teman Sombong
16. Jangan terbang terlalu tinggi, nanti jatuhnya sakit
17. Sombongmu setinggi langit, tapi prestasimu serendah tanah
18. Merasa paling hebat, padahal masih banyak yang lebih jago
19. Sok pamer kekayaan, padahal cuma pinjaman
20. Merasa paling pintar, tapi kelakuan masih kekanak-kanakan
21. Sombong sama teman lama, lupa diri
22. Gaya hidup mewah, padahal masih numpang sama ortu
23. Sok jagoan, padahal mental tempe
24. Merasa paling cantik/ganteng, padahal biasa aja
25. Sombong sama yang di bawah, takut sama yang di atas
26. Merasa paling gaul, padahal norak
27. Sok kaya, padahal utang dimana-mana
28. Merasa paling berpengalaman, padahal masih hijau
29. Sombong sama teman sendiri, rendah diri sama orang lain
30. Merasa paling tahu segalanya, padahal masih banyak yang perlu dipelajari
Sindiran untuk Teman Menyebalkan
31. Mulutmu tajam sekali, hati-hati jangan sampai melukai dirimu sendiri
32. Bicaramu pedas, tapi kelakuanmu hambar
33. Suka mengganggu orang lain, tapi tidak suka diganggu
34. Hobi menyindir, tapi tidak suka disindir
35. Suka mengkritik, tapi tidak mau dikritik
36. Suka mencampuri urusan orang, tapi tidak suka urusannya dicampuri
37. Suka merendahkan orang lain, tapi tidak suka direndahkan
38. Hobi bergosip, tapi tidak suka jadi bahan gosip
39. Suka memfitnah, tapi tidak terima jika difitnah
40. Suka mempermalukan orang, tapi tidak suka dipermalukan
41. Suka memanfaatkan orang lain, tapi tidak suka dimanfaatkan
42. Suka menyalahkan orang lain, tapi tidak mau disalahkan
43. Suka memaksakan kehendak, tapi tidak suka dipaksa
44. Suka menghakimi orang lain, tapi tidak suka dihakimi
45. Suka mencela orang lain, tapi tidak terima jika dicela
Advertisement
Sindiran untuk Teman yang Suka Ingkar Janji
46. Janjimu sebanyak pasir di pantai, tapi yang ditepati secuil pun tidak ada
47. Mulutmu penuh janji manis, tapi tindakanmu pahit
48. Janji adalah hutang, tapi sepertinya kamu tidak berniat melunasinya
49. Jago berjanji, tapi payah menepati
50. Janji-janjimu seperti angin, datang dan pergi tanpa jejak
51. Ahli membuat janji, tapi amatir dalam menepatinya
52. Janjimu seperti gelembung sabun, indah tapi mudah pecah
53. Berjanji itu mudah, yang sulit itu menepatinya
54. Janji-janjimu hanya omong kosong belaka
55. Mulutmu penuh janji, tapi hatimu kosong akan tindakan
56. Jangan terlalu sering berjanji jika tidak mampu menepatinya
57. Janji-janjimu hanya manis di bibir, tapi pahit dalam kenyataan
58. Berhentilah berjanji jika hanya untuk menghibur sesaat
59. Janjimu seperti fatamorgana, terlihat nyata tapi hanya ilusi
60. Lebih baik tidak berjanji daripada mengingkarinya
Sindiran untuk Teman yang Suka Memanfaatkan
61. Kamu hanya ingat aku saat butuh bantuan saja ya?
62. Ternyata persahabatan kita hanya sebatas kepentingan
63. Aku bukan ATM berjalan yang bisa kamu manfaatkan seenaknya
64. Kalau ada maunya saja baru ingat teman
65. Berteman denganmu membuat dompetku kurus
66. Kamu pandai sekali memanfaatkan kebaikan orang lain
67. Aku capek jadi tempat sampahmu
68. Kamu hanya mendekat saat butuh, menjauh saat sudah tidak berguna
69. Aku bukan pembantu yang bisa kamu suruh-suruh seenaknya
70. Ternyata aku hanya dimanfaatkan selama ini
71. Kamu hanya ingat aku saat punya masalah saja
72. Berteman denganmu membuat hidupku terkuras
73. Aku bukan sapi perah yang bisa kamu peras seenaknya
74. Kamu pandai sekali memanfaatkan kelemahan orang lain
75. Aku lelah jadi tempat pelampiasanmu
Advertisement
Sindiran untuk Teman yang Suka Bergosip
76. Mulutmu lebih cepat dari Google dalam menyebarkan info
77. Gosipmu lebih update dari berita terkini
78. Lidahmu lebih tajam dari pisau cukur
79. Kamu lebih sibuk mengurusi urusan orang lain daripada urusanmu sendiri
80. Mulutmu seperti ember bocor, tidak bisa menyimpan rahasia
81. Gosipmu lebih cepat menyebar daripada virus corona
82. Kamu lebih tahu urusan tetangga daripada urusanmu sendiri
83. Lidahmu tidak bertulang, mudah sekali membicarakan orang lain
84. Mulutmu seperti loudspeaker, menyiarkan semua hal
85. Kamu lebih update soal gosip artis daripada berita penting
86. Gosipmu lebih panas dari matahari
87. Mulutmu seperti kereta api, tidak ada rem saat bergosip
88. Kamu lebih sibuk mencari tahu aib orang lain daripada introspeksi diri
89. Lidahmu lebih berbisa dari ular kobra
90. Gosipmu lebih cepat menyebar daripada api di hutan
Sindiran untuk Teman yang Suka Pamer
91. Tidak perlu pamer, kami sudah tahu kamu "hebat"
92. Pamer itu boleh, tapi jangan berlebihan
93. Semakin sering pamer, semakin terlihat kekuranganmu
94. Pamer itu tanda kurang percaya diri
95. Orang hebat tidak perlu pamer, prestasinya yang bicara
96. Pamer itu seperti balon, semakin ditiup semakin mudah pecah
97. Tidak perlu pamer kekayaan, kami sudah tahu kamu banyak hutang
98. Pamer itu tanda kesombongan
99. Semakin sering pamer, semakin terlihat kelemahanmu
100. Orang bijak tidak perlu pamer, kerendahan hatinya yang berbicara
101. Pamer itu seperti kentut, semakin ditahan semakin tidak nyaman
102. Tidak perlu pamer kepintaran, kami sudah tahu kamu masih banyak yang belum tahu
103. Pamer itu tanda kekurangan perhatian
104. Semakin sering pamer, semakin terlihat ketidakpercayaan dirimu
105. Orang sukses tidak perlu pamer, hasil karyanya yang bicara
Advertisement
Sindiran untuk Teman yang Suka Membanding-bandingkan
106. Jangan membandingkan aku dengan orang lain, aku punya jalanku sendiri
107. Membandingkan orang lain itu tidak baik, setiap orang punya kelebihannya masing-masing
108. Berhentilah membanding-bandingkan, fokuslah pada dirimu sendiri
109. Membandingkan hanya akan membuatmu tidak pernah puas
110. Jangan terlalu sering membandingkan, nanti kamu lupa menghargai dirimu sendiri
111. Membandingkan orang lain itu tanda ketidakpuasan diri
112. Berhentilah membandingkan, mulailah menghargai perbedaan
113. Membandingkan hanya akan membuatmu lupa bersyukur
114. Jangan terlalu sering membandingkan, nanti kamu lupa melihat keunikanmu sendiri
115. Membandingkan orang lain itu tanda kurangnya rasa percaya diri
116. Berhentilah membandingkan, mulailah memperbaiki diri
117. Membandingkan hanya akan membuatmu selalu merasa kurang
118. Jangan terlalu sering membandingkan, nanti kamu lupa menghargai prosesmu sendiri
119. Membandingkan orang lain itu tanda belum menerima diri sendiri
120. Berhentilah membandingkan, mulailah mencintai dirimu apa adanya
Sindiran untuk Teman yang Suka Mengkritik
121. Lidahmu tajam sekali mengkritik orang lain, tapi tumpul saat introspeksi diri
122. Pandai sekali mengkritik orang lain, tapi tidak pernah mau dikritik
123. Jago mencari kesalahan orang lain, tapi buta akan kesalahan sendiri
124. Ahli mengomentari orang lain, tapi amatir dalam memperbaiki diri
125. Suka sekali menghakimi orang lain, tapi tidak pernah mau dihakimi
126. Pintar mencela orang lain, tapi tidak pernah mau dicela
127. Hobi mengkritik orang lain, tapi alergi dikritik
128. Suka menilai orang lain, tapi tidak pernah mau dinilai
129. Ahli mencari kelemahan orang lain, tapi tidak pernah melihat kelemahan sendiri
130. Jago menyalahkan orang lain, tapi tidak pernah mau disalahkan
131. Suka mengoreksi orang lain, tapi tidak pernah mau dikoreksi
132. Pintar menganalisis kesalahan orang lain, tapi buta akan kesalahan sendiri
133. Hobi mengevaluasi orang lain, tapi tidak pernah mau dievaluasi
134. Suka memberi saran pada orang lain, tapi tidak pernah mau diberi saran
135. Ahli mengkritisi orang lain, tapi tidak pernah mau dikritisi
Advertisement
Sindiran untuk Teman yang Suka Meremehkan
136. Jangan terlalu sering meremehkan orang lain, nanti kamu yang diremehkan
137. Meremehkan orang lain tidak akan membuatmu lebih hebat
138. Hati-hati meremehkan orang lain, bisa jadi mereka lebih hebat darimu
139. Jangan suka meremehkan orang lain, kamu belum tentu lebih baik
140. Meremehkan orang lain itu tanda kesombongan
141. Hati-hati meremehkan orang lain, bisa jadi mereka yang akan menolongmu nanti
142. Jangan suka meremehkan orang lain, kamu belum tahu potensi mereka
143. Meremehkan orang lain itu tanda ketidakdewasaan
144. Hati-hati meremehkan orang lain, bisa jadi mereka yang akan menjadi atasanmu nanti
145. Jangan suka meremehkan orang lain, kamu belum tentu bisa seperti mereka
146. Meremehkan orang lain itu tanda kurangnya rasa hormat
147. Hati-hati meremehkan orang lain, bisa jadi mereka yang akan mengangkatmu nanti
148. Jangan suka meremehkan orang lain, kamu belum tahu perjuangan mereka
149. Meremehkan orang lain itu tanda kurangnya empati
150. Hati-hati meremehkan orang lain, bisa jadi mereka yang akan menginspirasimu nanti
Sindiran untuk Teman yang Suka Mencampuri Urusan Orang Lain
151. Hidupmu pasti sangat membosankan ya, sampai harus ikut campur urusan orang lain
152. Urus saja hidupmu sendiri, jangan terlalu sibuk mengurusi hidup orang lain
153. Kamu lebih tahu urusan orang lain daripada urusanmu sendiri
154. Jangan terlalu sering ikut campur urusan orang lain, nanti hidupmu sendiri berantakan
155. Sibuk sekali mengurusi hidup orang lain, hidupmu sendiri bagaimana?
156. Fokuslah pada hidupmu sendiri, jangan terlalu sibuk mengurusi hidup orang lain
157. Kamu lebih peduli pada urusan orang lain daripada urusanmu sendiri
158. Jangan terlalu sering mencampuri urusan orang lain, nanti kamu yang dicampuri
159. Sibuk sekali mengatur hidup orang lain, hidupmu sendiri sudah beres?
160. Fokuslah memperbaiki dirimu sendiri, jangan terlalu sibuk memperbaiki orang lain
161. Kamu lebih ahli mengurusi masalah orang lain daripada masalahmu sendiri
162. Jangan terlalu sering ikut campur urusan orang lain, nanti kamu yang dimusuhi
163. Sibuk sekali mengomentari hidup orang lain, hidupmu sendiri sudah sempurna?
164. Fokuslah pada tujuan hidupmu sendiri, jangan terlalu sibuk mengurusi tujuan hidup orang lain
165. Kamu lebih update soal kehidupan orang lain daripada kehidupanmu sendiri
Advertisement
Sindiran untuk Teman yang Suka Berbohong
166. Bohongmu sudah setinggi langit, tapi masih saja kamu tambah
167. Lidahmu bergerak lebih cepat dari otakmu saat berbohong
168. Bohongmu sudah mendarah daging, susah untuk dipercaya lagi
169. Kamu lebih pandai berbohong daripada berkata jujur
170. Bohongmu sudah seperti kebiasaan sehari-hari
171. Lidahmu tidak bertulang, mudah sekali melontarkan kebohongan
172. Bohongmu sudah seperti cerita fiksi, sulit dibedakan mana yang benar
173. Kamu lebih kreatif saat menciptakan kebohongan daripada saat berkarya
174. Bohongmu sudah seperti virus, menyebar kemana-mana
175. Lidahmu lebih licin dari belut saat berbohong
176. Bohongmu sudah seperti sarapan pagi, selalu ada setiap hari
177. Kamu lebih mahir berbohong daripada menepati janji
178. Bohongmu sudah seperti air, mengalir tanpa henti
179. Lidahmu lebih panjang dari pinokio saat berbohong
180. Bohongmu sudah seperti napas, keluar masuk tanpa disadari
Sindiran untuk Teman yang Suka Mengadu Domba
181. Kamu pandai sekali memecah belah persahabatan orang lain
182. Hobi sekali ya membuat orang lain bermusuhan
183. Kamu lebih berbakat jadi provokator daripada jadi teman yang baik
184. Senang sekali ya melihat orang lain bertengkar
185. Kamu lebih jago mengadu domba daripada mendamaikan
186. Hobi sekali ya menanam benih permusuhan di antara teman-teman
187. Kamu lebih berbakat jadi tukang fitnah daripada jadi penengah
188. Senang sekali ya menciptakan konflik di antara orang lain
189. Kamu lebih ahli memutuskan tali persahabatan daripada mengikatnya
190. Hobi sekali ya membuat orang lain saling curiga
191. Kamu lebih pandai memecah belah daripada mempersatukan
192. Senang sekali ya melihat persahabatan orang lain hancur
193. Kamu lebih jago membuat masalah daripada menyelesaikannya
194. Hobi sekali ya menyebarkan gosip yang memicu permusuhan
195. Kamu lebih berbakat jadi pemicu konflik daripada jadi peredam konflik
Advertisement
Sindiran untuk Teman yang Suka Memanipulasi
196. Kamu pandai sekali memutar balikkan fakta
197. Ahli sekali ya mengatur skenario kebohongan
198. Kamu lebih berbakat jadi aktor daripada jadi teman yang jujur
199. Pintar sekali memanipulasi keadaan demi keuntungan sendiri
200. Kamu lebih jago merekayasa cerita daripada berkata apa adanya
201. Ahli sekali ya menciptakan ilusi kebenaran
202. Kamu lebih berbakat jadi penipu ulung daripada jadi orang yang tulus
203. Pintar sekali memainkan emosi orang lain
204. Kamu lebih jago membelokkan fakta daripada mengakui kesalahan
205. Ahli sekali ya membuat kebohongan terlihat seperti kebenaran
206. Kamu lebih berbakat jadi dalang sandiwara daripada jadi teman yang apa adanya
207. Pintar sekali memanfaatkan kelemahan orang lain
208. Kamu lebih jago memainkan kata-kata daripada bersikap tulus
209. Ahli sekali ya menciptakan drama kehidupan
210. Kamu lebih berbakat jadi manipulator daripada jadi orang yang dapat dipercaya
Sindiran untuk Teman yang Suka Menggosip
211. Mulutmu lebih cepat dari kereta api dalam menyebarkan gosip
212. Kamu lebih update soal gosip daripada berita penting
213. Lidahmu lebih tajam dari silet saat menggosip
214. Kamu lebih sibuk mengurusi urusan orang lain daripada urusanmu sendiri
215. Mulutmu seperti toa masjid, menyiarkan semua hal
216. Kamu lebih tahu aib orang lain daripada aibmu sendiri
217. Lidahmu tidak bertulang, mudah sekali menyebarkan fitnah
218. Kamu lebih peduli pada gosip artis daripada masalah negara
219. Mulutmu seperti ember bocor, tidak bisa menyimpan rahasia
220. Kamu lebih ahli menyebarkan isu daripada fakta
221. Lidahmu lebih panjang dari ular saat bergosip
222. Kamu lebih suka membicarakan kejelekan orang lain daripada kebaikannya
223. Mulutmu seperti mesin cetak, memproduksi gosip tanpa henti
224. Kamu lebih tertarik pada rumor daripada kebenaran
225. Lidahmu lebih berbisa dari kalajengking saat menggosip
Advertisement
Sindiran untuk Teman yang Suka Mencari Perhatian
226. Kamu lebih suka jadi pusat perhatian daripada jadi diri sendiri ya
227. Apa-apa harus dilihat orang, tidak bisa ya berbuat baik dalam diam?
228. Kamu lebih sibuk mencari perhatian daripada introspeksi diri
229. Segala hal harus dipamerkan di sosial media, tidak bisa ya menikmati momen sendiri?
230. Kamu lebih suka diperhatikan daripada memperhatikan orang lain
231. Apa-apa harus viral, tidak bisa ya melakukan kebaikan tanpa publikasi?
232. Kamu lebih fokus mencari likes daripada mencari ilmu
233. Segala tingkah laku harus disorot kamera, tidak bisa ya bersikap natural?
234. Kamu lebih suka jadi trending topic daripada jadi orang yang bermanfaat
235. Apa-apa harus dikomentari orang, tidak bisa ya menjalani hidup tanpa validasi orang lain?
236. Kamu lebih sibuk mencari followers daripada mencari teman sejati
237. Segala prestasi harus dipamerkan, tidak bisa ya berprestasi dalam kerendahan hati?
238. Kamu lebih suka jadi bahan pembicaraan daripada jadi pendengar yang baik
239. Apa-apa harus mendapat pujian, tidak bisa ya berbuat baik tanpa pamrih?
240. Kamu lebih fokus mencari popularitas daripada mencari kebijaksanaan
Sindiran untuk Teman yang Suka Meremehkan
241. Jangan terlalu sering meremehkan orang lain, nanti karmanya balik ke kamu lho
242. Meremehkan orang lain tidak akan membuatmu lebih hebat, justru membuatmu terlihat kerdil
243. Hati-hati meremehkan orang lain, bisa jadi mereka yang akan menolongmu saat kamu jatuh nanti
244. Jangan suka meremehkan orang lain, kamu belum tentu bisa melakukan apa yang mereka lakukan
245. Meremehkan orang lain itu tanda kurangnya rasa percaya diri
246. Hati-hati meremehkan orang lain, bisa jadi mereka yang akan menjadi atasanmu di masa depan
247. Jangan suka meremehkan orang lain, kamu belum tahu potensi tersembunyi mereka
248. Meremehkan orang lain itu tanda belum dewasanya pemikiran
249. Hati-hati meremehkan orang lain, bisa jadi mereka yang akan mengangkatmu dari keterpurukan nanti
250. Jangan suka meremehkan orang lain, kamu belum tentu sekuat mereka dalam menghadapi masalah
251. Me_remehkan orang lain itu tanda kurangnya empati
252. Hati-hati meremehkan orang lain, bisa jadi mereka yang akan menginspirasimu di kemudian hari
253. Jangan suka meremehkan orang lain, kamu belum tahu perjuangan mereka di balik layar
254. Meremehkan orang lain itu tanda kesombongan yang berlebihan
255. Hati-hati meremehkan orang lain, bisa jadi mereka yang akan membantumu mencapai mimpimu nanti
Advertisement
Sindiran untuk Teman yang Suka Membandingkan
256. Jangan terlalu sering membandingkan orang lain, fokus saja pada dirimu sendiri
257. Membandingkan orang lain hanya akan membuatmu lupa bersyukur atas apa yang kamu miliki
258. Hati-hati membandingkan orang lain, bisa jadi kamu yang akan dibandingkan nanti
259. Jangan suka membandingkan orang lain, setiap orang punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing
260. Membandingkan orang lain itu tanda kurangnya rasa percaya diri
261. Hati-hati membandingkan orang lain, bisa jadi kamu yang akan merasa inferior nantinya
262. Jangan suka membandingkan orang lain, fokus saja pada pengembangan dirimu sendiri
263. Membandingkan orang lain itu tanda belum menerima diri sendiri sepenuhnya
264. Hati-hati membandingkan orang lain, bisa jadi kamu yang akan merasa tidak puas dengan hidupmu sendiri
265. Jangan suka membandingkan orang lain, setiap orang punya jalan hidupnya masing-masing
266. Membandingkan orang lain itu tanda kurangnya kebijaksanaan
267. Hati-hati membandingkan orang lain, bisa jadi kamu yang akan merasa tidak berharga nantinya
268. Jangan suka membandingkan orang lain, lebih baik fokus pada peningkatan kualitas dirimu sendiri
269. Membandingkan orang lain itu tanda belum bisa menghargai keunikan setiap individu
270. Hati-hati membandingkan orang lain, bisa jadi kamu yang akan kehilangan jati dirimu sendiri
Sindiran untuk Teman yang Suka Mengeluh
271. Kamu lebih sering mengeluh daripada bersyukur ya
272. Hidupmu dipenuhi dengan keluhan, kapan mau berubah?
273. Kamu lebih ahli mencari masalah daripada mencari solusi
274. Mulutmu tidak pernah berhenti mengeluh, kapan mau fokus pada hal positif?
275. Kamu lebih suka mengeluhkan keadaan daripada mengubahnya
276. Hidupmu terasa berat karena kamu terlalu sering mengeluh
277. Kamu lebih pandai melihat kekurangan daripada kelebihan
278. Mulutmu seperti pabrik keluhan, produksi tanpa henti
279. Kamu lebih suka mengeluhkan nasib daripada berusaha memperbaikinya
280. Hidupmu akan lebih indah jika kamu berhenti mengeluh
281. Kamu lebih ahli mencari alasan daripada mencari jalan keluar
282. Mulutmu lebih sering mengeluarkan keluhan daripada ucapan syukur
283. Kamu lebih suka mengeluhkan cuaca daripada menikmatinya
284. Hidupmu dipenuhi dengan negativitas karena kamu terlalu sering mengeluh
285. Kamu lebih pandai melihat rintangan daripada peluang
Advertisement
Sindiran untuk Teman yang Suka Mengkritik
286. Lidahmu tajam sekali mengkritik orang lain, tapi tumpul saat introspeksi diri
287. Kamu lebih suka mencari kesalahan orang lain daripada memperbaiki diri sendiri
288. Mulutmu tidak pernah berhenti mengkritik, kapan mau memberi pujian?
289. Kamu lebih ahli mengomentari hidup orang lain daripada menjalani hidupmu sendiri
290. Lidahmu seperti pedang, selalu siap menusuk orang lain dengan kritikan
291. Kamu lebih suka menghakimi orang lain daripada memahami mereka
292. Mulutmu seperti mesin kritik, bekerja tanpa henti
293. Kamu lebih pandai melihat kekurangan orang lain daripada kelebihannya
294. Lidahmu lebih tajam dari pisau cukur saat mengkritik
295. Kamu lebih suka menilai orang lain daripada menilai diri sendiri
296. Mulutmu selalu siap melontarkan kritikan, tapi tidak pernah siap menerima kritikan
297. Kamu lebih ahli mencela orang lain daripada memuji mereka
298. Lidahmu seperti cambuk, selalu siap menyakiti orang lain dengan kritikan
299. Kamu lebih suka mencari-cari kesalahan orang lain daripada mencari kebaikannya
300. Mulutmu seperti pengadilan, selalu siap menghakimi orang lain
Sindiran untuk Teman yang Suka Berbohong
301. Bohongmu sudah setinggi langit, tapi masih saja kamu tambah
302. Kamu lebih pandai menciptakan kebohongan daripada berkata jujur
303. Lidahmu bergerak lebih cepat dari otakmu saat berbohong
304. Kamu lebih kreatif saat membuat alasan palsu daripada saat berkarya
305. Bohongmu sudah seperti napas, keluar masuk tanpa disadari
306. Kamu lebih ahli memanipulasi fakta daripada mengakui kebenaran
307. Lidahmu tidak bertulang, mudah sekali melontarkan kebohongan
308. Kamu lebih suka hidup dalam dunia khayalan daripada menghadapi realita
309. Bohongmu sudah seperti virus, menyebar kemana-mana
310. Kamu lebih pandai menyembunyikan kebenaran daripada mengungkapkannya
311. Lidahmu lebih licin dari belut saat berbohong
312. Kamu lebih suka menciptakan ilusi daripada menunjukkan kenyataan
313. Bohongmu sudah seperti sarapan pagi, selalu ada setiap hari
314. Kamu lebih mahir membangun kebohongan daripada membangun kepercayaan
315. Lidahmu lebih panjang dari Pinokio saat berbohong
Advertisement
Sindiran untuk Teman yang Suka Mengadu Domba
316. Kamu lebih berbakat jadi provokator daripada jadi teman yang baik
317. Hobi sekali ya membuat orang lain bermusuhan
318. Kamu lebih jago memecah belah persahabatan daripada mempersatukannya
319. Senang sekali ya melihat orang lain bertengkar
320. Kamu lebih ahli menanam benih permusuhan daripada benih persahabatan
321. Hobi sekali ya menciptakan konflik di antara teman-teman
322. Kamu lebih pandai membuat orang lain saling curiga daripada saling percaya
323. Senang sekali ya menjadi biang kerok dalam persahabatan orang lain
324. Kamu lebih jago memutuskan tali persahabatan daripada mengikatnya
325. Hobi sekali ya menyebarkan gosip yang memicu permusuhan
326. Kamu lebih berbakat jadi tukang fitnah daripada jadi penengah
327. Senang sekali ya melihat persahabatan orang lain hancur
328. Kamu lebih ahli menciptakan drama daripada menciptakan kedamaian
329. Hobi sekali ya membuat orang lain saling bermusuhan
330. Kamu lebih jago memicu konflik daripada mendamaikan
Sindiran untuk Teman yang Suka Memanipulasi
331. Kamu lebih pandai memutar balikkan fakta daripada menyampaikan kebenaran
332. Ahli sekali ya mengatur skenario kebohongan
333. Kamu lebih berbakat jadi aktor daripada jadi teman yang jujur
334. Pintar sekali memanipulasi keadaan demi keuntungan sendiri
335. Kamu lebih jago merekayasa cerita daripada berkata apa adanya
336. Ahli sekali ya menciptakan ilusi kebenaran
337. Kamu lebih berbakat jadi penipu ulung daripada jadi orang yang tulus
338. Pintar sekali memainkan emosi orang lain
339. Kamu lebih jago membelokkan fakta daripada mengakui kesalahan
340. Ahli sekali ya membuat kebohongan terlihat seperti kebenaran
341. Kamu lebih berbakat jadi dalang sandiwara daripada jadi teman yang apa adanya
342. Pintar sekali memanfaatkan kelemahan orang lain
343. Kamu lebih jago memainkan kata-kata daripada bersikap tulus
344. Ahli sekali ya menciptakan drama kehidupan
345. Kamu lebih berbakat jadi manipulator daripada jadi orang yang dapat dipercaya
Advertisement
Sindiran untuk Teman yang Suka Menggosip
346. Mulutmu lebih cepat dari kereta api dalam menyebarkan gosip
347. Kamu lebih update soal gosip daripada berita penting
348. Lidahmu lebih tajam dari silet saat menggosip
349. Kamu lebih sibuk mengurusi urusan orang lain daripada urusanmu sendiri
350. Mulutmu seperti toa masjid, menyiarkan semua hal
351. Kamu lebih tahu aib orang lain daripada aibmu sendiri
352. Lidahmu tidak bertulang, mudah sekali menyebarkan fitnah
353. Kamu lebih peduli pada gosip artis daripada masalah negara
354. Mulutmu seperti ember bocor, tidak bisa menyimpan rahasia
355. Kamu lebih ahli menyebarkan isu daripada fakta
356. Lidahmu lebih panjang dari ular saat bergosip
357. Kamu lebih suka membicarakan kejelekan orang lain daripada kebaikannya
358. Mulutmu seperti mesin cetak, memproduksi gosip tanpa henti
359. Kamu lebih tertarik pada rumor daripada kebenaran
360. Lidahmu lebih berbisa dari kalajengking saat menggosip
Sindiran untuk Teman yang Suka Mencari Perhatian
361. Kamu lebih suka jadi pusat perhatian daripada jadi diri sendiri ya
362. Apa-apa harus dilihat orang, tidak bisa ya berbuat baik dalam diam?
363. Kamu lebih sibuk mencari perhatian daripada introspeksi diri
364. Segala hal harus dipamerkan di sosial media, tidak bisa ya menikmati momen sendiri?
365. Kamu lebih suka diperhatikan daripada memperhatikan orang lain
366. Apa-apa harus viral, tidak bisa ya melakukan kebaikan tanpa publikasi?
367. Kamu lebih fokus mencari likes daripada mencari ilmu
368. Segala tingkah laku harus disorot kamera, tidak bisa ya bersikap natural?
369. Kamu lebih suka jadi trending topic daripada jadi orang yang bermanfaat
370. Apa-apa harus dikomentari orang, tidak bisa ya menjalani hidup tanpa validasi orang lain?
371. Kamu lebih sibuk mencari followers daripada mencari teman sejati
372. Segala prestasi harus dipamerkan, tidak bisa ya berprestasi dalam kerendahan hati?
373. Kamu lebih suka jadi bahan pembicaraan daripada jadi pendengar yang baik
374. Apa-apa harus mendapat pujian, tidak bisa ya berbuat baik tanpa pamrih?
375. Kamu lebih fokus mencari popularitas daripada mencari kebijaksanaan
Advertisement
Sindiran untuk Teman yang Suka Ingkar Janji
376. Janjimu sebanyak pasir di pantai, tapi yang ditepati secuil pun tidak ada
377. Kamu lebih pandai membuat janji daripada menepatinya
378. Mulutmu penuh janji manis, tapi tindakanmu pahit
379. Kamu lebih suka berjanji daripada bertindak
380. Janji-janjimu seperti angin, datang dan pergi tanpa jejak
381. Kamu lebih ahli menciptakan harapan palsu daripada mewujudkannya
382. Mulutmu pandai sekali berjanji, tapi hatimu enggan menepati
383. Kamu lebih suka memberi harapan kosong daripada kepastian
384. Janji-janjimu seperti gelembung sabun, indah tapi mudah pecah
385. Kamu lebih jago membuat orang berharap daripada memenuhi harapan mereka
386. Mulutmu penuh janji, tapi hatimu kosong akan tindakan
387. Kamu lebih suka berjanji muluk-muluk daripada berjanji realistis
388. Janji-janjimu hanya manis di bibir, tapi pahit dalam kenyataan
389. Kamu lebih pandai membuat orang percaya daripada membuktikan kepercayaan mereka
390. Mulutmu seperti mesin pencetak janji, tapi tanganmu malas menepati
Sindiran untuk Teman yang Suka Memanfaatkan
391. Kamu hanya ingat aku saat butuh bantuan saja ya?
392. Ternyata persahabatan kita hanya sebatas kepentingan
393. Kamu lebih pandai memanfaatkan orang lain daripada membantu mereka
394. Kalau ada maunya saja baru ingat teman
395. Kamu lebih ahli mengambil keuntungan daripada memberi manfaat
396. Berteman denganmu membuat dompetku kurus
397. Kamu lebih suka memanfaatkan kebaikan orang lain daripada berbuat baik
398. Aku capek jadi tempat sampahmu
399. Kamu lebih pandai mengambil kesempatan daripada memberi kesempatan
400. Kamu hanya mendekat saat butuh, menjauh saat sudah tidak berguna
401. Kamu lebih ahli menjadikan orang lain sebagai alat daripada sebagai teman
402. Aku bukan pembantu yang bisa kamu suruh-suruh seenaknya
403. Kamu lebih suka mengambil daripada memberi
404. Ternyata aku hanya dimanfaatkan selama ini
405. Kamu lebih pandai memanipulasi orang lain daripada menghargai mereka
Advertisement
Sindiran untuk Teman yang Suka Pamer
406. Tidak perlu pamer, kami sudah tahu kamu "hebat"
407. Kamu lebih suka memamerkan kekayaan daripada kedermawanan
408. Pamer itu boleh, tapi jangan berlebihan
409. Kamu lebih fokus memamerkan barang daripada memamerkan akhlak
410. Semakin sering pamer, semakin terlihat kekuranganmu
411. Kamu lebih suka memamerkan penampilan daripada memamerkan prestasi
412. Pamer itu tanda kurang percaya diri
413. Kamu lebih sibuk memamerkan gaya hidup daripada memamerkan kebijaksanaan
414. Orang hebat tidak perlu pamer, prestasinya yang bicara
415. Kamu lebih suka memamerkan materi daripada memamerkan budi pekerti
416. Pamer itu seperti balon, semakin ditiup semakin mudah pecah
417. Kamu lebih fokus memamerkan apa yang kamu miliki daripada siapa dirimu sebenarnya
418. Tidak perlu pamer kekayaan, kami sudah tahu kamu banyak hutang
419. Kamu lebih suka memamerkan status sosial daripada memamerkan kerendahan hati
420. Pamer itu tanda kesombongan
Sindiran untuk Teman yang Suka Menyepelekan
421. Jangan terlalu sering menyepelekan orang lain, nanti kamu yang disepelekan
422. Kamu lebih suka meremehkan orang lain daripada menghargai mereka
423. Menyepelekan orang lain tidak akan membuatmu lebih hebat
424. Kamu lebih pandai merendahkan orang lain daripada mengangkat mereka
425. Hati-hati menyepelekan orang lain, bisa jadi mereka lebih hebat darimu
426. Kamu lebih suka menganggap remeh orang lain daripada menghormati mereka
427. Jangan suka menyepelekan orang lain, kamu belum tentu lebih baik
428. Kamu lebih ahli meremehkan potensi orang lain daripada mengembangkan potensimu sendiri
429. Menyepelekan orang lain itu tanda kesombongan
430. Kamu lebih suka menganggap enteng orang lain daripada menghargai kerja keras mereka
431. Hati-hati menyepelekan orang lain, bisa jadi mereka yang akan menolongmu nanti
432. Kamu lebih pandai merendahkan kemampuan orang lain daripada meningkatkan kemampuanmu sendiri
433. Jangan suka menyepelekan orang lain, kamu belum tahu potensi mereka
434. Kamu lebih suka menganggap sepele usaha orang lain daripada menghargai prosesnya
435. Menyepelekan orang lain itu tanda ketidakdewasaan
Advertisement
Sindiran untuk Teman yang Suka Mencampuri Urusan Orang Lain
436. Hidupmu pasti sangat membosankan ya, sampai harus ikut campur urusan orang lain
437. Kamu lebih sibuk mengurusi hidup orang lain daripada hidupmu sendiri
438. Urus saja hidupmu sendiri, jangan terlalu sibuk mengurusi hidup orang lain
439. Kamu lebih tahu urusan orang lain daripada urusanmu sendiri
440. Jangan terlalu sering ikut campur urusan orang lain, nanti hidupmu sendiri berantakan
441. Kamu lebih peduli pada masalah orang lain daripada masalahmu sendiri
442. Sibuk sekali mengurusi hidup orang lain, hidupmu sendiri bagaimana?
443. Kamu lebih ahli mengomentari hidup orang lain daripada memperbaiki hidupmu sendiri
444. Fokuslah pada hidupmu sendiri, jangan terlalu sibuk mengurusi hidup orang lain
445. Kamu lebih tertarik pada urusan orang lain daripada urusanmu sendiri
446. Jangan terlalu sering mencampuri urusan orang lain, nanti kamu yang dicampuri
447. Kamu lebih pandai mengatur hidup orang lain daripada mengatur hidupmu sendiri
448. Sibuk sekali mengatur hidup orang lain, hidupmu sendiri sudah beres?
449. Kamu lebih suka mengomentari keputusan orang lain daripada membuat keputusan untuk hidupmu sendiri
450. Fokuslah memperbaiki dirimu sendiri, jangan terlalu sibuk memperbaiki orang lain
Sindiran untuk Teman yang Suka Membanding-bandingkan
451. Jangan terlalu sering membandingkan orang lain, fokus saja pada dirimu sendiri
452. Kamu lebih suka membandingkan orang lain daripada mengapresiasi keunikan mereka
453. Membandingkan orang lain hanya akan membuatmu lupa bersyukur atas apa yang kamu miliki
454. Kamu lebih ahli membandingkan kekurangan orang lain daripada melihat kelebihanmu sendiri
455. Hati-hati membandingkan orang lain, bisa jadi kamu yang akan dibandingkan nanti
456. Kamu lebih suka membandingkan prestasi orang lain daripada meningkatkan prestasimu sendiri
457. Jangan suka membandingkan orang lain, setiap orang punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing
458. Kamu lebih pandai membandingkan kehidupan orang lain daripada mensyukuri kehidupanmu sendiri
459. Membandingkan orang lain itu tanda kurangnya rasa percaya diri
460. Kamu lebih suka membandingkan penampilan orang lain daripada memperbaiki penampilanmu sendiri
461. Hati-hati membandingkan orang lain, bisa jadi kamu yang akan merasa inferior nantinya
462. Kamu lebih ahli membandingkan kekayaan orang lain daripada meningkatkan kekayaanmu sendiri
463. Jangan suka membandingkan orang lain, fokus saja pada pengembangan dirimu sendiri
464. Kamu lebih suka membandingkan keberhasilan orang lain daripada merayakan keberhasilanmu sendiri
465. Membandingkan orang lain itu tanda belum menerima diri sendiri sepenuhnya
Advertisement
Sindiran untuk Teman yang Suka Mengeluh
466. Kamu lebih sering mengeluh daripada bersyukur ya
467. Mulutmu tidak pernah berhenti mengeluh, kapan mau fokus pada hal positif?
468. Hidupmu dipenuhi dengan keluhan, kapan mau berubah?
469. Kamu lebih ahli mencari masalah daripada mencari solusi
470. Mulutmu seperti pabrik keluhan, produksi tanpa henti
471. Kamu lebih suka mengeluhkan keadaan daripada mengubahnya
472. Hidupmu terasa berat karena kamu terlalu sering mengeluh
473. Kamu lebih pandai melihat kekurangan daripada kelebihan
474. Mulutmu lebih sering mengeluarkan keluhan daripada ucapan syukur
475. Kamu lebih suka mengeluhkan nasib daripada berusaha memperbaikinya
476. Hidupmu akan lebih indah jika kamu berhenti mengeluh
477. Kamu lebih ahli mencari alasan daripada mencari jalan keluar
478. Mulutmu seperti radio rusak, hanya memutar lagu-lagu keluhan
479. Kamu lebih suka mengeluhkan cuaca daripada menikmatinya
480. Hidupmu dipenuhi dengan negativitas karena kamu terlalu sering mengeluh
Sindiran untuk Teman yang Suka Menyalahkan Orang Lain
481. Kamu lebih pandai menyalahkan orang lain daripada bertanggung jawab atas kesalahanmu sendiri
482. Jari telunjukmu selalu mengarah ke orang lain, tapi tidak pernah mengarah ke dirimu sendiri
483. Kamu lebih ahli mencari kambing hitam daripada mencari solusi
484. Mulutmu selalu siap menyalahkan orang lain, tapi tidak pernah siap mengakui kesalahan sendiri
485. Kamu lebih suka melempar tanggung jawab daripada menerimanya
486. Hidupmu akan lebih ringan jika kamu berhenti menyalahkan orang lain
487. Kamu lebih pandai mencari alasan daripada mencari perbaikan
488. Mulutmu seperti pengadilan, selalu siap menghakimi orang lain
489. Kamu lebih suka menyalahkan keadaan daripada memperbaiki diri
490. Hidupmu tidak akan berubah jika kamu terus menyalahkan orang lain
491. Kamu lebih ahli me_ncari kesalahan orang lain daripada memperbaiki kesalahanmu sendiri
492. Mulutmu selalu siap membela diri, tapi tidak pernah siap mengakui kesalahan
493. Kamu lebih suka menyalahkan sistem daripada memperbaiki caramu bekerja
494. Hidupmu akan lebih damai jika kamu berhenti menyalahkan orang lain
495. Kamu lebih pandai mencari pembenaran daripada mencari kebenaran
Advertisement
Sindiran untuk Teman yang Suka Meremehkan
496. Jangan terlalu sering meremehkan orang lain, nanti karmanya balik ke kamu lho
497. Kamu lebih suka meremehkan orang lain daripada menghargai mereka
498. Meremehkan orang lain tidak akan membuatmu lebih hebat, justru membuatmu terlihat kerdil
499. Kamu lebih ahli merendahkan orang lain daripada mengangkat mereka
500. Hati-hati meremehkan orang lain, bisa jadi mereka yang akan menolongmu saat kamu jatuh nanti
501. Kamu lebih suka menganggap remeh orang lain daripada menghormati mereka
502. Jangan suka meremehkan orang lain, kamu belum tentu bisa melakukan apa yang mereka lakukan
503. Kamu lebih pandai meremehkan kemampuan orang lain daripada meningkatkan kemampuanmu sendiri
504. Meremehkan orang lain itu tanda kurangnya rasa percaya diri
505. Kamu lebih suka menganggap enteng usaha orang lain daripada menghargai kerja keras mereka
506. Hati-hati meremehkan orang lain, bisa jadi mereka yang akan menjadi atasanmu di masa depan
507. Kamu lebih ahli meremehkan potensi orang lain daripada mengembangkan potensimu sendiri
508. Jangan suka meremehkan orang lain, kamu belum tahu potensi tersembunyi mereka
509. Kamu lebih suka menganggap sepele prestasi orang lain daripada merayakan keberhasilan mereka
510. Meremehkan orang lain itu tanda belum dewasanya pemikiran
Sindiran untuk Teman yang Suka Membicarakan Orang Lain
511. Mulutmu lebih sibuk membicarakan orang lain daripada membicarakan dirimu sendiri
512. Kamu lebih update tentang kehidupan orang lain daripada kehidupanmu sendiri
513. Lidahmu lebih panjang dari ular saat membicarakan orang lain
514. Kamu lebih tertarik pada aib orang lain daripada kebaikan mereka
515. Mulutmu seperti radio gosip, selalu menyiarkan berita tentang orang lain
516. Kamu lebih ahli membicarakan keburukan orang lain daripada kebaikan mereka
517. Lidahmu tidak pernah lelah membicarakan orang lain
518. Kamu lebih suka membicarakan kekurangan orang lain daripada kelebihan mereka
519. Mulutmu seperti koran, selalu ada berita baru tentang orang lain
520. Kamu lebih peduli pada urusan orang lain daripada urusanmu sendiri
521. Lidahmu lebih tajam dari pisau saat membicarakan orang lain
522. Kamu lebih suka menyebarkan rumor daripada fakta
523. Mulutmu seperti loudspeaker, menyiarkan semua hal tentang orang lain
524. Kamu lebih tertarik pada gosip daripada kebenaran
525. Lidahmu lebih berbisa dari ular kobra saat membicarakan orang lain
Advertisement
Sindiran untuk Teman yang Suka Membully
526. Kamu merasa hebat dengan merendahkan orang lain?
527. Membully orang lain tidak akan membuatmu lebih kuat, justru menunjukkan kelemahanmu
528. Kamu lebih suka menyakiti orang lain daripada membantu mereka
529. Membully itu tanda ketidakmampuan menghargai perbedaan
530. Kamu merasa puas dengan membuat orang lain menderita?
531. Membully orang lain tidak akan membuatmu lebih populer, justru membuatmu dibenci
532. Kamu lebih suka menertawakan kelemahan orang lain daripada membantu mereka
533. Membully itu tanda kurangnya rasa empati
534. Kamu merasa lebih baik dengan merendahkan orang lain?
535. Membully orang lain tidak akan membuatmu lebih dihormati, justru membuatmu ditakuti
536. Kamu lebih suka mengintimidasi orang lain daripada berteman dengan mereka
537. Membully itu tanda ketidakmampuan mengendalikan diri
538. Kamu merasa senang melihat orang lain menderita?
539. Membully orang lain tidak akan membuatmu lebih dewasa, justru menunjukkan kekanak-kanakanmu
540. Kamu lebih suka menciptakan ketakutan daripada menciptakan persahabatan
Sindiran untuk Teman yang Suka Mengkhianati
541. Kamu lebih pandai mengkhianati daripada setia
542. Pengkhianatan sudah menjadi keahlianmu ya
543. Kamu lebih suka menusuk dari belakang daripada berhadapan langsung
544. Mengkhianati teman sudah jadi hobimu?
545. Kamu lebih ahli menjadi Judas daripada menjadi sahabat sejati
546. Pengkhianatan sepertinya sudah mengalir dalam darahmu
547. Kamu lebih suka bermain di belakang daripada jujur di depan
548. Mengkhianati kepercayaan orang lain sudah jadi kebiasaanmu?
549. Kamu lebih pandai menyembunyikan pisau di balik senyuman
550. Pengkhianatan sepertinya sudah menjadi makanan sehari-harimu
551. Kamu lebih suka menikam dari belakang daripada berjabat tangan
552. Mengkhianati teman sepertinya sudah jadi rutinitas bagimu
553. Kamu lebih ahli memainkan peran pengkhianat daripada teman setia
554. Pengkhianatan sepertinya sudah menjadi nafas kehidupanmu
555. Kamu lebih suka menjadi ular berbisa daripada menjadi teman yang bisa dipercaya
Advertisement
Sindiran untuk Teman yang Suka Memanfaatkan
556. Kamu hanya ingat aku saat butuh bantuan saja ya?
557. Ternyata persahabatan kita hanya sebatas kepentingan
558. Kamu lebih pandai memanfaatkan orang lain daripada membantu mereka
559. Kalau ada maunya saja baru ingat teman
560. Kamu lebih ahli mengambil keuntungan daripada memberi manfaat
561. Berteman denganmu membuat dompetku kurus
562. Kamu lebih suka memanfaatkan kebaikan orang lain daripada berbuat baik
563. Aku capek jadi tempat sampahmu
564. Kamu lebih pandai mengambil kesempatan daripada memberi kesempatan
565. Kamu hanya mendekat saat butuh, menjauh saat sudah tidak berguna
566. Kamu lebih ahli menjadikan orang lain sebagai alat daripada sebagai teman
567. Aku bukan pembantu yang bisa kamu suruh-suruh seenaknya
568. Kamu lebih suka mengambil daripada memberi
569. Ternyata aku hanya dimanfaatkan selama ini
570. Kamu lebih pandai memanipulasi orang lain daripada menghargai mereka
Sindiran untuk Teman yang Suka Menyombongkan Diri
571. Sombongmu setinggi langit, tapi prestasimu serendah tanah
572. Kamu lebih suka memamerkan diri daripada membuktikan diri
573. Kesombonganmu lebih besar dari badanmu
574. Kamu lebih pandai berbicara daripada berbuat
575. Sombongmu sudah melewati batas kewajaran
576. Kamu lebih suka meninggikan diri daripada merendahkan hati
577. Kesombonganmu menutupi kekuranganmu
578. Kamu lebih ahli membanggakan diri daripada mengembangkan diri
579. Sombongmu sudah mengalahkan prestasimu
580. Kamu lebih suka dipuji daripada dihargai
581. Kesombonganmu membuat orang lain menjauh
582. Kamu lebih pandai menyombongkan diri daripada menghargai orang lain
583. Sombongmu sudah menutupi kebaikanmu
584. Kamu lebih suka dianggap hebat daripada menjadi hebat
585. Kesombonganmu hanya membuatmu terlihat kecil di mata orang lain
Advertisement
Kesimpulan
586. Sindiran pedas bisa menjadi cara untuk menyadarkan teman yang berperilaku buruk
587. Namun, gunakan sindiran dengan bijak dan jangan sampai menyakiti perasaan orang lain
588. Tujuan sindiran seharusnya untuk mengingatkan, bukan untuk merendahkan
589. Lebih baik bicara langsung daripada menyindir jika memungkinkan
590. Ingat bahwa sindiran yang terlalu pedas bisa merusak hubungan pertemanan
591. Gunakan sindiran sebagai pilihan terakhir jika cara lain tidak berhasil
592. Pastikan sindiran disampaikan dengan niat baik, bukan untuk membalas dendam
593. Jangan lupa introspeksi diri sebelum menyindir orang lain
594. Sindiran yang baik adalah yang bisa membuat orang sadar tanpa merasa dipermalukan
595. Ingat bahwa setiap orang punya kekurangan, termasuk diri kita sendiri
596. Lebih baik memberi contoh yang baik daripada terus-menerus menyindir
597. Jika teman tidak berubah setelah disindir, mungkin sudah saatnya mengevaluasi hubungan tersebut
598. Sindiran pedas memang bisa menohok, tapi ketulusan lebih bisa menyentuh hati
599. Pada akhirnya, komunikasi yang baik lebih efektif daripada sindiran
600. Jadilah teman yang bisa mengingatkan dengan cara yang bijak, bukan dengan sindiran yang menyakitkan