Liputan6.com, Jakarta Momen unik terekam dalam acara Serah Terima Jabatan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) dari Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kepada Nusron Wahid pada Senin (21/10/2024).
Dalam sambutannya, Menteri ATR/BPN Nusron Wahid mengungkapkan bahwa dirinya pernah menjadi seorang marbot masjid, serupa dengan kisah mantan Menteri ATR, Sofyan A. Djalil.
Advertisement
"Pak Sofyan, pendahulu kita semua, saya mengikuti jejak beliau. Beliau datang dari Aceh, kuliah di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI), tidur di Masjid UI sebagai marbot masjid, dan akhirnya jadi menteri," ujar Nusron Wahid di Kantor Kementerian ATR/BPN, Jakarta.
"Saya juga sama, datang dari Kudus, kuliah di UI, tinggal di masjid, dan jadi marbot masjid. Kok ndilalah, hari ini saya jadi Menteri ATR/Kepala BPN," lanjut Nusron Wahid.
Dengan demikian, Nusron menyebutkan bahwa Kementerian ATR/BPN kini dipimpin oleh dua tokoh yang pernah mengawali karier sebagai marbot masjid. Ia juga menjuluki Sofyan A. Djalil sebagai "Serba Menteri" karena pernah menduduki berbagai posisi penting di kabinet.
"Menteri Komunikasi pernah, Menteri BUMN pernah, Menteri Bappenas pernah, Menteri ATR/BPN juga pernah," pungkas Nusron Wahid.
Profil Menteri ATR/BPN Nusron Wahid
Nusron Wahid, lahir di Kudus pada 12 Juli 1973, adalah seorang politisi lulusan Universitas Indonesia dengan gelar S1 Ilmu Budaya pada tahun 1993-1998. Ia kemudian melanjutkan pendidikan magister Ilmu Ekonomi di Institut Pertanian Bogor.
Meski tidak mengenyam pendidikan di pesantren, sejak kecil Nusron mendapatkan pendidikan agama yang kuat.
Ia bersekolah di MI Miftahutthalibin Mejobo Kudus, kemudian melanjutkan ke MTS Qudsiyyah Kauman Menara Kudus, dan menamatkan pendidikannya di SMA NU Al-Ma'ruf Kudus sebelum menjadi mahasiswa UI.
Awal Karir Politik
Karier politik Nusron dimulai ketika ia bergabung dengan Partai Golongan Karya (Golkar) dan menjadi salah satu kader yang dikenal publik.
Di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Nusron pernah menjabat sebagai Koordinator Bidang Agama pada tahun 2004-2009. Nusron juga pernah menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) selama dua periode, yaitu 2004-2009 dan 2009-2014.
Selama menjabat di Komisi VI DPR pada periode 2009-2014, Nusron bertugas mengawasi kebijakan terkait koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (UKM), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), perindustrian, perdagangan, investasi, dan standardisasi nasional.
Hubungan yang harmonis antara NU dan Nusron, serta rekam jejaknya yang aktif dalam mengurusi kebutuhan umat Islam, membuat Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mempercayakan Nusron untuk memimpin Pansus Angket Haji DPR.
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com
Advertisement