Prabowo: Jangan Bangga Jadi Anggota G20 Kalau Rakyat Masih Banyak yang Miskin

Presiden Prabowo Subianto mengatakan, Indonesia tak perlu berbangga masuk ke perkumpulan negara-negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia atau G20. Pasalnya, kata Prabowo, masih banyak masyarakat Indonesia yang kelaparan dan miskin.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 23 Okt 2024, 17:25 WIB
Sebelumnya, Presiden Prabowo juga memimpin pengucapan sumpah jabatan para menteri dan pejabat setingkat menteri periode tahun 2024-2029. (AP Photo/Achmad Ibrahim)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden RI Prabowo Subianto mengatakan, Indonesia tak perlu berbangga masuk ke perkumpulan negara-negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia atau G20. Pasalnya, kata Prabowo, masih banyak masyarakat Indonesia yang kelaparan dan miskin.

"Saya katakan berkali-kali bahwa negara yang merdeka, rakyatnya harus merasakan kemerdekaan. Janganlah kita bangga menjadi anggota G20, kalau rakyat kita masih banyak yang miskin, masih banyak yang lapar," kata Prabowo saat memimpin sidang kabinet paripurna perdana di Kantor Presiden Jakarta, Rabu (23/10/2024).

Dia menyampaikan bahwa pemerintahannya sangat berkomitmen dengan peningkatan pendidikan. Hal ini bisa terlihat dari tingginya alokasi anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2025 untuk bidang pendidikan.

"Mencerdaskan kehidupan bangsa mutlak, pendidikan bagi kita adalah prioritas yang sangat tinggi. Saya kira ini terlihat komitmen kita terhadap pendidikan," ujarnya.

"Kalau tidak salah, alokasi kita dalam anggaran 2025 untuk pendidikan, salah satu tertinggi loh. Mungkin selama sejarah kita. Untuk pertama kali kita, 25 persen, 20. Jadi masalah pendidikan sangat utama," sambung Prabowo.

Selain itu, Prabowo menegaskan bahwa Indonesia harus menjadi negara yang kuat. Sebab, Indonesia harus menjadi negara yang membela kemerdekaan bangsa-bangsa lain.

"Tujuan keempat nasional kita juga, hadir dalam pergelokan ataupun interaksi dunia, di mana kita harus selesai membela kemerdekaan bangsa-bangsa. Dan karena itu, mau tidak mau, Indonesia harus kuat," kata Prabowo Subianto.


Prabowo Pertaruhkan Kepemimpinan Demi Program Makan Bergizi

Presiden Prabowo Subianto menjamu sejumlah tamu dari dari negara sahabat saat jamuan makan malam bersama di Istana Merdeka Jakarta, Minggu (20/10/2024). Sebelum memulai makan, Prabowo mengawalinya dengan ritual bersulang. (Liputan6.com/Muhammad Radityo Priyasmoro)

Presiden Prabowo Subianto siap mempertaruhkan kepemimpinannya demi program makan bergizi gratis bagi anak-anak dan ibu hamil. Prabowo pun mempersilakan menteri-menteri yang tidak mendukung program andalannya tersebut, keluar dari kabinet yang dipimpinnya.

"Saya pertaruhkan, saya pertaruhkan kepemimpinan saya. Bagi saya makan bergizi untuk anak-anak dan ibu hamil ini adalah strategik. Yang tidak mendukung hal ini silakan keluar dari pemerintah yang saya pimpin," kata Prabowo saat memimpin sidang kabinet paripurna perdana di Kantor Presiden Jakarta, Rabu (23/10/2024).

Dia menyampaikan bahwa Kabinet Merah Putih merupakan satu tim yang harus bekerja sama memajukan Indonesia. Prabowo pun meminta Kepala Badan Gizi Nasional dan kementerian/lembaga segera menjalankan program makan bergizi untuk anak-anak dan ibu hamil.

"Program makan bergizi, badan Kepala Badan Gizi Nasional dan semua K/L untuk siapkan segera kita mulai dengan bergerak cepat, tepat sasaran, terukur tapi jangan takut dengan kesulitan," ujarnya.

 


Prabowo Akui Program Makan Bergizi Tak Mudah

Saat meninjau uji coba program makan bergizi gratis di SMPN 270 Jakarta, Wapres Gibran Rakabuming Raka didampingi Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Prabowo menyadari beberapa tokoh meragukan kemampuan pemerintah dalam merealisasikan program makan bergizi. Dia mengakui program tersebut tak dapat selesai dalam waktu 3 bulan.

"Saya tidak katakan bahwa ini bisa selesai dalam 1 minggu, 2 minggu, atau 3 bulan, tidak ada di antara kita yang punya tongkat Nabi Sulaiman," kata Prabowo.

Meski begitu, dia meyakini pemerintah dapat mengelola alokasi dana dan mengerahkan sumber daya untuk merealisasikan program makan begizi. Prabowo pun siap mempertaruhkan kepemimpinanya agar program tersebut bisa terlaksana dengan tepat sasaran.

"Kita akan mencapai target yang kita tentukan. Saya haqqul yaqin saya pertaruhkan, saya pertaruhkan kepemimpinan saya," tutur Prabowo.   

Infografis 17 Prioritas dan 8 Program Percepatan Kabinet Prabowo-Gibran. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya