Konsumen China Ogah Pakai Mobil Jerman, Pilih Merek Lokal

Merek Jerman harus berjuang sekuat tenaga untuk bisa bertahan di Negeri Tirai Bambu

oleh Arief Aszhari diperbarui 24 Okt 2024, 06:12 WIB
Suasana area FAW-Volkswagen dalam Pameran Otomotif Internasional Changchun China ke-17 di Changchun, Provinsi Jilin, China timur laut, Minggu (12/7/2020). (Xinhua/Yan Linyun)

Liputan6.com, Jakarta - Jenama otomotif asal Jerman, selama ini cukup sukses di China. Selama bertahun-tahun, pabrikan benua biru tersebut mampu menghasilkan keuntungan besar, dan mendorong pertumbuhan perusahaan di pasar Tiongkok.

Namun kini, keadaan berbanding terbalik, di mana merek Jerman harus berjuang sekuat tenaga untuk bisa bertahan di Negeri Tirai Bambu. Bahkan, data penjualan pada kuartal terakhir tahun ini, menunjukan keadaan yang tak baik-baik saja bagi merek Jerman.

Disitat dari Carscoops, seperti penjualan BMW di China bahkan turun 30 persen, Porsche turun 19 persen, VW turun 15 persen dan pengiriman Mercedes turun 13 persen.

Keadaan ini, ditenggarai karena konsumen di China, sudah tak lagi berminat untuk membeli mobil asal Jerman, dan lebih memilih untuk menghabiskan uangnya untuk membeli roda empat merek lokal.

Sementara itu, meskipun mobil Jerman masih menyumbang 15 persen dari penjualan di China, pangsa pasarnya turun, dengan sangat cepat.

Sebelum pandemi COVID-19, mereka memiliki 25 persen pangsa pasar. Ketika berbicara tentang mobil listrik, sektor yang jauh lebih besar di China daripada di Amerika Serikat (AS) atau Eropa, VW, Porsche, BMW, dan Mercedes bahkan lebih jauh tertinggal.

Meskipun keempat merek tersebut menawarkan mobil listrik, model-model mereka hanya menguasai 10 persen pasar.


Dukung Elektrifikasi, Chery Siapkan Baterai Super Canggih di China

Chery mengumumkan akan meluncurkan baterai solid-state pada 2026. Selain itu, merek baterai Kunpeng, juga diumumkan yang awalnya akan memiliki tiga seri baterai yang semuanya, mampu mengisi daya 6C atau menambah jarak tempuh 400 km dalam 5 menit.

Disitat Carnewschina, dengan baterai solid-state, Chery mengumumkan jadwal pencapaian kepadatan energi sebesar 400 Wh/kg tahun ini, atau meningkat menjadi 600 Wh/kg pada 2025, dengan aplikasi mobil pertama pada 2026.

Selain itu, rencana ini juga akan diikuti oleh produksi batch awal pada 2027. Sedangkan perusahaan, juga telah mengklaim bahwa baterai ini akan memberikan jangkauan EV sejauh 1.500 km.

Lebih cepat lagi, pengumuman tiga seri baterai dengan merek Kunpeng, yaitu litium iron fosfat persegi, terner persegi, dan terner silinder besar, telah dilakukan. Salah satu elemen yang paling penting, adalah bahwa ketiga seri tersebut dapat diisi daya hingga 6C.


Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia

Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya