Liputan6.com, New Delhi - Kondisi kritis Sungai Yamuna, salah satu sungai yang disucikan di India, menjadi sorotan setelah seorang ahli lingkungan menyatakan bahwa sungai tersebut telah mati total. Pernyataan ini disampaikan pada Minggu (20/10) seiring dengan beredarnya video yang menunjukkan permukaan sungai tertutup buih beracun.
Vimlendhu Jha, aktivis lingkungan hidup dan Direktur Eksekutif Sweccha India, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi Sungai Yamuna yang semakin memburuk.
Advertisement
“Air Yamuna berwarna hitam sepanjang tahun, kecuali pada bulan-bulan ketika hujan turun,” kata Vimlendhu Jha, seorang aktivis lingkungan hidup India dan Direktur Eksekutif Sweccha India, sebuah organisasi yang didedikasikan untuk meningkatkan kesadaran akan pencemaran Sungai Yamuna, seperti dikutip dari VOA Indonesia, Kamis (24/10/2024).
Ia menambahkan bahwa fenomena buih di sungai ini disebabkan oleh pembuangan limbah industri dan kota yang tidak diolah.
Jha menjelaskan bahwa sistem drainase kota yang buruk turut memperburuk polusi di Sungai Yamuna.
“Hampir 3.500 juta liter limbah dibuang ke sungai setiap harinya,” ungkapnya.
Kondisi ini diperparah dengan adanya emisi gas seperti metana yang keluar dari sungai, yang menandakan hilangnya kehidupan akuatik di dalamnya.
“Ada juga asap, ada metana yang keluar dari sungai beberapa kali, sungai yang benar-benar mati tanpa kehidupan akuatik, dan tingkat bakteri koliform yang betul-betul tinggi,” imbuhnya.
Perjuangan panjang Sungai Yamuna melawan polusi mencerminkan krisis lingkungan yang mendesak di India. Kurangnya kemauan politik untuk menyelesaikan masalah ini mengancam jutaan orang yang bergantung pada perairan sungai tersebut. Kondisi ini menuntut perhatian serius dari pemerintah dan masyarakat untuk menyelamatkan salah satu sumber kehidupan penting di India.