Liputan6.com, Gorontalo - Sejumlah warga dari dua desa di Kabupaten Bone Bolango, yaitu Desa Tolotio dan Desa Lembah Hijau, Kecamatan Bone Pantai menolak keras keberadaan perusahaan tambang PT Celebes Bone Mineral.
Warga menolak aktivitas tambang yang dinilai merusak lingkungan karena tidak disosialisasikan sebelumnya oleh pihak perusahaan.
Advertisement
Warga mendatangi kantor desa dan kantor kecamatan untuk memprotes kegiatan perusahaan tersebut. Mereka menyatakan bahwa PT Celebes Bone Mineral telah mulai beroperasi tanpa adanya pemberitahuan yang jelas kepada masyarakat sekitar.
Hal ini menimbulkan keresahan, terutama terkait potensi dampak negatif terhadap lingkungan hingga bencana yang ada di dua desa tersebut.
Aksi protes warga diwarnai dengan pembentangan spanduk yang menyuarakan penolakan keras. Beberapa spanduk bertuliskan narasi penolakan hingga titik darah penghabisan.
"Jangan Jual Desa Kami, Masyarakat Tolotio dan Lembah Hijau Menolak PT Celebes Bone Mineral Hingga Titik Darah Penghabisan". Selain itu, terdapat spanduk lain yang berbunyi "Tolak dan Usir PT Celebes Bone Mineral".
Warga khawatir aktivitas pertambangan akan merusak ekosistem dan lingkungan desa mereka. Sehingga mereka memutuskan untuk terus menyuarakan penolakan terhadap kehadiran perusahaan tambang tersebut.
Tanggapan Perusahaan dan Pemerintah
Menanggapi hal ini, Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Bone Bolango, Budiyanto Sidiki, langsung menggelar pertemuan dan mediasi terkait isu pertambangan di Kecamatan Bonepantai, Selasa (22/10/2024).
Kegiatan ini mempertemukan pihak pemerintah, PT. Celebes Bone Mineral, dan masyarakat setempat.
Pertemuan tersebut dilakukan merespon protes masyarakat terkait aktivitas pertambangan yang menjadi perbincangan hangat dalam beberapa hari terakhir di Bonepantai, Bone Bolango.
Warga Kecamatan Bonepantai merasa pihak perusahaan bertindak sewenang-wenang dengan menaikkan alat berat ke lokasi pertambangan tanpa persetujuan warga. Mereka khawatir bahwa kegiatan pertambangan dapat merusak hutan serta mengakibatkan bencana alam.
Menanggapi protes tersebut, perwakilan PT. Celebes Bone Mineral, Arjun Mogulaingo, menjelaskan bahwa alat berat yang telah dinaikkan ke lokasi belum digunakan.
"Alat itu hanya kami simpan sementara sambil menunggu pencabutan suspensi perusahaan. Kami juga meminta maaf jika tindakan kami dianggap kurang menghargai warga setempat," ujar Arjun.
Pjs Bupati Bone Bolango, Budiyanto Sidiki, menegaskan bahwa prioritas pemerintah adalah keselamatan warga yang tinggal di sekitar lokasi tambang.
"Kewenangan kami di pemerintah daerah adalah memastikan agar tidak ada kegiatan yang meresahkan masyarakat. Kami menyarankan PT. Celebes Bone Mineral untuk menunda sementara aktivitas di lokasi tersebut dan memperbanyak sosialisasi kepada masyarakat," kata Budiyanto.
Budiyanto juga mengajak semua pihak untuk menjaga situasi tetap kondusif, terutama menjelang Pilkada Serentak pada November 2024.
Advertisement