Prabowo Singgung soal Kekurangan Dokter dan Nakes di Sidang Kabinet Perdana

Prabowo sempat menyinggung dokter yang kurang di sidang kabinet paripurna perdana kemarin. Ia meminta Menkes untuk mengatasi hal tersebut.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 24 Okt 2024, 11:23 WIB
Presiden Prabowo Subianto didampingi Wapres Gibran Rakabuming Raka memimpin sidang perdana Kabinet Merah Putih di Istana, Jakarta, Rabu (23/10/2024). (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto memberi arahan kepada para menteri pada Sidang Kabinet Paripurna Perdana di Kantor Presiden Jakarta, Rabu, 23 Oktober 2024.

Selama 2,5 jam rapat paripurna itu berjalan, Prabowo menginstruksikan sejumlah arahan kepada para bawahannya.

Salah satunya ia meminta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk mengatasi kekurangan dokter dan tenaga kesehatan dalam pengantar Sidang Kabinet Paripurna Perdana.

"Menteri Kesehatan, teruskan reformasi kesehatan," kata Prabowo.

"Atasi kekurangan dokter dan tenaga kesehatan. Kita punya program khusus, nanti kita bahas tersendiri," lanjut Prabowo dalam video yang diunggah di Youtube Sekretariat Presiden.

Mengenai program khusus yang disebutkan Prabowo belum diketahui detilnya seperti apa. 

Seperti diketahui mengatasi kekurangan dokter memang menjadi salah satu fokus dititipkan Prabowo untuk segera diatasi Kementerian Kesehatan. Prabowo mengingnkan agar jumlah dokter dan dokter spesialis di Indonesia cukup untuk masyarakat. 

“Percuma kita bikin rumah sakit tapi dokternya kurang. Nah itu yang beliau minta supaya diakselerasi,” kata Budi Gunadi Sadikin usai dilantik menjadi Menteri Kesehatan Kabinet Merah Putih di Gedung Kemenkes, Jakarta, Senin, 21 Oktober 2024.

Diskusi mengenai jumlah dokter untuk masyarakat Indonesia ini juga sempat menjadi bahasan saat Budi dipanggil ke rumah Prabowo di Kertanegara, Jakarta Selatan pada Senin, 14 Oktober 2024.

"Saya datang tadi, kemudian diajak bicara sama beliau mengenai masalah kesehatan ya. Jumlah dokter harus cukup, jumlah dokter spesialis harus cukup," kata Budi saat itu.

"Bagaimana pendidikan dokter dan dokter spesialis harus diperbanyak, kalau masyarakat masih kekurangan bisa enggak belajarnya enggak di dalam negeri saja tapi juga bisa di luar negeri untuk mempercepat," lanjut Budi saat itu.

 


Prabowo Juga Minta Program Makan Bergizi Segera Dijalankan

Presiden Prabowo Subianto didampingi Wapres Gibran Rakabuming Raka memimpin sidang perdana Kabinet Merah Putih di Istana, Jakarta, Rabu (23/10/2024). (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Dalam rapat tersebut, Prabowo pun meminta Kepala Badan Gizi Nasional dan kementerian/lembaga segera menjalankan program makan bergizi untuk anak-anak dan ibu hamil.

"Kepala Badan Gizi dan semua kementerian dan lembaga untuk siapkan segera, kita mulai dengan bergerak cepat, tepat sasaran, terukur tapi jangan takut dengan kesulitan," kata Prabowo.


Prabowo Masih Dengar Ada yang Meragukan Program Tersebut

Presiden Prabowo Subianto memimpin sidang perdana Kabinet Merah Putih di Istana, Jakarta, Rabu (23/10/2024). (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Prabowo mengatakan masih mendengar ada beberapa tokoh yang meragukan kemampuan pemerintah dalam menyelenggarakan program Makan Bergizi Gratis bagi anak dan ibu hamil.

"Saya katakan ini selesai dalam 1-2 minggu atau 3 bulan. Tidak ada di antara kita punya tongkat Sulaeman tapi kita bisa berhitung, mengelola alokasi dana dan keahkan sumber daya dan kita akan mencapai target," tutur Prabowo optimistis.

Bagi Prabowo program Makan Bergizi adalah langkah strategik dalam dalam membuat bangsa Indonesia lebih kuat.

Bila ada yang tidak menyetujui program tersebut, ia minta untuk segera keluar dari pemerintahan yang ia pimpin.

"Yang tidak mendukung silakan keluar dari pemerintah yang saya pimpin," katanya lagi.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya