Stasiun LRT Dukuh Atas BNI Layani 22.735 Orang Sehari

Setelah satu tahun beroperasi, LRT Jabodebek telah berhasil melayani 20 juta penumpang

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 24 Okt 2024, 10:31 WIB
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero), Didiek Hartantyo, dalam tinjauannya ke Stasiun LRT Jabodebek Dukuh Atas BNI

Liputan6.com, Jakarta Setelah satu tahun beroperasi, LRT Jabodebek telah berhasil melayani 20 juta penumpang, mencerminkan antusiasme masyarakat terhadap LRT Jabodebek yang menjadi moda transportasi massal yang modern dan terintegrasi ini.

Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero), Didiek Hartantyo, dalam tinjauannya ke Stasiun Dukuh Atas BNI, menyoroti pencapaian ini sebagai bukti keberhasilan LRT Jabodebek dalam memenuhi kebutuhan transportasi publik di kawasan Jabodetabek.

Dengan rata-rata 81.932 penumpang pada hari kerja dan 43.644 penumpang pada akhir pekan selama bulan Oktober 2024, LRT Jabodebek terus berkembang menjadi salah satu pilihan utama bagi masyarakat.

Di Stasiun Dukuh Atas BNI sendiri, rata-rata pengguna yang melakukan tap in dan tap out pada hari kerja mencapai 22.735 penumpang per hari, sementara pada akhir pekan mencapai 18.863 penumpang per hari.

"Jumlah penumpang yang terus meningkat menunjukkan bahwa LRT Jabodebek telah menjadi solusi transportasi massal yang semakin diminati masyarakat. Ini juga merupakan bukti keberhasilan integrasi antar moda yang memudahkan perpindahan antara Commuterline, Kereta Bandara, Transjakarta, dan MRT Jakarta," ujar Didiek, Kamis (24/10/2024).

Jadi Pusat Integrasi Transportasi

Stasiun Dukuh Atas BNI, sebagai salah satu pusat integrasi transportasi, tidak hanya menyediakan akses mudah bagi para penumpang, tetapi juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk memastikan kenyamanan pengguna, termasuk ibu menyusui, lansia, dan penyandang disabilitas.

 

 


Punya Teknologi Canggih

Dengan ditetapkannya LRT Jabodebek sebagai Objek Vital Nasional, maka penyelenggaraan pengamanan akan dilakukan berdasarkan prinsip pengamanan internal. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Selain itu, Didiek menegaskan bahwa inovasi teknologi seperti crowd detection system yang digunakan di stasiun ini telah membantu mengelola arus penumpang dengan lebih baik.

Sistem ini memantau kepadatan secara real-time, memungkinkan pengelola stasiun merespons cepat ketika terjadi lonjakan penumpang.

"Sejak beroperasi, LRT Jabodebek terus menjadi pilihan masyarakat untuk transportasi yang cepat dan efisien. Kami akan terus berinovasi agar layanan ini semakin nyaman dan aman, serta memberikan kontribusi signifikan dalam mengurangi kemacetan di Jakarta dan sekitarnya," tambah Didiek.

Dengan beroperasi secara otomatis tanpa masinis menggunakan sistem CBTC Grade of Automation level 3, LRT Jabodebek diharapkan dapat terus berperan penting dalam perkembangan transportasi massal yang terintegrasi dan ramah lingkungan di Indonesia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya