Polling Trump Mau Salip Kamala Harris, Rupiah Tertekan

Analis mata uang Lukman Leong meramal nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada hari ini 15.600 per dolar AS-15.700 per dolar AS.

oleh Arthur Gideon diperbarui 24 Okt 2024, 10:17 WIB
Pada Kamis (24/10/2024), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta melemah 13 poin atau 0,09 persen menjadi 15.640 per dolar AS dari sebelumnya sebesar 15.627 per dolar AS. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada pembukaan perdagangan di awal Kamis ini. Pelemahan rupiah ini lebih disebabkan oleh sentimen dari luar.

Pada Kamis (24/10/2024), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta melemah 13 poin atau 0,09 persen menjadi 15.640 per dolar AS dari sebelumnya sebesar 15.627 per dolar AS.

Analis mata uang Lukman Leong mengatakan pelemahan rupiah dipengaruhi kekhawatiran investor menjelang Pemilihan Presiden AS 2024.

“Rupiah diperkirakan akan kembali melemah terhadap dolar AS yang menguat oleh kekhawatiran investor menjelang Pilpres AS 2024,” ujarnya dikutip dari Antara. 

Kekhawatiran tersebut berkaitan dengan polling Donald Trump yang semakin mendekati keunggulan Kamala Harris.

Apabila Trump menang, lanjutnya, maka inflasi di AS diperkirakan akan meningkat akibat kebijakan pajak dan tarif. “Hal ini akan membuat The Fed (Federal Reserve) semakin susah menurunkan suku bunga," kata dia.

Dengan pemilu yang dijadwalkan pada 5 November, Harris tercatat memperoleh dukungan sebesar 48,2 persen, sementara Trump mengikuti di angka 46,4 persen, berdasarkan data terbaru dari ABC News dan 538 pada Selasa 22/ Oktober 2024.

Di sisi lain, perkiraan pelemahan rupiah pada hari ini dipengaruhi prospek pemangkasan suku bunga oleh The Fed yang semakin menurun.

Survei terbaru menunjukkan pemotongan suku bunga hanya mencapai 50 basis points (bps) pada tahun ini dengan masing-masing bulan dipangkas 25 bps. Jika dibandingkan dengan sebelumnya, pemangkasan suku bunga berpotensi hingga 70 bps.

“Range nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada hari ini 15.600 per dolar AS-15.700 per dolar AS,” ucap Lukman.


Senyum Manis Anak SD di Pulau Geser: Aku Punya Uang Baru!

Lebih dari 10 anak berseragam Sekolah Dasar (SD) turut mengantre Layanan Penukaran Uang dalam rangkaian Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) di depan Kecamatan Geser, Pulau Geser, Seram Bagian Timur, Maluku (dok: Arief)

Lebih dari 10 anak berseragam Sekolah Dasar (SD) tampak ikut mengantre di depan Kecamatan Geser, Pulau Geser, Seram Bagian Timur, Maluku. Anak-anak SD itu terlihat mencolok di antara orang-orang lainnya yang sebagian besar berusia lebih tua.

Mereka ikut dalam antrean untuk Layanan Penukaran Uang dalam rangkaian Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI). Meskipun banyak nelayan hingga pemilik toko yang juga antre, anak-anak SD ini tetap bersemangat mengikuti layanan tersebut.

Berbeda dengan para pekerja yang membawa uang dalam nominal besar, para siswa SD tersebut hanya membawa uang secukupnya. Tidak banyak, hanya beberapa lembar uang kertas pecahan Rp 2.000, Rp 5.000, dan sedikit Rp 20.000.

Tak sedikit dari anak-anak SD itu yang menukarkan selembar uang kertas lusuh miliknya dengan uang baru yang disediakan oleh BI.

"Saya sengaja ingin tukar uang, biar uangnya baru," ujar Adam, seorang siswa kelas 4 SD di Pulau Geser, Kecamatan Seram Timur, Seram Bagian Timur, Maluku, Rabu (23/10/2024).


Rela Antre Demi Uang Baru

Memiliki uang dengan kondisi baru menjadi hal yang menarik bagi mereka. Mereka rela antre bersama siswa lainnya untuk menukar uang secara langsung.

Beberapa siswa membawa uang logam yang dibungkus dalam plastik kecil. Ada juga yang mengumpulkan uang di salah satu teman mereka, lalu membagikannya kembali setelah berhasil menukarkan dengan uang baru.

Momen menarik lainnya terjadi ketika mereka berhasil menukar uang yang dibawa. Salah satu anak bahkan menempelkan ujung hidungnya ke lembaran uang kertas baru. "Uang baru ini wangi," ujarnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya