Ribuan Guru Geruduk PN Andoolo Konawe Selatan Dukung Guru Supriyani

Ribuan guru PGRI memadati Pengadilan Negeri Andoolo, di Kabupaten Konawe Selatan, untuk memberikan semangat dan dukungan kepada guru honorer SDN 4 Baito dalam menjalani sidang perdananya.

oleh Tim Regional diperbarui 24 Okt 2024, 11:47 WIB
Ribuan guru PGRI memadati Pengadilan Negeri Andoolo, di Kabupaten Konawe Selatan, untuk memberikan semangat dan dukungan kepada guru honorer SDN 4 Baito dalam menjalani sidang perdananya. (Liputan6.com/ Dok Ist)

 

Liputan6.com, Konawe Selatan - Dukungan terhadap guru Supriyani yang tersandung kasus hukum terus berdatangan. Ribuan guru PGRI memadati Pengadilan Negeri Andoolo, di Kabupaten Konawe Selatan, untuk memberikan semangat dan dukungan kepada guru honorer SDN 4 Baito dalam menjalani sidang perdananya.

Ribuan guru itu mulai mendatangi ke PN Andoolo pada pukul 09.00 Wita. Mereka berangsur-angsur datang mengelilingi kantor pengadilan dengan menggunakan baju kesatuan PGRI dengan meneriakkan kata "hidup guru".

Dukungan itu diberikan kepada Supriyani untuk menjalani sidang perkara yang menimpanya terkait dengan tuduhan penganiayaan kepada salah seorang siswanya di SDN 4 Baito.

Salah seorang guru SDN 2 Andoolo Darma saat ditemui di Konsel, Kamis (24/10/2024) mengatakan, aksi tersebut sebagai bentuk solidaritas sesama guru, terlebih lagi ada guru yang tertindas.

"Sebagai guru harus kawal terus kasus ini. Saya rela tidak masuk mengajar untuk membela saudara saya ini (Supriyani)," kata Darma.

Selama dia menjadi guru dalam kurun waktu 22 tahun, tidak akan ada guru yang tega menyakiti anak didiknya seperti itu, apalagi siswa yang menjadi korban dalam tuduhan kasus Supriyani itu masih duduk di bangku kelas 1 SD.

"Sekejam apa pun guru itu tidak akan pernah sampai tega. Saya memang sering juga mengomel di sekolah, tetapi tidak pernah pukul anaknya orang," ujarnya.

Darma mengungkapkan bahwa alasan mereka ke PN Andoolo hanya untuk menuntut kepada para penegak hukum untuk membebaskan Supriyani.

 


Dukungan Rekan Seprofesi

Sementara itu, Ketua PGRI Kecamatan Palangga Selatan Abdurrahim mengatakan bahwa aksi tersebut merupakan bentuk dukungan dari rekan seprofesi guru untuk memberikan dukungan kepada Supriyani yang tengah tertimpa musibah.

"Bukan itu saja, kami berharap dari kasus ini tidak ada lagi Supriyani-Supriyani lainnya. Kami juga berharap kepada pihak-pihak seperti dugaan Rp50 juta itu bisa benar-benar ditelusuri," ucap Abdurrahim

Ia berharap ke depannya kasus-kasus yang mengkriminalisasi guru di Indonesia ini tidak terjadi lagi.

Aksi di depan PN Andoolo tersebut berlangsung secara damai dan kondusif hingga sekitar pukul 10.45 Wita. Mereka lantas meninggalkan PN usai pelaksanaan sidang pembuka Supriyani selesai.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya