Liputan6.com, Jakarta Produsen alat kesehatan terkemuka asal Jerman, PT Beurer Indonesia Technology, resmi membuka pabrik pertamanya di kawasan Asia Tenggara, tepatnya di Kawasan Industri Kendal (KEK), Jawa Tengah. Berdiri di atas lahan seluas lebih dari 8.000 meter persegi, pabrik ini akan memproduksi berbagai alat kesehatan, termasuk produk untuk health care, well-being, fitness, dan personal care. Pabrik ini diharapkan mampu menyerap lebih dari 500 tenaga kerja lokal.
CEO Beurer, Marco Buhler, menjelaskan bahwa produk-produk alat kesehatan Beurer telah menjadi andalan di pasar global. Kehadiran pabrik di Indonesia bertujuan untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat di seluruh dunia. Marco juga melihat potensi besar Indonesia, dengan jumlah penduduk hampir 300 juta jiwa, sebagai pasar strategis sekaligus pusat produksi regional.
Advertisement
"Saya berharap dengan dukungan dari pemerintah serta tenaga kerja lokal yang kompeten, pabrik ini akan menjadi bagian penting dari rantai pasokan global Beurer," kata Marco dalam acara peresmian pabrik di Kendal pada Selasa (22/10/2024).
Marco juga menyampaikan rencana kolaborasi Beurer dengan institusi pendidikan di Indonesia. Tujuannya adalah menyediakan pelatihan dan pengembangan keterampilan bagi calon tenaga kerja di bidang manufaktur alat kesehatan, sehingga bisa memperkuat industri lokal.
Komitmen Investasi
Lucia Rizka Andalusia, Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan, menilai bahwa kehadiran pabrik Beurer menunjukkan komitmen investasi asing di sektor kesehatan. Saat ini, sebagian besar alat kesehatan di Indonesia masih diimpor, dengan produksi lokal hanya sekitar 20%. Kehadiran Beurer diharapkan bisa mengurangi ketergantungan pada impor dan meningkatkan kemandirian industri alat kesehatan dalam negeri.
Lucia juga menekankan pentingnya pabrik ini dalam mendorong produksi alat-alat screening kesehatan. Ini sejalan dengan komitmen pemerintahan Presiden Prabowo yang fokus pada upaya pencegahan penyakit melalui deteksi dini. "Kehadiran PT Beurer mendukung visi pemerintah dalam mencegah berbagai penyakit melalui peningkatan akses pada alat kesehatan berkualitas," ujar Lucia.
Sumarno, Sekda Provinsi Jawa Tengah, mengungkapkan harapannya bahwa kehadiran pabrik Beurer akan membawa manfaat besar bagi masyarakat lokal. Menurutnya, iklim investasi di Jawa Tengah akan terus berkembang dengan hadirnya investor asing seperti Beurer.
"Semoga ini menjadi awal yang baik bagi pertumbuhan investasi di Jawa Tengah, tidak hanya di Kendal tetapi juga di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB). Kami berharap semakin banyak investor yang tertarik untuk berinvestasi di Indonesia," tutup Sumarno.
Advertisement