Harga Emas Dunia Berkilau, Dekati Rekor Tertinggi

Ketidakpastian menjelang pemilihan umum AS merupakan salah satu pilar dukungan tambahan untuk pasar dan harga emas.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 25 Okt 2024, 06:56 WIB
Ilustrasi harga emas dunia (Foto By AI)

Liputan6.com, Jakarta Harga logam mulia kembali berkilau di pasar internasional. Harga emas naik sebanyak 1% hingga diperdagangkan mendekati rekor tertinggi dipicu permintaan di tengah kekhawatiran geopolitik yang terus-menerus mendorong harga emas.

Sementara harga paladium mengalami lonjakan 8% karena kekhawatiran sanksi pasokan pada produsen utama Rusia.

Harga emas hari ini di pasar spot naik 0,7% menjadi USD 2.736,16 per ons, setelah turun dari rekor tertinggi pada posisi USD 2.758,37. Sedangkan harga emas berjangka AS juga naik 0,7% menjadi USD 2.749,1.

"Apa yang benar-benar kita lihat adalah emas terus dipandang sebagai lindung nilai yang sangat penting terhadap tekanan inflasi bersama dengan permintaan safe haven dan arus masuk dana, emas terus didukung dengan sangat baik," kata David Meger, Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures, melansir CNBC.

Dikatakan, ketidakpastian menjelang pemilihan umum AS merupakan salah satu pilar dukungan tambahan untuk pasar emas, mengingat kegelisahan yang mungkin dirasakan pasar menjelang pemilihan umum.

Ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter lebih lanjut oleh bank sentral dan reputasi historis emas sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi dan politik telah mendorong harga lebih dari 33% sepanjang tahun ini. Adapun mencapai beberapa rekor tertinggi sepanjang perjalanan.

"Kekhawatiran seputar meningkatnya prospek utang fiskal AS memperkuat kasus investasi untuk emas," kata ANZ dalam sebuah catatan.


Harga Paladium Melonjak

Ilustrasi harga emas dunia (Foto By AI)

Di tempat lain, Amerika Serikat meminta sekutu Kelompok Tujuh untuk mempertimbangkan sanksi terhadap komoditas paladium dan titanium Rusia.

Imbasnya harga Paladium melonjak 9,3% menjadi USD 1.155,95, setelah melonjak sebanyak 9,4% ke level tertinggi sejak Desember 2023.

"Mengingat bahwa Rusia menyumbang sekitar 40% dari pasokan tambang paladium, keputusan seperti itu akan memperketat pasar dan menyebabkan harga naik jauh," kata analis UBS Giovanni Staunovo.

Sementara harga perak turun 0,2% menjadi USD 33,67, setelah mencapai titik tertinggi sejak akhir 2012 pada 22 Oktober. Platinum naik 1,3% menjadi USD 1.028,75.

"Perak adalah emas bagi orang miskin. Saya pikir ada potensi kenaikan harga yang jauh lebih besar untuk perak, sementara emas berada pada rekor tertinggi atau tidak jauh di bawahnya, perak masih jauh di bawah rekor tertingginya," kata Jim Wyckoff, Analis Pasar Senior di Kitco Metals.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya