Doa Kencang Para Menteri saat Naik Hercules ke Magelang

Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menceritakan momen para menteri kabinet Merah Putih naik pesawat Hercules saat bertolak ke Magelang, Jawa Tengah, untuk mengikuti retreat di Akademi Militer (Akmil).

oleh Jonathan Pandapotan PurbaLizsa Egeham diperbarui 25 Okt 2024, 10:32 WIB
Menteri Prabowo Naik Hercules (Instagram/zitaanjani)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, berbagi cerita menarik tentang pengalaman para menteri dari Kabinet Merah Putih saat mereka menaiki pesawat Hercules menuju Magelang, Jawa Tengah. Para menteri ini melakukan perjalanan untuk menghadiri retret di Akademi Militer (Akmil) pada Kamis, 24 Oktober 2024.

Menurut Meutya, suasana di dalam pesawat cukup menegangkan, hingga banyak menteri yang berdoa dengan suara lantang.

"Ya seluruh menteri menuju Adi Sutjipto dengan Hercules. Saya dengar banyak yang doa nya agak kencang suaranya," kata Meutya kepada wartawan, Kamis (24/10/2024).

Ia juga menambahkan bahwa ketegangan terasa di antara para menteri selama penerbangan menuju Lanud Adi Sutjipto Yogyakarta. Bahkan, Menteri Agraria dan Tata Ruang, Nusron Wahid, tak henti-hentinya berzikir untuk menenangkan diri.

"Banyak (yang tegang). Samping saya Nusron Wahid tidak berenti zikir. Alhamdulillah saya bisa tidur," ujarnya.

Berbeda dengan yang lain, Meutya tidak merasa terlalu tegang saat menaiki pesawat Hercules tipe C-130J yang baru tiba di Jakarta ini, karena ia sudah pernah merasakan pengalaman serupa ketika masih berprofesi sebagai jurnalis.

Sebagai seorang politikus dari Partai Golkar, Meutya juga menuturkan bahwa seluruh menteri dan kepala lembaga Kabinet Merah Putih melakukan perjalanan ke Magelang dengan bus secara bersama-sama.

"Tidak ada yang berkendara pribadi. Semua tanpa ajudan atau pendamping," ucap dia.


Bukan Bergaya Militerisme

Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid (Instragram @meutya_hafid)

Sebelumnya, Kepala Kantor Komunikasi Presiden, Hasan Nasbi menyebut pembekalan para menteri dan wakil menteri di Akademi Militer (Akmil) Magelang bukan ospek atau militerisme.

Menurut dia, pembekalan di Magelang bertujuan untuk menumbuhkan kebersamaan dan keguyuban Kabinet Merah Putih.

"Tadi Bapak Presiden juga menyampaikan bahwa besok akan ada kegiatan di Magelang untuk menggembleng para menteri. Tapi beliau bilang tidak usah takut, ini bukan ospek atau militerisme," kata Hasan Nasbi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (23/10/2024).

"Ini untuk kebersamaan, keguyuban, untuk melakukan team building dan untuk melakukan koordinasi-koordinasi antar kementerian dan lembaga," sambungnya.

 


Simbol Perjuangan

Dia menjelaskan pembekalan dilakukan di Magelang karena kota itu memiliki simbol perjuangan dan heroisme. Presiden RI Prabowo Subianto ingin membentuk kabinet yang patriotik.

"Oleh karena itu, memang kabinetnya dinamakan sebagai Kabinet Merah Putih. Karena patriotisme harus menjadi inti dari perjuangan kabinet ini," jelasnya.

Dalam pembekalan ini, para menteri diberikan seragam yang akan digunakan untuk kegiatan gerak badan. Hasan menyebut seragam ini untuk menujukkan kekompakan para menteri kabinet.

"Kita ada seragam buat gerak badan, untuk belajar gerak badan biar hangat. Ada seragamnya, buat kekompakan, jadi seragam buat kekompakan itu juga penting," tutur Hasan.

Infografis 7 Utusan Khusus Presiden Prabowo. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya