Liputan6.com, Yogyakarta - Hari Penerbangan Nasional diperingati pada 27 Oktober setiap tahunnya. Peringatan ini bertujuan untuk mengingat peristiwa penting setelah kemerdekaan, yakni penerbangan pertama di Indonesia.
Mengutip dari berbagai sumber, pada 27 Oktober 1945, penerbangan pertama Indonesia dilakukan oleh Agustinus Adisucipto. Penerbangan tersebut juga disertai dengan pengibaran Bendera Merah Putih di udara.
Pesawat tersebut diterbangkan di Pangkalan Maguwo oleh Komodor Udara Agustinus Adisucipto. Penerbangn ini dilakukan menjelang peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober.
Baca Juga
Advertisement
Untuk pertama kalinya, Komodor Udara Agustinus berhasil menerbangkan pesawat Cureng dengan Bendera Merah Putih di langit Indonesia. Keberhasilan tersebut ternyata menggerakkan semangat juang para pemuda untuk mengembangkan kekuatan udara nasional.
Dua tahun setelahnya, tepatnya pada 29 Juli 1947, operasi udara pertama kali dilakukan. Saat itu, para Kadet berhasil mengeksekusinya dengan baik.
Kadet tersebut terdiri dari Kadet penerbang Mulyono, Kadet penerbang Sitardjo Sigit, dan Kadet penerbang Suharnoko Harbani. Mereka melakukan operasi dengan menyerang markas militer Belanda di kota Semarang, Salatiga, dan Ambarawa.
Sejak keberhasilan penerbangan pertama tersebut, selanjutnya 27 Oktober ditetapkan sebagai Hari Penerbangan Nasional. Tahun ini, Hari Penerbangan Nasional telah memasuki tahun ke-79.
Sebagai sosok penting dalam keberhasilan penerbangan pertama di Indonesia, Komodor Udara Agustinus Adisucipto pun kemudian ditetapkan sebagai Bapak Penerbangan Indonesia. Namanya juga digunakan sebagai nama tempat aktivitas penerbangan pertama Indonesia dilakukan, yakni Lanud Adisutjipto Yogyakarta.
(Resla)