Bitcoin Diramal Capai Rekor Tertinggi Baru, Ini Pemicunya

Harga Bitcoin (BTC) kembali mengalami lonjakan signifikan, mencapai kisaran USD 67.661 setelah sebelumnya sempat turun ke USD 65.000.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 26 Okt 2024, 13:00 WIB
Ilustrasi harga kripto. Harga Bitcoin (BTC) kembali mengalami lonjakan signifikan, mencapai kisaran USD 67.661 setelah sebelumnya sempat turun ke USD 65.000. (Foto By AI)

Liputan6.com, Jakarta Harga Bitcoin (BTC) kembali mengalami lonjakan signifikan, mencapai kisaran USD 67.661 setelah sebelumnya sempat turun ke USD 65.000.

Tren ini menempatkan Bitcoin mendekati titik tertinggi sepanjang masa (ATH), yang memicu antusiasme di kalangan investor.

Meskipun mencapai level resistensi yang cukup kuat, banyak pihak melihat penurunan terbaruini sebagai koreksi yang sehat, bukan sebagai tanda kejatuhan pasar. Sebaliknya, koreksi inidianggap sebagai langkah awal menuju puncak harga baru bagi mata uang kripto terkemukaini.

Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur mengatakan bahwa pemulihan harga Bitcoin merupakan bukti ketangguhan pasar kripto.

"Koreksi pasar seperti ini sering kali menjadi tanda bahwa momentum positif akan kembali terbentuk, dan ini memberikan peluang yang signifikan bagi para pedagang," kata Fyqieh dalam keterangan di Jakarta, dikutip Sabtu (25/10/2024).

Fyqieh melihat, situasi ekonomi saat ini merupakan hal penting karena menjadi faktor pendorong kepercayaan.

Dijelaskannya, data ekonomi terbaru, terutama Purchasing ManagersIndex (PMI), menjadi indikator utama yang menunjukkan kesehatan ekonomi global.

Jika data ini positif, maka kepercayaan pasar bisa meningkat, memberikan dorongan lebih bagi Bitcoin untuk menguji ATH dalam waktu dekat.

"Bitcoin akan menguji titik tertingginya sepanjang masa dalam dua hingga empat minggu ke depan. Meskipun baru-baru ini sempat turun, pelaku pasar percaya penurunan harga ini hampir selesai, dan Bitcoin akan segera mencapai puncak baru,” jelas dia.

Bitcoin saat ini diperdagangkan sekitar harga USD 66.857 hingga USD68.120.

Adapun peningkatan volume perdagangan sebesar 20,34% dalam periode 21-25 Oktober 2024, menunjukkan bahwa minat terhadap Bitcoin semakin meningkat, seiring dengan semakin banyaknya investor yang terlibat dalam transaksi beli dan jual.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.


Dukungan Politik dan Ekonomi

Ilustrasi Bitcoin, salah satu mata uang kripto. Credits: pexels.com by Karolina Grabowska

Di luar indikator ekonomi, Bitcoin juga mendapatkan dukungan dari sektor politik.

Fyqieh merujuk pada situasi di Amerika Serikat, di mana dua partai politik utama negara itu tampak bersiap untuk menerapkan aturan yang mendukung perkembangan industri kripto.

Dukungan regulasi ini dianggap sebagai katalis positif yang dapat mempercepat pertumbuhan pasar Bitcoin di masa depan. Selain itu, prospek pemangkasan suku bunga semakin meningkatkan minat para investor terhadap Bitcoin.

Adapun prospek yang didukung suku bunga yang lebih rendah, aset-aset seperti Bitcoin cenderung berkinerja lebih baik, karena investor sering kali mencari alternatif investasi yang lebih menguntungkan.

"Kombinasi dukungan politik, kebijakan ekonomi yang kondusif, dan minat institusional yang kuat membuat kita yakin bahwa Bitcoin akan mencetak rekor baru dalam waktu dekat," bebernya.

Analis memperkirakan bahwa momentum positif ini dapat membawa Bitcoin untuk menguji ATH dalam beberapa minggu ke depan.

Di tengah kenaikan volume perdagangan dan peningkatan kepercayaan pasar, Bitcoin kembali menunjukkan potensi besar sebagai aset investasi yang menarik, ungkap Fyqieh.

Para investor di seluruh dunia, termasuk di platform Tokocrypto, kini terus mengamati pergerakan harga ini dengan penuh antusiasme, berharap dapat memanfaatkan momen historis yang mungkin akan segera terwujud di pasar kripto.

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya