Menggali Makna Hidup Berkah Menurut UAH, Ternyata Sesederhana Ini

Dalam konteks kehidupan sehari-hari, UAH memberikan contoh nyata tentang bagaimana seseorang dapat merasakan keberkahan. Misalnya, seseorang yang tidak memiliki banyak uang, tetapi hidupnya tenang dan penuh kebahagiaan.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Okt 2024, 04:30 WIB
Ustadz Adi Hidayat (UAH) mengisi kajian Islam di Uluu Camii Moskee, Utrecht. (Foto: Liputan6.com/Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Keberkahan adalah salah satu tema yang sering dibahas dalam konteks kehidupan sehari-hari. Ustadz Adi Hidayat, atau yang lebih dikenal dengan UAH, memberikan penjelasan mendalam mengenai pentingnya keberkahan dalam hidup.

Dalam tayangan video di kanal YouTube @Jayy_Sunrise, UAH mengungkapkan pandangannya tentang bagaimana keberkahan dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang.

Dalam ceramahnya, UAH menjelaskan bahwa keberkahan tidak hanya berhubungan dengan jumlah harta atau kekayaan yang dimiliki.

“Keberkahan itu bukan sekadar banyaknya harta, tetapi bagaimana kita bisa menikmati setiap nikmat yang Allah berikan,” ujar UAH. Hal ini menunjukkan bahwa makna keberkahan jauh lebih dalam dan kompleks daripada yang sering dipahami.

Mendalami lebih jauh, UAH menyatakan bahwa hidup berkah juga terkait dengan rasa syukur. Ia menekankan pentingnya bersyukur atas segala nikmat, sekecil apapun itu.

“Ketika kita bersyukur, Allah akan menambah nikmat-Nya. Keberkahan itu muncul dari sikap syukur yang kita tunjukkan,” kata UAH.

Simak Video Pilihan Ini:


Keberkahan Miliki Dimensi Spiritual

Ilustrasi Islami, muslimah, berdoa. (Foto oleh Pavel Danilyuk: https://www.pexels.com/id-id/foto/kedudukan-muda-kedalaman-lapangan-berdoa-8422438/)

Ini menjadi pengingat bahwa keberkahan seringkali datang dari cara kita bersikap terhadap apa yang kita miliki.

Menurut UAH, keberkahan juga memiliki dimensi spiritual. Ia menjelaskan bahwa ketika seseorang dekat dengan Allah, keberkahan akan lebih mudah didapatkan.

“Orang yang selalu mendekatkan diri kepada Allah akan merasakan keberkahan dalam hidupnya. Bahkan, harta yang sedikit bisa terasa sangat cukup jika disertai keberkahan,” ungkap UAH.

Dalam konteks kehidupan sehari-hari, UAH memberikan contoh nyata tentang bagaimana seseorang dapat merasakan keberkahan. Misalnya, seseorang yang tidak memiliki banyak uang, tetapi hidupnya tenang dan penuh kebahagiaan.

“Ini adalah tanda-tanda keberkahan. Harta bukanlah satu-satunya penentu kebahagiaan,” tegasnya.

UAH juga mengingatkan bahwa keberkahan tidak hanya terkait dengan individu, tetapi juga dapat berdampak pada keluarga dan masyarakat. Ketika seseorang merasakan keberkahan, ia cenderung lebih dermawan dan mau berbagi dengan orang lain.

“Keberkahan itu menyebar. Ketika kita berbagi, kita turut memberikan keberkahan kepada orang lain,” tambahnya.

Lebih jauh, UAH membahas tentang tantangan yang sering dihadapi dalam mencari keberkahan. Dalam dunia yang serba cepat ini, banyak orang terjebak dalam gaya hidup materialistis.

“Terlalu fokus pada harta dan kekayaan seringkali membuat kita lupa akan makna sejati dari keberkahan,” kata UAH. Hal ini menjadi peringatan bagi banyak orang untuk tidak melupakan nilai-nilai spiritual dalam hidup.


Pentingnya Niat dalam Setiap Tindakan

Ilustrasi Berdoa Credit: shutterstock.com

UAH juga menyinggung tentang pentingnya niat yang baik dalam setiap tindakan. Ia menyatakan bahwa niat yang tulus dan baik akan memudahkan kita untuk mendapatkan keberkahan. “Setiap amal yang kita lakukan harus dilandasi dengan niat yang baik. Inilah kunci untuk meraih keberkahan dari Allah,” ungkapnya.

Dalam ceramahnya, UAH tak lupa mengajak para pendengarnya untuk terus berdoa dan memohon keberkahan kepada Allah.

UAH juga berbagi pengalaman pribadi mengenai keberkahan yang ia rasakan. Ia menceritakan bagaimana dengan penuh keyakinan ia mengelola waktunya untuk beribadah dan beramal, meskipun kesibukan mengelilinginya.

“Saya merasakan keberkahan dalam setiap aktivitas yang saya lakukan, karena saya berusaha untuk selalu dekat dengan Allah,” kata UAH.

Sebagai penutup, UAH mengingatkan pentingnya menjaga sikap positif dalam hidup. Ia menekankan bahwa sikap optimis dan penuh harapan dapat membuka pintu bagi keberkahan. “Ketika kita percaya akan keberkahan, kita akan melihatnya dalam setiap aspek kehidupan kita,” ujarnya.

Ceramah ini tidak hanya menginspirasi, tetapi juga memberikan pelajaran berharga tentang bagaimana memahami dan meraih keberkahan dalam hidup. UAH berhasil menyampaikan pesan yang jelas bahwa keberkahan datang dari hati yang bersyukur, niat yang baik, serta kedekatan dengan Allah.

Dengan penuh semangat, UAH berharap agar semua orang dapat merasakan keberkahan dalam hidupnya, baik dalam hal harta, kebahagiaan, maupun dalam hubungan dengan orang lain. Kisah-kisah dan ajarannya akan terus menginspirasi banyak orang untuk menjalani hidup dengan lebih bermakna.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya