Liputan6.com, Jakarta - Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) nomor urut 3, Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie, diprediksi menjadi kejutan di Pilkada Jabar 2024.
Berdasarkan hasil survei terbaru Voxpol Center Research and Consulting pasangan Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie meraih 18,6%. Sementara pasangan nomor urut 1, Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan 61,8%.
Advertisement
Sementara dua pasangan lainnya, Acep Adang Ruhiyat-Gita Dwi Natarina (7,4%) dan Jeje Wiradinata-Ronal Surapraja (5,6%) serta 6,6% tidak tahu atau tidak menjawab.
“Namun kita ketahui Pilkada Jabar selalu mengejutkan. Mulai dari era 2013 saat Ahmad Heryawan-Deddy Mizar yang sempat tidak diunggulkan, keluar sebagai pemenang. Kemudian lima tahun berikutnya Sudrajat-Ahmad Syaikhu beda tipis dari pemenangnya yaitu Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum,” kata CEO Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago pada acara bertajuk Meneropong Peta Elektoral Terkini Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024, Jumat (25/10).
Diketahui pada Pilkada Jabar 2018 pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum atau Rindu, meraih 32,88 persen (7.226.254 suara) pada Pemilihan Gubernur Jawa Barat pada tanggal 27 Juni 2018.
Pada posisi kedua, Pasangan Hasanudin-Anton Charliyan atau Hasanah meraih 12,62 persen (2.773.078 suara), pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu meraih 28,74 persen (6.317.465 suara), dan pasangan Deddy-Dedi meraih 25,77 persen (5.663.198 suara), Hitungan tersebut berasal dari 21.979.995 suara sah atau 96 persen dari total keseluruhan. Data tersebut merupakan hasil rekapitulasi suara pada Rapat Pleno Terbuka KPU Jabar pada 8 Juli 2018.
Padahal, kata Pangi, Ahmad Syaikhu awalnya meniti di pesta demokrasi tersebut dengan berbekal angka elektabilitas 3% tetapi di akhir bisa meraup 28,74%. Itu menunjukkan bahwa Pilgub Jabar kerap memberikan kejutan.
“Faktor utamanya selain mayoritas warga Jabar menentukan pilihan atas dasar rasionalitas juga banyak dan kali ini terdapat 38% warga Jabar belum menentukan pilihan,” ungkapnya.
Metodologi Survei
Menurut Pangi, survei ini dilakukan selama 10 hari, dari 11 – 20 Oktober 2024 dengan populasi seluruh WNI yang berdomisili di provinsi Jawa Barat dan mempunyai hak pilih (memiliki KTP). Sampel berasal dari 26 Kabupaten/kota di provinsi Jawa Barat yang terdistribusi secara proporsional berdasarkan besaran Jumlah penduduk.
Jumlah responden survei ini sebanyak 800 orang dengan proporsi (50:50) laki-laki dan perempuan. Pengambilan Sampel menggunakan metode multistage random sampling dengan toleransi kesalahan (margin of error) sebesar ±3,47% Pada tingkat kepercayaan 95%.
Setiap responden terpilih dilakukan wawancara dengan metode tatap muka (face to face) oleh pewawancara yang sudah terlatih dengan menggunakan aplikasi berbasis android, i-voxpol. Mengkonfirmasi ulang 20% dari total sampel secara random dengan cara mendatangi dan mewawancarai kembali responden terpilih oleh koordinator wilayah dan 10% oleh tim verifikator voxpol pusat dengan mewawancarai kembali responden melalui telepon untuk memastikan validasi data.
Advertisement