Liputan6.com, Jakarta PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter menyampaikan, petugas keamanan telah menangani sebanyak 106 tindak kejahatan berupa pencurian dan aksi vandalisme hingga 30 September 2024. Termasuk 42 tindak pelecehan yang terjadi di KRL Commuter Line.
Seluruh aksi pelanggaran tersebut juga telah dilaporkan kepada pihak kepolisian untuk dilanjutkan secara proses hukum.
Advertisement
Terbaru, petugas keamanan di Stasiun Pondok Cina berhasil mengamankan pencuri tas pengguna KRL Commuter Line, yang kabur dengan melompat pagar pada Selasa (22/10/2024) pukul 20.30 WIB.Rekaman video proses penangkapan pelaku tersebut viral dan menjadi perbincangan di media sosial.
"Setelah mendapat laporan dari korban, petugas pengamanan stasiun yang berdinas di Peron 2 Stasiun Pondok Cina dengan sigap mengejar dan berhasil mengamankan pelaku pencurian," kata VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus, Jumat (25/10/2024).
Pelaku yang sempat lompat pagar stasiun untuk melarikan diri berhasil ditangkap dan diamankan petugas. Selanjutnya dibawa ke Polsek Beji, Depok untuk dilanjutkan proses hukum.
Joni mengatakan, saat ini KAI Commuter memiliki 3.400 petugas pengamanan yang didinaskan di area Stasiun Jabodetabek maupun di dalam perjalanan KRL Commuter Line Jabodetabek.
"KAI Commuter mendinaskan petugas pengamanan selama 24 jam untuk menjamin keamanan para pengguna Commuter Line," imbuhnya.
Dia menambahkan, selain memiliki sertifikat Gada Pratama yakni keahlian bela diri dasar, para petugas pengamanan KAI Commuter juga dibekali pelatihan pelayanan dan keselamatan. Salah satunya pelatihan Pelayanan Prima atau Service Excellence, untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada pengguna, serta pelatihan keselamatan untuk penanganan tanggap darurat.
"Petugas pengamanan merupakan petugas frontliner yang selalu berhubungan dengan pengguna Commuter Line. Sikap tegas dan kelembutan harus mereka miliki dalam menjalankan tugas sehari-hari, agar peran menjaga keamanan pengguna terjaga, juga memberikan kenyamanan kepada pelanggan Commuter Line," ungkapnya.
Keamanan di Gerbong KRL
Upaya meminimalisasi tindakan yang mengganggu keamanan di gerbong KRL pun turut dibantu dengan adanya teknologi face recognition. Bisa dipastikan, pelaku kejahatan yang sudah terdata di KAI Commuter tidak akan bisa lagi menggunakan layanan transportasi ini.
"Keseriusan petugas kami menciptakan keamanan, dilengkapi dengan teknologi face recognition, harapannya bisa membuat pengguna Commuter Line bisa tetap aman bepergian. Sebab, pelaku yang sudah terdata tidak akan diperkenankan menggunakan Commuter Line," pungkasnya.
Upaya meminimalisasi tindakan yang mengganggu keamanan di gerbong KRL pun turut dibantu dengan adanya teknologi face recognition. Bisa dipastikan, pelaku kejahatan yang sudah terdata di KAI Commuter tidak akan bisa lagi menggunakan layanan transportasi ini.
"Keseriusan petugas kami menciptakan keamanan, dilengkapi dengan teknologi face recognition, harapannya bisa membuat pengguna Commuter Line bisa tetap aman bepergian. Sebab, pelaku yang sudah terdata tidak akan diperkenankan menggunakan Commuter Line," pungkasnya.
Advertisement