Momen Prabowo Ajak Gibran dan Menteri Hujan-hujanan di Akmil Magelang

Presiden Prabowo Subianto bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, serta beberapa menteri hujan-hujanan saat gelar pasukan di Akmil, Magelang.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 25 Okt 2024, 19:00 WIB
Presiden Prabowo Subianto memimpin Upacara Parade Senja di Lapangan Pancasila, Akademi Militer (Akmil) Magelang Jawa Tengah, Jumat (25/10/2024). (Foto: tangkapan layar youtube Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Prabowo Subianto bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka melaksanakan inspeksi pasukan dalam Parade Senja di Lapangan Pancasila, Akmil, Magelang, Jawa Tengah pada Jumat sore, meskipun hujan deras mengguyur area tersebut.

Dikutip dari Antara, Jumat (25/10/2024), acara dimulai dengan inspeksi pasukan, di mana Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran didampingi sejumlah Menteri Koordinator Kabinet Merah Putih menggunakan kendaraan taktis Maung Pindad. Mereka menaiki empat unit mobil taktis untuk berkeliling mengecek kesiapan pasukan.

Mobil pertama ditempati oleh Presiden Prabowo, didampingi Kapolri Listyo Sigit, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, dan Panglima TNI Agus Subianto.

Wakil Presiden Gibran berada di kendaraan kedua bersama beberapa menteri koordinator, sementara Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Budi Gunawan berada di kendaraan ketiga. Urutan terakhir diisi oleh kendaraan yang membawa Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto.

Pakai Kendaraan Maung

Konvoi kendaraan Maung ini dimulai dari depan Gedung Graha Utama, kantor Gubernur Akmil, dan berlanjut ke barisan depan pasukan.

Presiden Prabowo, yang berdiri di atas kendaraan dengan atap terbuka, melintasi barisan pasukan taruna dari berbagai unsur TNI dan Polri, termasuk Angkatan Darat, Angkatan Udara, Angkatan Laut, serta Polri.

Setelah inspeksi, kendaraan Maung mengantarkan Presiden Prabowo kembali ke podium untuk memimpin prosesi mengheningkan cipta, mengenang jasa para pahlawan bangsa.

"Marilah kita mengenang arwah dan jasa para pahlawan yang telah berkorban jiwa dan raga untuk kemerdekaan, kedaulatan, dan kehormatan bangsa Indonesia. Mengheningkan cipta dimulai," ucapnya dengan penuh khidmat.

Parade ini berlangsung di tengah hujan yang mengguyur Lapangan Pancasila, tempat sekitar 1.200 taruna berkumpul sejak usai azan Maghrib. Meskipun hujan, semangat dan kehormatan acara tetap terjaga, mencerminkan penghargaan yang tinggi kepada para pahlawan serta kesiapan para taruna.


Pembekalan Kabinet Prabowo di Magelang Jadi Ikhtiar Penguatan Karakter

Foto selebaran yang diambil dan dirilis pada 25 Oktober 2024 oleh Media Partner resmi Partai Gerindra ini menunjukkan Presiden Indonesia Prabowo Subianto bersalaman dengan salah satu menteri pada Kabinet Merah Putih di Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah. (Foto oleh Handout/Media Partner Partai Gerindra/AFP)

Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDIP, TB Hasanuddin menilai pembekalan menteri Kabinet Merah Putih di Akademi Militer (Akmil) Magelang adalah ikhtiar penguatan karakter menteri dalam melayani masyarakat.

"Kegiatan pembekalan kabinet merah putih di Lembah Tidar yang sakral tersebut haruslah menjadi sebuah ikhtiar penguatan karakter bagi para menteri terpilih yang akan melayani seluruh rakyat Indonesia," kata Hasanuddin dalam keterangannya, Jumat (25/10).

Ia memandang aktivitas yang dilakukan para menteri di Akmil akan selaras dengan kualitas yang dibutuhkan pelayan rakyat. Ia memaknai pembekalan sebagai upaya menyamakan prinsip dan ritme kerja.

"Kita tidak bisa menumpukan harapan bahwa kegiatan tersebut akan diisi oleh aspek akademis keilmuan yang tinggi, karena sejatinya para pelayan rakyat lebih membutuhkan kesamaan gerak, keteguhan prinsip, disiplin kerja keras, dan empati yang kuat," ucapnya.

Hasanuddin pun menyoroti sejumlah kegiatan yang dilakukan para menteri di Magelang. Salah satunya baris-berbaris yang tidak bisa dianggap sepele. Menurutnya, ini adalah simbol mengharmonikan gerak langkah bersama sesuai arahan komandan barisan.

"Artinya, semua anggota kabinet merah putih harus tunduk pada satu komando Presiden dalam mencapai tujuan bersama tanpa terkecuali," jelasnya.

"Inilah nilai luhur keteguhan prinsip, bahwa menteri adalah pembantu presiden, dan presiden memikul mandat rakyat Indonesia untuk menakhodai perjalanan bangsa menuju kearah yang lebih baik," sambungnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya