6 Fakta Menarik Gunung Bukitcula, Bagian Pegunungan Bukit Barisan Baleendah

Kawasan Gunung Bukitcula sedang dibenahi dan ditata sebagai bagian dari potensi wisata yang dimiliki Desa Bumiwangi. Selain jadi tujuan wisata, kawasan ini juga disiapkan sebagai lokasi latihan olahraga paralayang.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 28 Okt 2024, 08:30 WIB
Gunung Bukitcula di Bandung dipersiapkan jadi tempat latihan olahraga paralayang. (Dok: IG @gunungbandung https://www.instagram.com/p/BVvhs3Ngz0k/?igsh=MXdnNm40aHQ5MnI1bg%3D%3D)

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Bukitcula berlokasi di arah tenggara dari pusat Kota Bandung dengan jarak sekitar 17 km. Secara administratif, gunung ini mempunyai puncak yang berada di perbatasan antara Desa Bumiwangi dan Desa Babakan, keduanya berada di Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung.

Desa Bumiwangi sendiri adalah desa baru yang terbentuk pada tahun 2003, hasil pemekaran Desa Ciheulang. Mengutip dari laman Bandung Bergerak, Sabtu, 25 Oktober 2024, Gunung Bukitcula memiliki titik tertinggi 1.073 mdpl menurut peta Rupa Bumi Indonesia (RBI). 

Kawasan Gunung Bukitcula sedang dibenahi dan ditata sebagai bagian dari potensi wisata yang dimiliki Desa Bumiwangi. Selain jadi tujuan wisata, kawasan ini juga disiapkan sebagai lokasi latihan olahraga paralayang.

Masih banyak hal mengenai Gunung Bukitcula selain lokasi maupun ketinggiannya. Berikut enam fakta menarik Gunung Bukitcula yang dirangkum Tim Lifestyle Liputan6.com dari berbagai sumber. 

1. Akses dan Rute Pendakian

Akses menuju Gunung Bukitcula dapat ditempuh lewat beberapa jalur. Beberapa di antaranya jalur Kampung Barugbug dan Kampung Calengka di Desa Bumiwangi, jalur Dusun Kadaleman di Desa Pakutandang, dan jalur Cihonje atau Cianginpuyuh di Desa Babakan.

Dari semua jalur tersebut, jalur Kampung Calengka, Desa Bumiwangi termasuk yang paling banyak dipilih para pendaki adalah  Dari pusat Kota Bandung, perjalanan bisa diarahkan ke selatan menuju Jalan Bojongsoang, kemudian menuju Jalan Siliwangi dan Jalan Laswi, Baleendah, hingga sampai ke Alun-alun Ciparay.

Kemudian dari Alun-alun Ciparay, kita mengambil Jalan Paledang yang berada di samping Masjid Besar Ciparay untuk menuju Jalan Gunungleutik. Dari sini, pendaki tinggal menuju jalan yang mengarah ke Kampung Calengka.


2. Punya 3 Puncakan

Seorang pendaki berada di Gunung Bukitcula. (Dok: @bm_mart https://www.instagram.com/p/BZdovIBjXJz/?igsh=MXJ0bnp6NDB1eHF6Ng%3D%3D)

Terdapat tiga puncakan yang akan ditemui dalam perjalanan mendaki Gunung Bukitcula, yaitu Puncak Ramogiling, Puncak Leuit Salawe Jajar, dan Puncak Baranangsiang sebagai puncak utamanya. Untuk dapat mengenali ketiga puncak ini, terutama dua puncak pertama, pendaki harus jeli dan tidak dalam kondisi terburu-buru.

Puncak Ramogiling adalah puncak berbatu. Batu yang jadi cirinya dikenal dengan nama Batu Korsi. Menurut cerita warga Batu Korsi ini dahulunya, sekitar 400 tahun silam, merupakan tempat Dipati Ukur biasa duduk.

Sementara, Puncak Leuit Salawe Jajar adalah tempat pasukan Dipati Ukur membangun banyak lumbung. Dikisahkan jumlahnya mencapai salawe jajar atau sekitar 625 lumbung.

puncak utama yang disebut Puncak Baranangsiang. Baranangsiang berasal dari kata baranang yang berarti keadaan terang-benderang sehingga orang bisa melihat jelas sampai ke arah yang jauh.

Penamaan ini cocok dengan keadaan di puncak Gunung Bukitcula yang memiliki pemandangan terbuka nan indah memanjakan mata. Dari puncak ke bawah, bisa melihat suasana keramaian Ciparay dan Baleendah, serta gunung-gunung lainnya di kejauhan. 

 


3. Waktu Terbaik Mendaki

Gunung Bukitcula berdiri kokoh bersama Gunung Nini. (Dok: IG @vjay_seftia)

Pilihan waktu yang pas untuk memulai pendakian Gunung Bukitcula adalah di pagi hari, saat sinar matahari belum terlalu terik dan mencegah terlalu malam untuk kembali. Akan tetapi, jika ingin berkemah di puncak, kita bisa juga memilih waktu pendakian saat hari menjelang sore.

Menyusuri jalan setapak bertanah merah dengan derajat kemiringan yang menanjak, dengan daun-daun ilalang yang cukup lebat di kanan-kirinya, akan sering pendaki temui dalam perjalanan ke Gunung Bukitcula ini. Vegetasinya beda dari gunung pada umumnya yang memiliki hutan lebat dengan pohon-pohon besar tinggi menjulang.

4. Bersebelahan dengan Gunung Nini

Dari puncak ke bawah saat sudah sampai, pendaki bisa melihat suasana keramaian Ciparay dan Baleendah, serta gunung-gunung lainnya di kejauhan. Adapun gunung yang paling dekat dari Gunung Bukitcula adalah Gunung Nini yang letaknya di sebelah barat, Gunung Leutik di sebelah utara, dan Pasir Peteng di sebelah selatan.


5. Bagian Pegunungan Bukit Barisan Baleendah

Suasana di Gunung Bukitcula. (Dok: @infobandungselatan_ https://www.instagram.com/p/CjhNrJ6rOE5/?igsh=MWZuZ2t6ZGE1Zmc3MQ%3D%3D)

Gunung Bukitcula oleh para ahli geologi dimasukkan ke dalam bagian Pegunungan Bukit Barisan Baleendah, atau dikenal pula istilah satuan Baleendah Vulkanologi (BV). Pegunungan ini membujur dari timur ke barat, dengan bagian paling timurnya adalah Gunung Bukitcula, kemudian berurutan ke arah baratnya terdapat Gunung Nini, Gunung Pipisan, Gunung Pabeasan, Gunung Geulis, Gunung Koromong, Gunung Heulangngambang, dan seterusnya sampai ke Gunung Karikil di bagian paling barat.

Usia pegunungan ini diperkirakan kurang lebih tiga juta tahun. Pegunungan Baleendah mulai muncul ke permukaan setelah Pegunungan Soreang atau Soreang Vulkanologi (SV) terbentuk pada kisaran empat juta tahun yang lalu.

6. Asal-usul Nama Bukitcula

Penamaan Gunung Bukitcula mempunyai beberapa versi. Paling sering gunung ini disebut ada dua, yaitu menurut keterkaitan dengan sejarah Dipati Ukur dan menurut cerita legenda Baki Culah.

Menurut legenda Baki Culah, Gunung Bukitcula merupakan jelmaan dari seorang pemuda yang tidak jadi menikah dengan gadis pujaannya. Hingga pemuda yang bernama Baki Culah ini berubah menjadi sebuah gunung yang kemudian dikenal sebagai Gunung Bukitcula, yang oleh masyarakat setempat sering disebut dengan nama Gunung Baki Culah. 

Daftar barang yang wajib dibawa saat naik gunung. (dok. Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya