BNI Incar Pertumbuhan Kredit 10-12% hingga Akhir 2024

Direktur Finance BNI Novita Widya Anggraini mengatakan, BNI fokus pada penyaluran kredit segmen bisnis yang sehat, yaitu di korporasi dan konsumer.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 25 Okt 2024, 20:22 WIB
Gedung PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI. (Dok BNI)

Liputan6.com, Jakarta Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) menginar pertumbuhan kredit tumbuh hingga 12 persen sampai akhir tahun. Direktur Finance BNI Novita Widya Anggraini mengatakan, BNI fokus pada segmen bisnis yang sehat, yaitu di korporasi dan konsumer.

Peluang pertumbuhan bisnis BNI juga terlihat dari membaiknya proyeksi pertumbuhan PDB yang sesuai dengan visi dari pemerintah baru dengan memfokuskan pada sektor-sektor yang prioritas. Sehingga BNI juga akan memfokuskan pada program-program prioritas seperti hilirisasi, ketahanan energi dan pangan termasuk juga mendukung program perumahan.

""Dengan manajemen likuiditas yang baik ini tentunya kami optimis akan dapat mencapai pertumbuhan kredit di kisaran 10-12% di akhir 2024. Sehingga di tahun 2025 tentunya kita proyeksikan pertumbuhan kredit lebih baik dibanding tahun 2024," kata Novita dalam paparan kinerja BNI, Jumat (25/10/2024).

Kondisi Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi Indonesia sampai dengan kuartal III 2024 relatif stabil di kisaran 5%. Bersamaan dengan itu, Bank Indonesia juga sudah menurunkan suku bunga 25 basis point di September 2024.

Tren penurunan suku bunga diproyeksikan juga akan berlanjut di kuartal IV 2024 ataupun di 2025. Sehingga di tahun 2025, BNI proyeksikan BI rate berada di kisaran 4,75-5%.

Secara kinerja keuangan kuartal III 2024, BNI juga menunjukkan hasil yang positif. Di mana net interest margin ini mencapai quarterly 4,4% dan cost of funds ini menjadi 2,6%.

"Ini semua berkat strategi pengelolaan likuiditas yang lebih efisien, termasuk juga kita memanfaatkan insentif dari giro wajib minimum dan juga kita fokus pada dana retail," kata Novita.

Strategi pengelolaan likuiditas yang optimal juga memungkinkan BNI untuk meningkatkan likuiditas dengan mengurangi dana-dana yang sifatnya dana mahal. Sehingga efisiensi ini tercermin pada penurunan cost of funds.

"Proyeksi kami ke depan untuk cost of funds ini tentunya kita jaga tetap efisien dan kalau kita lihat quarter on quarter, NIM juga mulai menunjukkan perbaikan di angka 4,4 ini kita harapkan ke depan juga kita masih jaga di 4,4% secara quarterly," imbuh Novita.


BNI Untung Rp 16,3 Triliun di Kuartal III-2024

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) kini mencapai usianya yang ke-73 tahun. Sebuah ikon baru diresmikan sabagai salah satu kado istimewa pada perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) BNI tersebut, yaitu Gedung Menara BNI di kawasan Pejompongan, Jakarta, pada Jumat (5 Juli 2019).

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) atau BNI mencatat kinerja keuangan yang solid pada kuartal III-2024, didorong oleh perbaikan pendapatan bunga bersih dan pendapatan non bunga.

Laba bersih BNI untuk periode sembilan bulan yang berakhir September 2024 mencapai Rp 16,3 triliun didorong oleh pulihnya pendapatan operasional dan kualitas aset yang terjaga dengan baik.

Berbeda dengan tahun–tahun sebelumnya, pada tahun ini pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) BNI terutama berasal dari pertumbuhan tabungan ritel, sejalan dengan program transformasi struktur pendanaan. Hal ini berdampak pada perbaikan Cost of Fund (CoF) BNI yang tercermin pada rasio Net Interest Margin (NIM) kuartal III-2024.

"Pertumbuhan ini didukung oleh program terstruktur perusahaan, termasuk digitalisasi aplikasi mobile terbaru, wondr by BNI serta transformasi jaringan cabang yang berfokus pada sales culture," kata Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar dalam paparan kinerja BNI, Jumat (25/10/2024).

Dukung Pertumbuhan Ekonomi

BNI terus menunjukkan konsistensinya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dengan mengoptimalkan peluang ekspansi yang tersedia.

BNI melihat peluang pertumbuhan bisnis yang signifikan dan berkelanjutan sejalan dengan visi pemerintah terkait peningkatan PDB, pengentasan kemiskinan serta berbagai program sektoral meliputi infrastruktur, ketahanan energi dan pangan, pemberdayaan UKM, hilirisasi industri termasuk pertanian dan perikanan, serta program perumahan.

Optimisme terhadap kebijakan prioritas ekonomi pemerintahan baru, yang diiringi dengan proses transisi yang berjalan lancar, diharapkan dapat menjadi katalisator pertumbuhan kredit di sektor perbankan di masa mendatang. Royke menyatakan, kinerja solid BNI pada kuartal III-2024 mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghadapi tantangan ekonomi baik domestik maupun global.

"Transformasi bisnis yang kami lakukan secara konsisten telah memperkuat fundamental BNI, sehingga memungkinkan kami untuk menangkap peluang dalam mempercepat pertumbuhan," ujar Royke.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya