Liputan6.com, Jakarta Sejumlah investor memprediksi harga bitcoin (BTC) akan diperdagangkan di atas USD 100 ribu pada akhir 2024. Sebaliknya, sebuah platform perdagangan opsi dan berjangka kripto justru memberikan peluang yang rendah untuk lonjakan harga tersebut.
Melansir laman CoinDesk, sumber data Deribit Metrics menunjukan kemungkinan hanya 9,58 persen bagi BTC untuk melampaui angka USD 100 ribu pada akhir Desember nanti.
Advertisement
Angka mendekati 10 persen tersebut lantas membuat para investor yang optimistis bingung. Mengingat harga bitcoin bergerak menguat pada kuartal II dan III 2024, di tengah ketidakpastian The Fed untuk pemangkasan suku bunga acuan.
Kendati begitu, angka tersebut tampaknya selaras dengan volatilitas harga bitcoin. Menunjukan bahwa pelaku pasar tidak mengharapkan pergerakan luar dalam jangka pendek.
CoinDesk melaporkan, beberapa pedagang baru-baru ini memberi tahu bahwa harga bitcoin dapat naik hingga USD 80.000 pada akhir tahun. Terlepas dari siapa yang bakal memenangkan Pilpres AS pada 5 November mendatang.
Pasar opsi menunjukkan kemungkinan perubahan harga sebesar 22 persen pada akhir Desember 2024. Dengan begitu, masih ada peluang untuk reli di atas USD 80.000 pada akhir tahun.
Probabilitas Pasar
Probabilitas pasar opsi dapat berubah dengan cepat seiring kondisi pasar, yang berarti peluang pergerakan ke USD 100.000 pada akhir tahun dapat meningkat jika implied volatility melonjak dan harga mencapai titik tertinggi baru.
Adapun Pilpres AS pada 5 November nanti bakal punya dampak luas bagi industri aset digital. Terlebih kandidat Partai Republik yang disinyalir pro kripto, Donald Trump, berada di depan saingannya Kamala Harris dalam hasil jajak pendapat.
CEO of the SEC-registered digital assets advisory Two Prime Alexander Blume mengatakan, kemenangan Harris atau Trump belum sepenuhnya diperhitungkan. Sehingga investor kripto harus siap menghadapi banyak volatilitas.
"Ini mengingatkan saya pada saham perusahaan bioteknologi pada tanggal FDA (BPOM Amerika Serikat) menentukan apakah obat tersebut disetujui. Saham-saham ini naik turun pada hari-hari tersebut, dan Anda biasanya dapat bertaruh sesuatu yang volatil akan terjadi," ungkapnya.
Harapan Pelaku Industri Kripto pada Pemerintahan Prabowo–Gibran
Industri kripto Indonesia menyambut masa depan dengan optimisme tinggi, berharap perkembangan ekosistem dapat terus didorong ke arah yang lebih baik.
Seiring dengan semakin besarnya potensi sektor ini dalam ekonomi digital, para pelaku industri berharap ada dorongan signifikan dari berbagai pihak untuk memperkuat regulasi, mendorong inovasi, dan menciptakan infrastruktur yang mendukung pertumbuhan berkelanjutan.
Direktur Utama CFX, bursa kripto teregulasi di Indonesia, Subani, menyampaikan harapannya agar industri kripto Indonesia terus tumbuh pesat dan berkelanjutan, serta mendorong inovasi dalam pengembangan produk-produk baru yang bermanfaat bagi investor dan masyarakat luas.
Menurutnya, dengan adopsi teknologi blockchain yang kian berkembang harus dimanfaatkan potensinya dengan maksimal.
"CFX menyambut baik pemerintahan Prabowo-Gibran dan berkomitmen penuh untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam mengembangkan ekosistem ekonomi digital, khususnya di sektor kripto,” kata Subani dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (25/10/2024)..
Subani menambahkan, sebagai bursa kripto satu-satunya, pihaknya percaya kolaborasi yang tercipta akan memperkuat tugas kami dalam melakukan pengawasan perdagangan transaksi kripto untuk memastikan keamanan, transparansi, dan terus melakukan edukasi di industri ini."
Advertisement
Pentingnya Regulasi Tanpa Hambat Inovasi
Di sisi lain, Ketua Umum Asosiasi Blockchain dan Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo-ABI), Robby, menekankan pentingnya regulasi yang mendukung pertumbuhan tanpa menghambat inovasi.
Menurutnya, industri aset kripto memerlukan keseimbangan antara perlindungan konsumen dan ruang untuk berinovasi.
“Kami berharap adanya regulasi yang responsif dan adaptif, yang bukan hanya melindungi konsumen, tetapi juga mendorong terciptanya ekosistem blockchain yang sehat dan kompetitif. Dengan regulasi yang tepat, kita bisa menghadirkan keseimbangan antara perlindungan dan inovasi,” jelasnya.