Di Atas Rata-Rata Global, Indonesia Capai 62,5% Target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan SDGs

Indonesia telah mencapai 62,5% dari target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Ini adalah pencapaian luar biasa dibandingkan rata-rata global sebesar 17% dan merupakan kinerja terbaik di antara negara-negara berpenghasilan menengah ke atas.

oleh Septian Deny diperbarui 26 Okt 2024, 18:30 WIB
UN Global Compact Network Indonesia (IGCN) bersama dengan Coca-Cola Europacific Partners Indonesia (CCEP Indonesia) menggelar acara SDG Pioneer 2024 dengan tema "The Role of Business in Advancing the SDGs through Mindset Transformation.”

 

Liputan6.com, Jakarta UN Global Compact Network Indonesia (IGCN) bersama dengan Coca-Cola Europacific Partners Indonesia (CCEP Indonesia) menggelar acara SDG Pioneer 2024 dengan tema "The Role of Business in Advancing the SDGs through Mindset Transformation.” Acara ini bertujuan mempercepat pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) dan mengajak sektor bisnis untuk memperkuat komitmen dalam menerapkan praktik keberlanjutan yang nyata.

“Momentum ini diharapkan mampu menyadarkan sektor bisnis Indonesia bahwa tantangan global, seperti perubahan iklim, kesenjangan sosial, dan menipisnya sumber daya, membutuhkan perhatian serius serta tindakan segera. Oleh karena itu, inisiatif dan percepatan pembangunan berkelanjutan yang signifikan sangat penting  untuk mencapai SDGs pada tahun 2030. Saat ini, keberlanjutan sudah menjadi budaya, dan jumlah profesional di bidang ini terus bertambah, sehingga kita perlu mendukung lebih banyak lagi pemimpin profesional yang menjalankan SDGs dan prinsip-prinsip keberlanjutan," Executive Director IGCN DJosephine Satyono dikutip Minggu (26/10/2024).

Menyadari pentingnya pembangunan berkelanjutan, Indonesia saat ini berhasil memperoleh pencapaian yang signifikan. Hal tersebut disampaikan Pungkas Bahjuri Staf Ahli Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas yang mewakili Vivi Yulaswati, Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam.

“Indonesia telah mencapai 62,5% dari target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Ini adalah pencapaian luar biasa dibandingkan rata-rata global sebesar 17% dan merupakan kinerja terbaik di antara negara-negara berpenghasilan menengah ke atas. Ini bukan sekadar statistik, melainkan mencerminkan komitmen kolektif untuk transformasi berkelanjutan.” jelas Pungkas.

Pencapaian Indonesia saat ini tak terlepas dari peran-peran para pemimpin bisnis yang berkomitmen dalam pelaksanaan keberlanjutan. Salah satunya ialah Lucia Karina selaku Public Affairs, Communications, and Sustainability Director di CCEP Indonesia yang hadir sebagai SDG Pioneer 2024.

SDG Pioneer adalah sebuah penghargaan yang diberikan oleh UN Global Compact atas komitmen Karina dalam mempromosikan praktik bisnis yang bertanggung jawab, khususnya dalam pengelolaan air, tanggung jawab lingkungan, dan pengembangan masyarakat. Karina merupakan salah satu dari 12 perwakilan dari berbagai negara dan 6 benua, dan hanya 2 yang berasal dari Asia dan Oceania.

 


Tanggung Jawab Sosial

Ratusan kendaraan terjebak kemacetan di kawasan Sudirman, Jakarta, Jumat (10/2/2023). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV tahun 2022 mencapai 5,31 persen secara tahunan (yoy), angka tersebut sesuai dengan target APBN 2022 yang dipatok pemerintah sebesar 5,1-5,3 persen (yoy). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dalam pernyataannya, Karina menekankan bahwa perusahaan perlu memiliki komitmen kuat dari pemegang saham dan pemimpin bisnis yang memiliki empat dan jiwa melayani.

“Sebagai pemimpin, kita harus mengutamakan integritas dan tanggung jawab sosial untuk generasi mendatang. Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa bumi yang kita tinggalkan adalah bumi yang sama baiknya dengan saat kita lahir. Pada dasarnya, SDGs didasarkan pada lima prinsip, yaitu profit, people, planet, peace, dan partnership. Kelima prinsip ini sebenarnya sudah tercermin dalam Pancasila. Saya merasa bangga menjadi bagian dari Indonesia, dan berharap pemerintah saat ini menghargai nilai-nilai luhur yang telah ada. Dengan menghidupkan kembali etika luhur ini, kita bisa melahirkan pemimpin yang berintegritas dan menjadi panutan bagi masyarakat,” ujar Karina.

Karina juga menekankan bahwa nilai-nilai keberlanjutan sudah terkandung dalam Pancasila, yang sudah ada jauh sebelum konsep SDGs. Ia percaya bahwa dengan kembali ke nilai-nilai dasar ini, Indonesia bisa menjadi panutan global dalam pencapaian pembangunan berkelanjutan.

Sementara itu, Chairman Kiroyan Partners Noke Kiroyan memberikan pandangannya tentang pentingnya peran seorang SDG Pioneer.

“Pioneer adalah seseorang yang mempelopori sesuatu. Adanya Bu Karina yang terpilih menjadi SDG Pioneer menandakan bahwa beliau harus tampil dan menyampaikan konsep dan cara kerja yang telah dilakukan. Hal ini bertujuan untuk menciptakan transformasi mindset yang berkaitan dengan perubahan pola pikir dan perilaku, yang membuat profesional lainnya mengerti bahwa ketika dunia usaha menjalankan etika bisnis, maka hal tersebut beriringan pada meningkatnya kepercayaan publik terhadap kita.”

 


Keteladanan dalam Dunia Bisnis

Tercatat, Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia hingga Maret 2024 mencapai level 54,2 poin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Keteladanan dalam dunia bisnis juga telah diperlihatkan oleh 11 SDG Pioneers dari negara lainnya. Seperti yang disampaikan Senior Manager, SDG Innovation Accelerator, UN Global Compact, Bruna Elias.

"Kami sangat bangga telah mengidentifikasi 12 SDG Pioneer dari pemimpin bisnis yang membuktikan bahwa keberlanjutan dapat mendorong keberhasilan bisnis. Para pemimpin ini tidak hanya menunjukkan komitmen mereka terhadap SDGs, tetapi juga membuktikan bahwa praktik keberlanjutan yang baik dapat memberikan nilai tambah yang signifikan bagi perusahaan mereka," jelas dia.

Selain dapat memberikan nilai tambah yang signifikan bagi perusahaan, SDG Pioneers juga diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi sektor bisnis di Indonesia untuk terlibat lebih aktif dalam pencapaian SDGs.

Melalui diskusi panel dan sharing session, peserta diajak untuk berbagi praktik terbaik dan berdiskusi tentang langkah-langkah konkret yang dapat diambil perusahaan dalam mendukung agenda SDGs, termasuk di dalamnya strategi keberlanjutan yang inovatif dan inklusif.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya