Pendapatan BUMDesa Ini Tembus Rp 27,6 Miliar, Jalankan Usaha Apa?

Kemitraan PT MMS Group Indonesia (MMSGI) dengan BUMDesa Payang Sejahtera menjadi salah satu program utama yang berhasil meningkatkan pendapatan BUMDes dari Rp4,6 miliar pada 2019 menjadi Rp27,6 miliar pada 2023.

oleh Septian Deny diperbarui 26 Okt 2024, 16:15 WIB
Ilustrasi Neraca Keuangan atau Laba Rugi. Freepik

Liputan6.com, Jakarta Kemitraan PT MMS Group Indonesia (MMSGI) dengan BUMDesa Payang Sejahtera menjadi salah satu program utama yang berhasil meningkatkan pendapatan BUMDes dari Rp4,6 miliar pada 2019 menjadi Rp27,6 miliar pada 2023, dengan nilai SROI 4,27 yang menandakan keberhasilan dan kelayakan program ini.

Program ini mencakup pengembangan usaha seperti pabrik kompos, layanan katering, laundry, housekeeping, dan pembangunan Water Treatment Plant (WTP). Selain itu, BUMDesa juga berkontribusi dalam kegiatan sosial, seperti distribusi sembako dan bantuan hewan kurban bagi masyarakat sekitar.

Pendampingan BUMDesa Payang Sejahtera ini, MMSGI turut mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDG) seperti Desa Tanpa Kelaparan (SDG 2), Pendidikan Berkualitas (SDG 4), Air Bersih dan Sanitasi (SDG 6), serta Pertumbuhan Ekonomi Desa (SDG 8).

Selain bermitra dengan BUMDes, MMSGI juga mengelola program CSR lainnya seperti pendidikan kesetaraan Paket A, B dan C, industri pertukangan berbasis komunitas dengan memanfaatkan kayu lokal, dan kelompok ternak lestari.

Program ini dirancang dengan Sustainable Livelihood Approach (SLA) dan dievaluasi secara berkala menggunakan metode SROI, memastikan peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Atas upaya tersebut, MMSGI menerima penghargaan Most Impactful Program Prosperity atas kontribusinya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjaga lingkungan melalui program tanggung jawab sosial.

“Dengan berpegang teguh pada prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) sebagai landasan setiap langkah kami, MMSGI mengimplementasikan program CSR yang berdampak positif dan berkelanjutan, guna mendukung kesejahteraan masyarakat serta menjaga kelestarian alam. Ini sejalan dengan visi Driving Sustainability Way Forward,” ujar CEO MMSGI, Sendy Greti.

Melalui PT Multi Harapan Utama (MHU) sebagai anak usaha, MMSGI mengimplementasikan program CSR yang memberikan dampak nyata bagi komunitas sekitar area operasional. Penilaian penghargaan ini mencakup kriteria perusahaan yang telah memiliki Sustainability Report serta secara transparan melaporkan Social Return on Investment (SROI) dari program CSR sesuai standar internasional Global Reporting Initiative (GRI).

 


Bareng Sembcorp, Anak Usaha MMSGI Bangun PLTS Berkapasitas 1,032kWp

Ilustrasi PLTS. (merdeka.com/Arie Basuki)

Sebelumnya, MMS Group Indonesia (MMSGI) melalui salah satu unit bisnisnya Multi Harapan Utama (MHU) resmi menandatangani perjanjian sewa atau lease agreement dengan PT Sembcorp Energy Indonesia anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Sembcorp Industries Singapura (Sembcorp) untuk mengembangkan energi terbarukan dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

Acara penandatangan kerja sama ini dihadiri langsung oleh CEO MMSGI Sendy Greti, Presiden Direktur MHU Margareta, dan Presiden Direktur Sembcorp Energi Indonesia Jen Tan. 

Kemitraan strategis ini menandai langkah signifikan bagi komitmen MMSGI dan unit bisnisnya MHU terhadap solusi energi berkelanjutan dalam mengurangi emisi karbon.  Dalam kerja sama ini Sembcorp akan membangun PLTS yang menggunakan 1.762 solar panel yang berlokasi di pelabuhan MTK. 

Keputusan MMSGI untuk bermitra dengan Sembcorp didorong oleh visi bersama untuk mempromosikan praktik energi yang berkelanjutan. Selain itu, Sembcorp dikenal dengan solusi inovatif di sektor energi terbarukan dari mulai Pembangkit Listrik Tenaga Angin, PLTS hingga penyimpanan energi.

Perusahaan asal Singapura ini memiliki rekam jejak yang terbukti dalam mengembangkan dan mengelola proyek energi terbarukan berskala besar di sepuluh negara yang berfokus di Asia dengan total kapasitas mencapai 14,4 GW.

Dari proyek PLTS ini MMSGI berpotensi mampu mengurangi emisi CO2 sebesar 587 metrik ton atau setara dengan 66.005 galon bensin atau sekitar 131 kendaraan dalam satu tahun. 

 

 

 


Emisi Karbon

Ilustrasi PLTS. (merdeka.com/Arie Basuki)

CEO MMS Group Indonesia Sendy Greti mengatakan, proyek ini merupakan langkah awal bagi MMSGI untuk mengurangi emisi karbon dari aktivitas perusahaan sehingga bisa mencapai Indonesia Net Zero Emissions (NZE) 2060 dan memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.

"Komitmen MMS Group Indonesia untuk mencapai net zero emissions adalah langkah strategis yang kami anggap sangat penting, bukan hanya untuk keberlanjutan operasional perusahaan, tetapi juga untuk masa depan lingkungan kita. Panel surya yang kami gunakan tidak hanya membantu dalam mengurangi jejak karbon, tetapi juga menjadi contoh nyata bahwa bisnis dapat berkembang dengan tetap menjaga keberlanjutan lingkungan. Kami percaya bahwa kolaborasi ini akan membawa kami lebih dekat untuk mencapai tujuan net zero emissions dan memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan secara di Indonesia,” ujarnya.

 

 


Proyek PLTS

Pengembangan PLTS Terapung Cirata merupakan salah satu bentuk dukungan bagi pemerintah dalam mewujudkan penurunan emisi karbon sebesar 29 persen di Tahun 2030 yang telah ditandatangani dalam Paris Agreement Tahun 2015. (merdeka.com/Arie Basuki)

Sementara itu Presiden Direktur MHU Margareta mengungkapkan proyek PLTS ini menjadi langkah penting bagi perusahaan tambang yang lebih ramah lingkungan sebab mampu mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil.

"Kerja sama kami dengan Sembcorp untuk membangun pembangkit listrik tenaga surya melalui pemasangan solar panel merupakan langkah penting dalam mendukung transisi kami menuju energi terbarukan. Penggunaan solar panel akan secara signifikan mengurangi ketergantungan kami pada sumber energi fosil, sehingga mengurangi emisi karbon dan dampak lingkungan yang dihasilkan dari operasional kami. Selain itu, ini adalah bagian dari komitmen jangka panjang kami terhadap keberlanjutan,” ucapnya.

Baik MMSGI maupun Sembcorp berkomitmen untuk memastikan keberhasilan proyek ini melalui pemantauan dan pemeliharaan bersama secara berkelanjutan setelah sebelumnya sudah melakukan uji studi secara intensif. Pendekatan kolaboratif ini dilakukan untuk melakukan mitigasi tantangan teknis, seperti variabilitas produksi energi akibat kondisi cuaca, untuk memastikan kinerja optimal dari pembangkit listrik tenaga surya. Rencananya proyek PLTS ini akan mulai beroperasi pada kuarter ketiga tahun 2025 nanti.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya