Liputan6.com, Palembang - Jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Musi Banyuasin Sumatera Selatan (Sumsel), diramaikan dengan isu kampanye negatif hingga money politic. Kedua pasangan calon (paslon) Lucianty-Syaparudin dan Muhammad Thoha-Rohman dilanda isu miring tersebut.
Dari hasil survei terbaru Pusat Kajian Pemilu Indonesia (PUSKAPI), yang dirilis pada Rabu (23/10/2024) lalu, menunjukkan pasangan Lucianty-Syaparuddin menempati posisi teratas dengan elektabilitas mencapai 48,4 persen. Sedangkan M.Toha-Rohman mendapatkan elaktibilitas sekitar 44,3 persen dengan selisih 4,1 persen.
“Survei tersebut menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah responden 440 orang, margin of error 4,8 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen,” ujar Direktur Eksekutif PUSKAPI Zainal Abidin Rian, Sabtu (26/10/2024).
Menurutnya, program-program yang ditawarkan oleh pasangan Lucianty-Syaparuddin, seperti peningkatan akses pendidikan dan bantuan tunai untuk masyarakat miskin, telah menjadi magnet yang menarik banyak dukungan.
Baca Juga
Advertisement
Selain itu, pendekatan mereka yang langsung mendengarkan keluhan masyarakat dan merespons dengan solusi nyata semakin memperkuat citra pasangan ini sebagai pemimpin yang peduli.
Menurut Pengamat politik Muhammad Haekal Afafah, meningkatnya elektabilitas Lucianty adalah hasil dari program yang jelas dan rekam jejak manajerial yang kuat. Hal tersebut dinilainya membuat masyarakat percaya bahwa Lucianty dapat membawa perubahan nyata di Musi Banyuasin.
“Tingkat popularitas Lucianty yang mencapai 96,8 persen turut menjadi kunci keberhasilan pasangan ini dalam meraih simpati publik. Hampir seluruh masyarakat di Musi Banyuasin mengaku mengenal sosoknya, menempatkannya di posisi terdepan dalam persaingan politik,” katanya.
Kedua faktor tersebut, lanjut Haekal, sangat penting dalam konteks Musi Banyuasin. Terlebih saat masyarakat menghadapi sejumlah tantangan seperti mahalnya harga kebutuhan pokok dan minimnya lapangan pekerjaan.
Lucianty-Syafaruddin dipandang sebagai sosok yang mampu menghadirkan solusi konkret terhadap permasalahan tersebut. Pasangan tersebut juga dinilai sopan dan berwibawa oleh 8 persen responden, cerdas dan pintar oleh 7,5 persen serta dermawan oleh 3,5 persen.
“Keunggulan ini tidak lepas dari strategi kampanye yang agresif dan terstruktur, serta pendekatan langsung ke berbagai kalangan masyarakat, terutama pemilih muda dan kelompok masyarakat rentan,” ujarnya.
Isu Kepercayaan Publik
Ditambahkan Pengamat publik Bagindo Togar, masyarakat Musi Banyuasin membutuhkan pemimpin yang bersih, berintegritas dan siap membawa perubahan positif.
Lucianty-Syaparuddin dinilainya, memenuhi kriteria tersebut, sedangkan pesaing mereka justru menghadapi tantangan dengan isu kepercayaan publik.
“Calon pasangan pesaing, Toha-Rohman, justru menghadapi tantangan berat karena keraguan publik yang meningkat. Beberapa laporan terkait dugaan pelanggaran kampanye, termasuk money politic, juga memperburuk citra mereka,” katanya.
Dengan momentum yang terus membesar, dia menilai pasangan Lucianty-Syaparuddin diprediksi akan unggul dalam Pilkada Musi Banyuasin 2024.
Mereka dinilai mampu menghadirkan solusi konkret untuk memperbaiki kondisi ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, serta membawa perubahan nyata di Musi Banyuasin.
Advertisement