Liputan6.com, Jakarta - Ibadah haji merupakan rukun Islam kelima yang wajib ditunaikan oleh setiap muslim. Kewajiban ini berlaku bagi muslim yang telah mampu melaksanakannya.
Sebagaimana ibadah lainnya, muslim yang menunaikan haji akan mendapat ganjaran pahala. Pahala dari ibadah haji dijelaskan langsung oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadis.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ كَفَّارَةُ لِمَا بَيْنَهُمَا وَالْجُ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءُ إِلَّا الْجَنَّةُ.
Artinya: "Abu Hurairah RA menyampaikan bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Dari umrah ke umrah itu penghapus dosa di antara keduanya, dan haji mabrur tiada balasan yang sesuai kecuali surga." (HR Bukhari dan Muslim).
Baca Juga
Advertisement
Banyak orang yang ingin melaksanakan ibadah haji ke Tanah Suci, namun belum tercapai pada bagiannya. Adakah amalan yang mendorong atau dinasibkan untuk melaksanakan ibadah haji? Jawabannya ada, simak penjelasan ulama kharismatik Ustadz Adi Hidayat (UAH) ini.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Amalan dari UAH agar Segera ke Tanah Suci
Sebelum membagikan amalannya, UAH menjelaskan bahwa haji merupakan ibadah yang melibatkan fisik dan harta.
"Untuk ke situ (Tanah Suci) perlu ada ikhtiar, nabung. Supaya terlihat oleh Allah, cari perhatian Allah," kata UAH dikutip dari chanel YouTube Adi Hidayat Official.
Selain itu, jangan berhenti berdoa. Memohon kepada Allah SWT agar segera dinasibkan untuk menunaikan rukun islam yang ke lima.
Kemudian UAH membagikan amalan agar dimudahkan melaksanakan ibadah haji. Amalan yang ia bagikan adalah berupa ayat suci Al-Qur'an.
"Bacakan ayat-ayat Al-Qur'an dalam kesempatan sholat-sholat khusus seperti tahajud. Ayatnya tentang keinginan haji dan umrah, contohnya di Al-Qur'an surat kedua ayat 196 sampai 203," kata UAH dikutip dari YouTube Adi Hidayat Official, Sabtu (26/10/2024).
Advertisement
Sudah Dibuktikan oleh Jemaah UAH
UAH kemudian mengisahkan salah satu jemaahnya yang mengamalkan ayat tersebut dalam setiap sholatnya.
"Saya pernah ijazahkan ayat itu pada seorang jemaah yang rajin ikut pengajian, beliau itu seorang imam di mushola," cerita UAH.
Ketika musim haji, jemaah itu absen dalam kajian UAH. Jemaah itu baru ikut lagi pengajian setelah musim haji selesai.
"Saya tanya, antum ke mana kemarin berapa kali absen. (Dijawab) afwan ustadz, saya gak sempat bilang, saya izin kemarin haji. Kok bisa?” tutur UAH mengisahkan.
“Jadi waktu selesai manasik pulang, saya imami (sholat), saya terus baca surat Al-Baqarah itu (ayat tentang haji). Tiba-tiba dibelakang ada yang tanya. Ustadz kok bacanya itu terus katanya? Ustadz sudah haji belum? Belum (jawabnya). Sudah, ikut di tahun ini kita berangkat dengan saya pakai ONH plus," UAH mengisahkan.
Wallahu a’lam.