Liputan6.com, Kyiv - Serangan drone milik Rusia dilaporkan telah menewaskan seorang remaja di Kyiv, Ukraina, selama serangan malam hari yang berlangsung selama berjam-jam, kata para pejabat.
Sementara lima orang dilaporkan tewas dalam serangan rudal di Ukraina tengah yang juga menyebabkan sedikitnya 21 orang terluka, dikutip dari laman Japan Today, Minggu (27/10/2024).
Advertisement
Menurut Wali Kota Kyiv Vitalii Klitschko, pesawat nirawak itu menghantam blok apartemen 25 lantai pada Jumat (25/10) malam di bagian barat kota.
Insiden ini menewaskan seorang gadis berusia 15 tahun dan melukai lima orang lainnya. Layanan Darurat Ukraina mengatakan, 100 orang dievakuasi setelah serangan itu, yang merusak beberapa apartemen di lantai atas gedung tersebut.
Serhii Popko, yang mengepalai pemerintahan militer lokal Kyiv, mengatakan bahwa pasukan Rusia semalam menghantam kota itu selama tujuh setengah jam.
Sirene serangan udara meraung sepanjang malam, dan Popko mengatakan bahwa pertahanan udara Ukraina menembak jatuh hingga selusin pesawat nirawak Rusia.
Pada Jumat (25/10) malam, rudal Rusia menghantam kawasan permukiman di pusat kota Dnipro, menewaskan seorang anak berusia 14 tahun dan empat orang lainnya, kata Gubernur daerah Serhii Lysak.
Mereka juga menambahkan bahwa sedikitnya 21 orang lainnya terluka termasuk seorang anak berusia 8 tahun dan remaja.
Istri dan putri remaja seorang polisi setempat berhasil diselamatkan dari reruntuhan, lapor polisi. Serangan itu merusak lebih dari selusin gedung apartemen, rumah pribadi, dan fasilitas medis.
Seorang pria dan wanita tewas setelah pesawat nirawak Rusia menjatuhkan bahan peledak di sebuah desa di wilayah Kherson selatan, kata jaksa setempat.
Insiden Penyerangan di Kharkiv
Sementara dua orang berusia 60-an tewas akibat penembakan di provinsi Kharkiv di timur laut. Kemudian pada Sabtu (26/10) penembakan artileri Rusia menewaskan dua warga sipil di tempat lain di wilayah Kherson, lapor Gubernur setempat Oleksandr Prokudin.
Rusia telah melakukan serangan selama berbulan-bulan di sepanjang garis depan timur di Ukraina, secara bertahap memaksa Kyiv untuk menyerahkan wilayahnya.
Namun Rusia telah berjuang untuk mendorong pasukan Ukraina keluar dari wilayah perbatasan Kursk setelah serangan hampir tiga bulan lalu.
Advertisement