Liputan6.com, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mengungkap alasan para menteri Kabinet Merah Putih diangkut menggunakan pesawat Hercules milik TNI menuju ke Lembah Tidar, Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah.
Menurut Prabowo, hal itu dilakukan agar para pembantunya di Kabinet Merah Putih mengenal semua institusi pemerintahan, termasuk alat utama sistem persenjataan (Alutsista) yang dimiliki.
Advertisement
"Saya kira para menteri, wakil menteri sebagai pejabat negara harus mengenal. Mengenal semua institusi yang ada di pemerintahan, kalau bisa. Termasuk di antaranya institusi-institusi pertahanan," ujar Prabowo dalam wawancara eksklusif bersama Pemred SCTV-Indosiar, Retno Pinasti di program 'Prabowo Bicara' yang ditayangkan di SCTV, Minggu (27/10/2024).
Dengan begitu, maka diharapkan para menteri bisa mengetahui sejauh mana kemampuan serta manfaat alutsista yang dimiliki negara.
"Jadi kita tahu bahwa alat-alat pertahanan itu sangat efektif, berguna, bermanfaat. Hercules sebagai contoh bisa angkut pasukan, bisa angkut barang, bisa memberi bantuan cepat kalau ada bencana, bisa evakuasi korban. Jadi sangat-sangat bermanfaat," ucap Prabowo.
"Saya kira bagus, mereka belum pernah (naik pesawat Hercules)," ucap Ketum Partai Gerindra itu sambil tersenyum.
Diketahui, banyak momen menarik yang terlihat saat para menteri menaiki pesawat Hercules menuju ke Lembah Tidar, Akmil Magelang, Jawa Tengah. Para menteri terlihat tegang menumpangi pesawat angkut milik TNI tersebut. Bahkan tak sedikit yang terlihat komat kamit berdoa.
Banyak yang Tegang hingga Tak Berhenti Zikir
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, berbagi cerita menarik tentang pengalaman para menteri dari Kabinet Merah Putih saat mereka menaiki pesawat Hercules menuju Magelang, Jawa Tengah. Para menteri ini melakukan perjalanan untuk menghadiri retret di Akademi Militer (Akmil) pada Kamis, 24 Oktober 2024.
Menurut Meutya, suasana di dalam pesawat cukup menegangkan, hingga banyak menteri yang berdoa dengan suara lantang.
"Ya seluruh menteri menuju Adi Sutjipto dengan Hercules. Saya dengar banyak yang doa nya agak kencang suaranya," kata Meutya kepada wartawan, Kamis (24/10/2024).
Ia juga menambahkan bahwa ketegangan terasa di antara para menteri selama penerbangan menuju Lanud Adi Sutjipto Yogyakarta. Bahkan, Menteri Agraria dan Tata Ruang, Nusron Wahid, tak henti-hentinya berzikir untuk menenangkan diri.
"Banyak (yang tegang). Samping saya Nusron Wahid tidak berenti zikir. Alhamdulillah saya bisa tidur," ujarnya.
Berbeda dengan yang lain, Meutya tidak merasa terlalu tegang saat menaiki pesawat Hercules tipe C-130J yang baru tiba di Jakarta ini, karena ia sudah pernah merasakan pengalaman serupa ketika masih berprofesi sebagai jurnalis.
Sebagai seorang politikus dari Partai Golkar, Meutya juga menuturkan bahwa seluruh menteri dan kepala lembaga Kabinet Merah Putih melakukan perjalanan ke Magelang dengan bus secara bersama-sama.
"Tidak ada yang berkendara pribadi. Semua tanpa ajudan atau pendamping," ucap dia.
Advertisement
Bukan Bergaya Militerisme
Kepala Kantor Komunikasi Presiden, Hasan Nasbi menyebut pembekalan para menteri dan wakil menteri di Akademi Militer (Akmil) Magelang bukan ospek atau militerisme.
Menurut dia, pembekalan di Magelang bertujuan untuk menumbuhkan kebersamaan dan keguyuban Kabinet Merah Putih.
"Tadi Bapak Presiden juga menyampaikan bahwa besok akan ada kegiatan di Magelang untuk menggembleng para menteri. Tapi beliau bilang tidak usah takut, ini bukan ospek atau militerisme," kata Hasan Nasbi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (23/10/2024).
"Ini untuk kebersamaan, keguyuban, untuk melakukan team building dan untuk melakukan koordinasi-koordinasi antar kementerian dan lembaga," sambungnya.
Dia menjelaskan pembekalan dilakukan di Magelang karena kota itu memiliki simbol perjuangan dan heroisme. Presiden RI Prabowo Subianto ingin membentuk kabinet yang patriotik.
"Oleh karena itu, memang kabinetnya dinamakan sebagai Kabinet Merah Putih. Karena patriotisme harus menjadi inti dari perjuangan kabinet ini," jelasnya.
Dalam pembekalan ini, para menteri diberikan seragam yang akan digunakan untuk kegiatan gerak badan. Hasan menyebut seragam ini untuk menujukkan kekompakan para menteri kabinet.
"Kita ada seragam buat gerak badan, untuk belajar gerak badan biar hangat. Ada seragamnya, buat kekompakan, jadi seragam buat kekompakan itu juga penting," tutur Hasan.