Liputan6.com, Jakarta Aktor Refal Hady semringah saat film terbarunya, Cinta Tak Pernah Tepat Waktu yang diadaptasi dari novel karya Puthut EA, melenggang ke Jakarta Film Week 2024, Sabtu (26/10/2024).
Dalam Cinta Tak Pernah Tepat Waktu karya sineas Hanung Bramantyo, Refal Hady memerankan penulis bernama Daku. Ia belum siap nikah sementara orang tua hingga pacar terus meminta kepastian.
Advertisement
Kepada Showbiz Liputan6.com di sela Jakarta Film Week 2024, Refal Hady mengaku ada kesamaan antara dirinya dengan Daku. Karenanya, Refal Hady merasa relate dan tak kesulitan mendalami karakter Daku.
“Apa relate ditanya kapan nikah maksudnya? Ha ha ha,” kata Refal Hady di Grand Indonesia Jakarta. “Tekanannya banyak gitu sama ya. Cuma memang jalan hidupnya sedikit berbeda,” imbuhnya lalu tertawa lepas.
Tentang Cinta Tak Pernah Tepat Waktu
Cinta Tak Pernah Tepat Waktu mengisahkan Daku Ramala (Refal Hady) yang memacari Nadya (Nadya Arina). Lima tahun pacaran, Daku selalu berkelit kala diajak Nadya bertemu ayahnya. Alasannya ada saja hingga akhirnya, Nadya dijodohkan dengan laki-laki lain.
Perputaran nasib lalu mempertemukannya dengan pendiri perusahaan Awal Kisah, Anya (Carissa Perusset). Dengan Anya, Daku cocok. Namun, kecocokan itu berubah warna ketika Anya mengajak Daku nikah. Cincin kawin bahkan telah disiapkan. Daku lagi-lagi mengelak.
Advertisement
Alasan Hanung Pilih Refal
Hanung Bramantyo menjelaskan alasan memilih Refal Hady sebagai Daku. “Rasanya Refal laki-laki idaman perempuan,” ujarnya. Hanung Bramantyo menyebut Cinta Tak Pernah Tepat Waktu sebagai film laki-laki. Tokoh utamanya laki-laki galau. Galau itu dipotret dari sudut pandang laki-laki.
“Saat mengajak Haqi Ahmad menulis skenario pun saya bilang ini tentang laki-laki galau. Jadi mari menggalau bareng,” cetus Hanung Bramantyo. Haqi Ahmad pun bersyukur mendapat kebebasan dalam mengadaptasi novel Puthut EA hingga jadi film yang solid.
Berasa Kayak CCTV
Selain Refla Hady, penampilan Rangga Nattra sebagai Manu juga mencuri perhatian. Ia senang melihat respons audiens Jakarta Film Week 2024 yang terhibur sekaligus terpikat dengan Cinta Tak Pernah Tepat Waktu.
“Zaman sekarang kalau kita nonton itu menurut gue, kalau (cerita dan tokohnya) itu relate sama keadaan. Apalagi berasa kayak CCTV terus kita yang ada di situ. Itu kayak mewakili perasaan banyak orang,” pungkas Rangga Nattra.
Advertisement