Syekh Ali Jaber Beberkan Dua Kondisi yang Menyebabkan Orang Tidak Wajib Sholat

Menurutnya, syariat Islam memberikan kelonggaran kepada mereka yang mengalami gangguan jiwa untuk tidak melaksanakan sholat. Hal ini karena orang yang gila dianggap tidak lagi memiliki akal yang sehat, sehingga tidak bisa dibebani dengan kewajiban agama.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Okt 2024, 18:30 WIB
Syekh Ali Jaber. (YouTube Media Dakwah TV)

Liputan6.com, Jakarta - Syekh Ali Jaber menguraikan dua kondisi khusus di mana seseorang tidak diwajibkan untuk menunaikan sholat. Dalam pandangannya, ada dua keadaan yang secara syariat membebaskan seseorang dari kewajiban tersebut.

Syekh Ali menjelaskan hal ini dengan jelas dan mendetail dalam sebuah tayangan di kanal YouTube @syekhalijaberindonesia, yang telah menjadi perhatian masyarakat luas.

Pertama, Syekh Ali Jaber menjelaskan bahwa seseorang yang murtad, atau keluar dari agama Islam, tidak lagi memiliki kewajiban untuk menunaikan sholat.

"Murtad itu keluar dari Islam, sudah tidak ada kewajiban sholat," ujarnya dalam video tersebut.

Syekh Ali menegaskan bahwa dalam kondisi murtad, semua kewajiban beribadah, termasuk sholat, gugur karena orang tersebut dianggap telah keluar dari keyakinan Islam.

Selain itu, Syekh Ali Jaber juga membahas kondisi kedua, yaitu bagi seseorang yang mengalami gangguan jiwa atau gila.

 

Simak Video Pilihan Ini:


Ada Kelonggaran bagi Mereka Berdua

Ilustrasi Sholat Credit: shutterstock.com

Menurutnya, syariat Islam memberikan kelonggaran kepada mereka yang mengalami gangguan jiwa untuk tidak melaksanakan sholat. Hal ini karena orang yang gila dianggap tidak lagi memiliki akal yang sehat, sehingga tidak bisa dibebani dengan kewajiban agama.

Syekh Ali mengingatkan pentingnya memahami bahwa kewajiban sholat hanya berlaku bagi mereka yang masih dalam keadaan waras dan beriman.

"Paham gak ini? Kalau orang belum sholat tapi masih syahadat, ayo sholat," ungkapnya. Pesan ini ditujukan kepada mereka yang sering kali meninggalkan sholat tanpa alasan yang dibenarkan oleh syariat.

Syekh Ali Jaber mengungkapkan rasa prihatin terhadap orang-orang yang seringkali mengabaikan kewajiban sholat meski tidak memiliki alasan yang sah.

Menurutnya, kewajiban sholat seharusnya dijalankan selama seseorang masih beriman dan sehat akalnya. Kewajiban ini hanya ditiadakan ketika seseorang benar-benar tidak memiliki kemampuan untuk memahami atau menjalankannya.

Lebih lanjut, Syekh Ali Jaber mengajak masyarakat untuk saling mendoakan mereka yang mengalami gangguan jiwa agar bisa sembuh dan kembali menjalankan kewajibannya.

 


Prihatin Masih Banyak Orang Permainkan Sholat

Ilustrasi Sholat Tarawih (Istimewa)

“Nanti mudah-mudahan sembuh. Kita doakan semoga sembuh,” ujarnya. Ia menegaskan bahwa kewajiban sholat bagi mereka yang sehat akalnya tetap tidak boleh diabaikan.

Banyak orang, lanjutnya, seringkali meremehkan sholat dan menganggap hal ini sepele, padahal sholat adalah ibadah utama dalam Islam.

"Sayang sekali banyak orang memainkan masalah sholat," ujar Syekh Ali dengan penuh keprihatinan. Pesan ini menjadi peringatan bagi mereka yang masih sering meninggalkan sholat tanpa alasan yang sah.

Dalam Islam, sholat adalah tiang agama dan kewajiban yang harus dijalankan oleh setiap muslim yang sehat jasmani dan rohani. Syekh Ali mengingatkan bahwa pengecualian ini adalah bentuk rahmat dari Allah kepada mereka yang tidak lagi mampu menjalankan ibadah dengan sempurna.

Syekh Ali juga menyampaikan pentingnya memperhatikan kondisi kesehatan mental dalam menjalankan ibadah. Ia berharap agar masyarakat bisa memahami bahwa orang yang terganggu jiwanya tidak boleh dibebani dengan kewajiban yang di luar kemampuan mereka.

Pesan Syekh Ali Jaber dalam video tersebut menekankan bahwa sholat tetap menjadi kewajiban utama bagi setiap muslim yang mampu. Kedua golongan yang tidak wajib sholat hanya dikecualikan karena kondisi mereka yang secara syariat tidak memungkinkan untuk melaksanakan ibadah.

Dengan penjelasan ini, Syekh Ali Jaber mengajak umat Islam untuk lebih memperhatikan kewajiban sholat sebagai bentuk penghambaan kepada Allah. Sholat, bagi yang masih dalam keadaan sehat dan beriman, adalah ibadah yang tidak bisa ditinggalkan tanpa alasan yang sah.

Syekh Ali berharap agar masyarakat bisa lebih peduli dan menjaga kewajiban sholat sebagai bentuk ketaatan kepada Allah.

Pesan ini disampaikan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran umat dalam menjalankan ajaran agama, terutama mengenai pentingnya menunaikan sholat.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya