INA Gandeng Abu Dhabi Investasi di Tol Trans Sumatera, Segini Nilainya

Perluasan Jalan Tol Trans Sumatra bertujuan untuk meningkatkan konektivitas regional dan integrasi ekonomi.

oleh Arthur Gideon diperbarui 28 Okt 2024, 11:19 WIB
Ruas Jalan Tol Bakauheni–Terbanggi Besar, bagian dari investasi strategis untuk memperkuat konektivitas di Sumatra. (Dok INA)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia Investment Authority (INA) bersama APG Asset Management (APG) dan anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Abu Dhabi Investment Authority (ADIA), mengumumkan investasi pada ruas Medan–Binjai (MB) dan Bakauheni–Terbanggi Besar (BTB) di jalan tol Trans Sumatera.

Investasi ini merupakan kelanjutan dari strategi platform investasi, yang meliputi ruas Kanci-Pejagan dan Pejagan-Pemalang di Jalan Tol Trans Jawa, dengan target investasi hingga Rp 43 triliun di berbagai jaringan jalan tol di seluruh Indonesia.

Nilai gabungan dari aset-aset baru ini adalah sekitar Rp 21 triliun, yang bertujuan untuk berkontribusi pada pengembangan infrastruktur transportasi Indonesia yang sedang berlangsung.

Ketua Dewan Direktur INA Ridha Wirakusumah mengatakan, investasi ini tidak hanya memperkuat platform jalan tol INA bersama APG dan ADIA, tetapi juga memperluas basis aset, membangun platform investasi yang berskala besar, yang dapat membuka berbagai peluang ekonomi baru.

"Seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat, tenaga kerja muda, serta kebijakan pemerintah yang kondusif, investasi platform di jalan tol ini diharapkan untuk memberikan kontribusi yang berarti bagi pembangunan berkelanjutan dan peningkatan konektivitas di seluruh negeri.” kata dia dalam keterangan tertulis, Senin (28/10/2024).

Head of Infrastructure & Private Natural Capital APG Asset Management Asia-Pacific Hans-Martin Aerts mengatakan, investasi di Jalan Tol Trans Sumatra mencerminkan keyakinan akan manfaat jangka panjang yang akan diciptakan oleh infrastruktur berkualitas tinggi di Indonesia untuk mencapai pertumbuhan yang merata dan berkelanjutan.

"Melalui kerja sama dengan para mitra, kami bertujuan untuk memperkuat konektivitas antara pusat-pusat pembangunan utama, membantu mempercepat kegiatan ekonomi dan akses ke peluang-peluang baru di berbagai industri di Sumatra.” kata dia. 

“Inisiatif ini menunjukkan peran mendasar yang dimiliki infrastruktur di Asia dalam membantu ekonomi lokal yang tersebar untuk terhubung dan maju ke tingkat berikutnya, berdampak pada masyarakat luas sekaligus memberikan pertumbuhan yang stabil dalam jangka panjang.”

 


Konektivitas Regional

Tampilan udara Jalan Tol Medan–Binjai, salah satu proyek yang didukung oleh platform investasi INA. (Dok INA)

Executive Director of ADIA’s Infrastructure Department Khadem AlRemeithi mengatakan, Indonesia sedang membangun jaringan jalan tol berkualitas tinggi untuk mendukung pertumbuhan ekonominya.

"Penambahan dua ruas penting dari jaringan Jalan Tol Trans Sumatra ini memperluas platform yang sudah ada antara INA, APG, dan ADIA, serta memberikan akses ke beberapa wilayah paling aktif secara ekonomi di pulau tersebut.” katadia.

Perluasan Jalan Tol Trans Sumatra bertujuan untuk meningkatkan konektivitas regional dan integrasi ekonomi. Investasi strategis ini tidak hanya berperan sebagai stimulus bagi perekonomian dengan membuka potensi Sumatra, namun juga berpotensi meningkatkan iklim investasi dan memfasilitasi peningkatan kesejahteraan di daerah tersebut.

Upaya ini merupakan bagian integral dari optimalisasi infrastruktur Indonesia dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di seluruh nusantara.


Strategi Pertumbuhan Ekonomi

Simpang susun strategis di ruas Jalan Tol Trans Sumatra untuk peningkatan akses dan konektivitas bagi wilayah sekitarnya. (Dok INA)

Jalan Tol Trans Sumatra merupakan bagian penting dari strategi Indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang merata, khususnya di Sumatra, sebuah pulau dengan lebih dari 58 juta penduduk dan menyumbang 22,08% dari Produk Domestik Bruto (PDB) nasional pada kuartal kedua tahun 2024.

Inisiatif ini mencakup ruas Medan–Binjai sepanjang 17 kilometer dan ruas Bakauheni–Terbanggi Besar sepanjang 141 kilometer, yang keduanya sangat penting untuk meningkatkan konektivitas regional dan dampak ekonomi.

Ruas tol Medan–Binjai melintasi Medan, ibu kota Sumatra Utara dan kota terbesar keempat di Indonesia, serta merupakan pusat pembangunan utama bersama dengan Jakarta, Surabaya, dan Makassar.

Sementara itu, ruas tol Bakauheni – Terbanggi Besar di Lampung berperan sebagai penghubung penting antara Pulau Jawa dan Sumatra, dengan Pelabuhan Bakauheni yang memfasilitasi koneksi ke Pelabuhan Merak di Jawa. 

 


Arteri Transportasi Vital

Selain itu, kepentingan strategis ruas ini semakin dipertegas melalui kedekatannya dengan Pelabuhan Panjang di Bandar Lampung, dan meningkatnya aktivitas ekonomi di Sumatra Selatan.

Bersama-sama, jalan tol yang sangat strategis ini akan berfungsi sebagai arteri transportasi vital yang dapat memperkuat jaringan logistik dan meningkatkan akses ke berbagai layanan di seluruh koridor ekonomi penting di Sumatra.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya