Liputan6.com, Jakarta - Sebagai salah satu momen penting dalam sejarah, peringatan Hari Sumpah Pemuda, yang jatuh hari ini, Senin (28/10/2024), seharusnya tidak lagi sekadar "basa-basi." Maka itu, Kepala Kwartir Nasional, Komjen. Pol. (Purn) Budi Waseso, menyoroti pentingnya peran pemuda dalam membangun bangsa.
"Hari Sumpah Pemuda terus diperingati sebagai pengingat bagi para pemuda Indonesia untuk memaknai nilai-nilai Sumpah Pemuda yang akhirnya digunakan sebagai landasan dalam berkontribusi pada pembangunan negara. Sumpah Pemuda juga jadi dasar dalam membentengi diri dari pengaruh-pengaruh negatif dari luar," sebut dia di sela acara peringatan Hari Sumpah Pemuda di Museum Sumpah Pemuda, Jakarta Pusat, Senin.
Advertisement
Mengamini itu, Ketua Tim Museum dan Galeri Indonesian Heritage Agency (IHA), Zamrud Satya Negara, menyambung dengan menyebutkan bahwa "penyadaran" merupakan salah satu tantangan yang dihadapi anak muda sekarang. Dalam konteks ini, kesadarannya merujuk pada kontribusi setiap insan muda secara berkelanjutan.
"Setiap kita harus menegakkan bagaimana kita berada pada posisi kontributor," menurut dia. Zamrud mencontohkan teladan keluarga Sie Kong Lian, pemilik bangunan Museum Sumpah Pemuda, yang menyerahkan properti pribadi mereka untuk jadi aset budaya bangsa, yang mana museum diresmikan pada 1973.
"Kita harus menyadari apa kontribusi kita hari ini. Jangan-jangan kita ada, tapi tidak nyata, atau kita nyata, tapi tidak ada. Ini tentang bagaimana penyadaran direalisasikan dalam bentuk yang lebih konkret," ujarnya. Dalam porsinya, IHA mengaku ingin membuat semangat Hari Sumpah Pemuda tidak semata jadi peringatan anual.
Ingin Relevan dengan Kebutuhan Generasi Muda
Berlandaskan gagasan reimajinasi museum melalui upaya reprogramming, redesigning, dan reinvigorating, IHA dan Museum Sumpah Pemuda ingin mengambil peran lebih relevan dengan kebutuhan generasi muda. Dengan berbagai kegiatan edukatif, seni, dan budaya, Museum Sumpah Pemuda berkomitmen jadi ruang belajar dan inspirasi yang relevan bagi generasi muda.
"Museum tidak lagi hanya tempat menyimpan koleksi (benda bersejarah)," ucap Zamrud. "Museum Sumpah Pemuda ingin berperan sebagai hub publik, termasuk para pemuda. Ini adalah ruang terbuka untuk menjadi kajian, untuk menjadi tulisan, untuk menjadi (pembentuk) persepsi yang positif bagi kita semua."
"Hub ini mengakomodasi pemuda-pemuda datang dari sekolah, kampus, maupun publik dalam mengonsumsi informasi positif. Jadi ada penyadaran (terkait) khawatiran tentang bagaimana bangsa ini harus tetap berada di posisi yang baik dan benar. Hari ini, Museum Sumpah Pemuda akan berkontribusi di zona ini," sebut dia.
Mengawali peran tersebut, Sumpah Pemuda Youth Fest berlangsung tepat di peringatan Hari Sumpah Pemuda, hari ini. Rangkaiannya terdiri dari pertunjukan musik, seni, dan diskusi interaktif bersama para pemuda yang hadir.
Advertisement
Pemuda dan Keberagaman
Program-program ini dirancang untuk menginspirasi, menumbuhkan semangat kebersamaan, dan memperkuat kesadaran akan pentingnya menjaga persatuan bangsa. Zamrud berbagi, "Hari ini, Museum Sumpah Pemuda menerapkan konsep dasar yang lebih pasti, yaitu tentang pemuda dan keberagaman yang dikemas dalam hubungan yang harmonis."
"Pemuda-pemuda hari ini datang ke museum bukan lagi untuk dipaksa melihat, tapi dalam kondisi pengalaman batin dan pengalaman visual yang sinkron, karena pengalaman batin dan visual yang sinkron akan melahirkan imajinasi, serta pikiran yang lebih cerdas dan lebih jernih."
Kunci kegiatan di Museum Sumpah Pemuda adalah tentang keterlibatan. "Kami merancang program untuk memaksimalkan keterlibatan para pemuda yang khususnya datang hari ini," imbuhnya. Peringatan Hari Sumpah Pemuda di Museum Sumpah Pemuda juga melibatkan berbagai komunitas, seperti Komunitas Perempuan Berkebaya hingga Kelompok Pemerhati Budaya dan Museum Indonesia.
Zamrud berkata, "Keterlibatan komunitas dalam kegiatan ini diharapkan dapat mendorong semangat anak muda untuk terus aktif dalam kegiatan-kegiatan di museum."
Terbuka untuk Berbagai Kegiatan
Zamrud menjanjikan, "Museum Sumpah Pemuda sangat terbuka jika komunitas pecinta museum, sejarah, atau komunitas edukasi dan rekreasi lain ingin mengadakan kegiatan maupun terlibat dalam kegiatan kami di museum." Ia berbagi bahwa Kompetisi Debat Pemuda, yang baru saja rampung beberapa hari lalu, merupakan salah satu acara besar di Museum Sumpah Pemuda.
Terkait penambahan fasilitas yang mendorong minat kunjungan anak muda, Zamrud menyebut bahwa pengelola masih terus memproses pembaruan-pembaruan yang relevan, namun tidak mengungkap detailnya. "Kami akan segera menyesuaikan diri dengan kebutuhan yang dinamis, serta merespons dengan baik masukkan dan keterlibatan publik," celotehnya.
Selain Sumpah Pemuda Youth Fest, Museum Sumpah Pemuda lebih dulu menggelar Upacara Peringatan 96 Tahun Sumpah Pemuda dengan tema "Maju Bersama Indonesia Raya." Acara ini berlangsung di halaman Museum Sumpah Pemuda, dan dihadiri sekitar 700 peserta, termasuk perwakilan keluarga dari tokoh-tokoh Sumpah Pemuda, pelajar, pegiat sejarah, serta tokoh masyarakat.
Advertisement