Liputan6.com, Jakarta - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi, berbicara peran pemuda dalam transisi Jakarta menuju kota global. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berkomitmen meningkatkan peran pemuda dalam setiap program pembangunan di Jakarta menuju kota global.
Hal ini disampaikan Teguh saat menjadi Inspektur Upacara dalam Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-96 Tahun 2024 di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, pada Senin (28/10/2024).
Advertisement
"Untuk itu, sinergi terus ditingkatkan, salah satunya dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga melalui Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi DKI Jakarta dalam meningkatkan kualitas pemuda Jakarta," kata Teguh.
Pemuda, kata Teguh akan didorong untuk bisa berperan baik sebagai subyek maupun obyek pembangunan di Jakarta dalam berbagai sektor. Menurutnya, salah satu yang harus dipersiapkan ialah penyediaan lapangan pekerjaan.
Melihat ketersediaan lapangan kerja yang masih rendah, Pemprov DKI Jakarta siap bekerja sama dengan pemerintah pusat untuk menyediakan lapangan kerja sesuai kebutuhan para pemuda.
"Kami dari Pemprov DKI bersama seluruh stakeholder pasti akan memberikan perhatian tersebut karena ini sangat penting," kata Teguh.
"Jangan sampai bonus demografi yang diharapkan menjadi berkah, akhirnya menimbulkan masalah pencapaian dalam mendukung Indonesia Emas 2045," tandasnya.
Puan: Sumpah Pemuda Jadi Momen Rangkul Semua Elemen Masyarakat
Ketua DPR Puan Maharani menyampaikan ucapan Selamat Hari Sumpah Pemuda ke-96 pada seluruh pemuda di Tanah Air. Ucapan disampaikan Puan lewat akun instagram @ketua_dprri pada Senin (28/10/2024):
"Selamat Hari Sumpah Pemuda ke-96. Sumpah Pemuda menjadi momentum untuk merangkul semua elemen masyarakat dalam mengatasi tantangan dan mewujudkan Indonesia lebih sejahtera dan untuk merayakan keberagaman menjadi satu kesatuan bangsa," tulis Puan.
Puan mengajak seluruh elemen bangsa untuk menjaga persatuan dengan satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa persatuan.
"Mari kita tetap menjaga persatuan dengan baik agar Indonesia jaya. Satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa ! Indonesia!," kata Puan.
Menurut Puan, Sumpah Pemuda tak boleh sebatas peringatan masa lalu saja tapi harus jadi acuan untuk menjaga semangat ke masa depan.
"Sumpah Pemuda bukan hanya romantisme sejarah, tapi juga harus menatap jauh ke depan, bagaimana ekosistem baru dan teknologi baru menghasilkan banyak hal baru di masa kini dan masa depan nanti," pungkas Puan.
Advertisement
Sejarah Sumpah Pemuda
Melansir dari beberapa sumber, Hari Sumpah Pemuda merupakan peringatan yang pertama kali disahkan pada tahun 1959. Peringatan tersebut ditetapkan berdasarkan Keppres No. 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959.
Hari Sumpah Pemuda juga berdiri dari munculnya gagasan Sumpah Pemuda yang dimulai dari Penyelenggaraan Kongres Pemuda kedua pada tanggal 27 hingga 28 Oktober 1928. Kongres tersebut diikuti oleh Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI).
Sebagai informasi, PPPI merupakan sebuah organisasi pemuda yang beranggotakan pelajar dari seluruh Indonesia. Kongresnya digelar dengan tujuan untuk memperkuat rasa persatuan dan kebangsaan Indonesia yang telah tumbuh di dalam benak dan sanubari para pemuda.
Melalui kongres yang digelar tersebut membuahkan hasil yaitu adanya ikrar sumpah pemuda. Ikrar tersebut dibuat dengan tujuan agar para pemuda-pemudi Indonesia senantiasa mencintai tanah air Indonesia.
Kemudian juga untuk menjaga dan merawat persatuan tanah air sebagai sebuah bangsa, serta menjunjung tinggi penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.