Rekomendasi Film yang Cocok Ditonton saat Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober

Peringatan Hari Sumpah Pemuda mengacu pada peristiwa 28 Oktober 1928. Saat itu, para pemuda dari berbagai daerah di Indonesia berkumpul untuk mengucapkan ikrar sebagai tanda penetapan jati diri mereka.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 28 Okt 2024, 13:16 WIB
Logo peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-96 tahun 2024 bertema 'Maju Bersama Indonesia Raya'. (www.kemenpora.go.id)

Liputan6.com, Yogyakarta - Setiap 28 Oktober, diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk memperingatinya, salah satunya menonton film bertema perjuangan bangsa Indonesia.

Peringatan Hari Sumpah Pemuda mengacu pada peristiwa 28 Oktober 1928. Saat itu, para pemuda dari berbagai daerah di Indonesia berkumpul untuk mengucapkan ikrar sebagai tanda penetapan jati diri mereka.

Tiga ikrar yang ditulis dalam ejaan van Ophuijsen adalah:

- Pertama: Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah air Indonesia.

- Kedoea: Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.

- Ketiga: Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.

Hari Sumpah Pemuda biasanya diperingati dengan upacara, kegiatan diskusi, ataupun gerakan kemanusiaan. Namun, peringatan ini juga bisa dirayakan dengan menonton film bertema perjuangan. Mengutip dari berbagai sumber, berikut rekomendasi film yang cocok ditonton saat Hari Sumpah Pemuda:

1. Gie (2005)

Film Gie mengisahkan tentang seorang aktivis mahasiswa yang berjuang untuk keadilan dan kebenaran di era 1960-an, Soe Hok Gie. Ia adalah sosok pemuda dengan idealisme tinggi.

Film Gie yang dirilis pada 14 Juli 2005 ini disutradarai oleh Riri Riza. Kisahnya diambil berdasarkan Catatan Seorang Demonstran karya Soe Hok Gie.

Adapun pemainnya tak tanggung-tanggung, yakni Nicholas Saputra sebagai sosok Gie. Film ini berhasil memenangkan tiga penghargaan pada Festival Film Indonesia 2005 melalui kategori Film Terbaik, Aktor Terbaik, dan Penata Sinematografi Terbaik.

2. Wage (2017)

Film Wage disutradarai oleh John de Rantau. Film ini ditulis oleh Fredy Aryanto dan Gunawan Bs.

Film Wage merupakan sejenis biografi Wage Rudolf Soepratman (WR Supratman). Ceritanya berfokus pada bagaimana WR Supratman menciptakan lagu Indonesia Raya.

Dalam film ini juga menampilkan peristiwa Kongres Pemuda II. Peristiwa itu juga memuat perumusan Sumpah Pemuda. Rilis pada 28 Oktober 2017, film ini dibintangi oleh Khoirul Ilyas Aryatmaja, Putri Ayudya dan Herman Bennink.

 


3. Kadet 1947 (2021)

Film Kadet 1947 disutradarai oleh Rahabi Mandra dan Aldo Swastia. Film ini berkisah tentang sekelompok kadet dari sekolah penerbang Angkatan Udara di Maguwo.

Mereka adalah Sigit (Bisma Karisma), Mul (Kevin Julio), Har (Omara Esteghlal), dan Adji (Marthino Lio). Mereka sama-sama memiliki ambisi untuk ikut serta mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari Belanda pada 1947.

Film Kadet 1947 berlatar dari peristiwa Belanda yang mulai menggencarkan agresi di Indonesia pasca Perang Dunia II. Dirilis pada 25 November 2021, film ini dibintangi oleh Bisma Karisma, Kevin Julio, Omara Esteghlal, dan Marthino Lio.

4. Bumi Manusia (2019)

Film Bumi Manusia diangkat dari novel berjudul sama karya Pramoedya Ananta Toer. Mengangkat genre drama dan sejarah, film ini juga cocok ditonton ulang untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda.

Film ini bercerita tentang Minke, seorang pemuda berdarah jawa yang menjalin asmara dengan gadis campuran-Belanda bernama Annelies. Kisah mereka terjalin di tengah perjuangan Indonesia dari jajahan pemerintah kolonial.

Film Bumi Manusia disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Rilis pada 15 Agustus 2019, film ini dibintangi oleh Iqbaal Ramadhan, Mawar de Jongh, Sha Ine Febriyanti, dan masih banyak lagi.

5. Perburuan (2019)

Film perjuangan lainnya yang juga diangkat dari novel karya Pramoedya Ananta Toer adalah Perburuan. Film yang disutradarai oleh Richard Oh ini dirilis pada 15 Agustus 2019.

Film Perburuan berlatarkan enam bulan setelah kegagalan tentara Pembela Tanah Air (PETA) melawan tentara Jepang di Indonesia. Kekalahan itu menyebabkan shodancho PETA Hardo yang terluka akibat perang kembali ke kampung halamannya di Blora, Jawa Tengah.

Kisahnya berpusat pada perlawanan seorang pemuda bernama Hardo setelah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan. Film ini dibintangi oleh Adipati Dolken, Ayushita, Ernest Samudra, Khiva Ishak, dan Michael Kho. 

 

Penulis: Resla

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya