Liputan6.com, Jakarta - Milia, benjolan putih kecil yang sering muncul di bawah mata, seringkali menjadi perhatian banyak orang. Meskipun tidak berbahaya, kehadiran milia bisa mengganggu penampilan seseorang, khususnya kaum hawa.
Apa itu milia?
Milia adalah kista kecil berisi keratin yang terbentuk ketika sel-sel kulit mati terperangkap di bawah permukaan kulit. Umumnya, milia muncul pada bayi baru lahir, tetapi juga dapat terjadi pada orang dewasa.
Advertisement
Milia biasanya tidak menimbulkan rasa sakit dan seringkali hilang dengan sendirinya. “Milia ditandai dengan benjolan kecil berwarna putih atau kuning dan tidak menular. Hindari memencetnya, karena bisa menyebabkan iritasi dan jaringan parut," jelas Ollie Wertheim, pendiri Sentitive Skin LLC, seperti dikutip dari Pinkvilla, Senin (28/10/2024).
Penyebab milia di bawah mata
Meskipun penyebab pasti milia belum sepenuhnya dipahami, beberapa faktor berkontribusi terhadap kemunculannya, terutama di bawah mata, di mana kulit lebih tipis dan halus. Salah satu penyebab utama adalah penumpukan keratin, yang dapat membentuk kista kecil.
Selain itu, penggunaan produk perawatan kulit yang berat, seperti krim atau minyak yang mengandung banyak minyak, di sekitar area mata. Produk-produk ini dapat menyumbat pori-pori dan mencegah pengelupasan alami sel-sel kulit mati, yang menyebabkan terbentuknya milia.
Demikian pula, penggunaan kosmetik yang membuat kulit berminyak atau tidak membersihkan riasan dengan benar dapat menyebabkan terbentuknya milia.
Penting untuk diingat bahwa milia mungkin tidak langsung hilang dan butuh waktu untuk sembuh. Jadi, ketahui beberapa cara alami dan perawatan medis untuk mengatasi milia.
Cara mengatasi milia secara alami
Berikut beberapa cara alami yang dapat membantu mengatasi milia:
1. Eksfoliasi lembut
Gunakan produk eksfoliasi lembut atau waslap lembut untuk membersihkan area di sekitar milia. Ini dapat membantu mempercepat pengelupasan sel-sel kulit mati. Pastikan tidak memberikan tekanan berlebihan agar tidak mengiritasi kulit.
2. Kompres air hangat atau uap
Menggunakan kompres hangat dapat membantu melembutkan kulit dan membuka pori-pori. Tempelkan kain hangat yang dibasahi pada area yang terkena selama beberapa menit, dan ulangi beberapa kali sehari.
Advertisement
3. Madu
Madu memiliki sifat melembapkan dan antibakteri yang dapat membantu meredakan milia. Oleskan sedikit madu mentah ke area yang terkena, biarkan selama 10-15 menit, lalu bilas dengan air hangat.
Namun, pastikan untuk melakukan uji tempel terlebih dahulu untuk memastikan tidak ada reaksi alergi. Dr. Aseem Sharma, Kepala Dermatologi di Skin Saga Centre for Dermatology, menjelaskan bahwa meskipun madu mengandung antioksidan dan sifat humektan, ada metode lain yang lebih efektif untuk mengatasi milia.
4. Produk Retinol atau Alpha Hydroxy Acid (AHA)
Krim atau serum yang mengandung retinol atau AHA seperti asam glikolat dapat meningkatkan pergantian sel kulit dan membantu mengurangi kemunculan milia. Namun, penggunaan produk ini harus hati-hati, terutama di area sensitif seperti di sekitar mata.
Perawatan medis untuk mengatasi milia
Jika cara alami tidak memberikan hasil yang diinginkan, ada beberapa perawatan medis yang bisa dipertimbangkan:
1.Ekstraksi
Dokter kulit dapat melakukan ekstraksi, di mana mereka menggunakan alat steril untuk mengangkat milia secara langsung. Prosedur ini aman dan cepat jika dilakukan oleh profesional.
2. Kuretase
Dalam prosedur ini, dokter akan membius area tersebut sebelum mengangkat milia menggunakan alat khusus.
3. Krioterapi
Krioterapi menggunakan suhu ekstrem untuk membekukan dan menghancurkan milia. Nitrogen cair diaplikasikan pada area yang terkena, menyebabkan milia melepuh dan akhirnya terlepas.
4. Diatermi
Prosedur ini menggunakan arus listrik kecil untuk menghancurkan milia dengan panas. Ini membantu mempercepat penyembuhan area tersebut.
5. Ablasi laser
Perawatan laser menggunakan sinar laser terfokus untuk menguapkan milia, sementara kulit di sekitarnya tetap aman dan tidak terpengaruh.
Advertisement