Liputan6.com, Jakarta Salah satu nutrisi terpenting bagi tubuh adalah vitamin D, yang umumnya dikenal sebagai kalsiferol, yang ditemukan dalam beberapa makanan. Vitamin D diperlukan untuk menjaga gigi dan tulang tetap dalam kondisi baik.
Vitamin D penting untuk mengendalikan sistem kekebalan tubuh dan peradangan. Sebuah studi oleh BMC Public Health melaporkan bahwa sekitar 1 miliar orang di seluruh dunia mengalami kekurangan Vitamin D dan sekitar 50 persen populasi global menderita kekurangan Vitamin D.
Advertisement
Beberapa dari tanda kekurangan vitamin D meliputi osteoporosis—kepadatan tulang rendah—patah tulang, kelemahan dan kram otot, rambut rontok, dan rasa lelah atau letih. Vitamin D membantu tubuh Anda menyerap kalsium; kekurangan terjadi ketika tubuh Anda tidak mendapatkan atau memproses vitamin dalam jumlah yang cukup.
Kekurangan vitamin D sulit didiagnosis karena tidak menimbulkan gejala atau gejalanya tumpang tindih dengan banyak kondisi kesehatan. Kekurangan vitamin D relatif mudah diobati dengan suplemen setelah penyedia layanan kesehatan mengidentifikasi bahwa Anda kekurangan. Berikut hal-hal lain yang perlu Anda ketahui tentang gejala kekurangan vitamin D seperti dilansir dari Health.
1. Kelelahan
Kekurangan vitamin D dan kelelahan saling terkait. Namun, tidak jelas mengapa kadar vitamin D yang rendah dapat membuat Anda lelah atau menyebabkan kelelahan. Beberapa peneliti menunjukkan bahwa suplemen vitamin D mungkin bermanfaat untuk mengurangi kelelahan.
2. Sering Sakit
Kekurangan vitamin D dapat menjadi penyebabnya jika Anda terus-menerus sakit. Faktanya, beberapa penelitian telah menemukan hubungan antara tingkat keparahan penyakit yang lebih tinggi pada orang-orang di unit perawatan intensif (ICU) dan kadar vitamin D yang rendah.
Hubungan ini diperiksa kembali setelah timbulnya COVID-19. Penelitian menunjukkan bahwa orang-orang dengan kekurangan vitamin D mungkin memiliki risiko lebih tinggi terkena COVID dan menjadi lebih sakit akibat virus tersebut.
3. Nyeri dan Kelemahan Otot
Vitamin D meningkatkan fungsi otot. Kadar vitamin D yang rendah dapat meningkatkan kemungkinan mengalami gejala-gejala seperti hilangnya tonus otot, atrofi (kehilangan otot), kelemahan, dan nyeri. Kehilangan massa dan kekuatan otot juga dapat membuat Anda lebih rentan terjatuh.
4. Nyeri Punggung
Kehilangan kekuatan otot dapat menyebabkan peningkatan tekanan pada otot punggung dan leher Anda. Peningkatan tekanan tersebut dapat menyebabkan nyeri punggung.
Nyeri punggung bawah, khususnya, merupakan keluhan umum di antara orang-orang dengan kekurangan vitamin D. Beberapa ahli menyarankan untuk melakukan skrining pada orang dengan nyeri punggung bawah untuk mengetahui kekurangan vitamin D, karena pengobatan seperti suplemen vitamin D dapat meredakan gejala yang berhubungan dengan nyeri.
5. Fraktur Tulang dan Osteoporosis
Tubuh kita bergantung pada vitamin D untuk membantu menyerap kalsium dan menumbuhkan tulang yang tetap padat dan kuat sepanjang hidup kita. Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan osteomalasia pada orang dewasa, suatu kondisi yang menyebabkan pelunakan tulang. Hal ini dapat menyebabkan hilangnya kepadatan tulang, yang dapat menyebabkan osteoporosis dan fraktur (patah tulang).
Advertisement
6. Rambut Rontok
Vitamin D berperan penting dalam mengatur siklus rambut, termasuk regenerasi rambut baru. Karena peran vitamin D dalam pertumbuhan rambut, ada kemungkinan bahwa kekurangan vitamin D dapat memperlambat pertumbuhan rambut.
Alopecia adalah gangguan autoimun yang menyebabkan rambut rontok. Orang dengan alopecia memiliki kadar vitamin D yang lebih rendah, dan perawatan vitamin D topikal telah digunakan untuk memperbaiki gejala.
7. Depresi
Ada berbagai penelitian tentang apakah mengonsumsi suplemen vitamin D dapat memperbaiki gejala depresi yang ada. Beberapa penelitian dan ulasan masih menunjukkan bahwa orang dengan kekurangan vitamin D mungkin berisiko lebih tinggi mengalami episode depresi.
8. Berat Badan Naik
Kekurangan vitamin D dikaitkan dengan berat badan naik. Orang dengan obesitas (kelebihan sel lemak) 35% lebih mungkin mengalami kekurangan vitamin D daripada orang tanpa obesitas. Mereka juga 24% lebih mungkin mengalami kekurangan ini daripada orang yang dianggap kelebihan berat badan.
Akumulasi vitamin D dalam jaringan adiposa mungkin menjelaskan mengapa orang dengan obesitas memiliki kadar vitamin D dalam darah yang rendah. Sel lemak menahan vitamin dan tidak melepaskannya secara efisien ke dalam darah.
9. Eksim
Vitamin D dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh dan fungsi penghalang kulit, yang keduanya penting dalam perkembangan eksim. Eksim adalah sekelompok kondisi kulit kronis yang dapat menyebabkan peradangan, iritasi, dan pembengkakan. Kadar vitamin D serum darah yang lebih rendah telah dikaitkan dengan peningkatan frekuensi dan keparahan gejala eksim.
10. Kerusakan Gigi
Vitamin D sangat penting untuk kesehatan gigi. Vitamin D yang rendah dapat melemahkan gigi Anda dan membuat Anda lebih rentan terhadap gigi berlubang, patah tulang, dan pembusukan.
Satu studi meneliti hubungan antara vitamin D dan karies gigi, sejenis kerusakan gigi. Para peneliti menganalisis data dari 18.683 individu. Mereka menemukan bahwa risiko karies gigi meningkat seiring dengan rendahnya kadar vitamin D.
11. Penyakit Gusi
Vitamin D juga penting untuk kesehatan gusi karena membantu tubuh menyerap kalsium. Vitamin D yang rendah telah dikaitkan dengan peningkatan risiko periodontitis, mungkin karena hubungannya dengan sistem kekebalan tubuh. Periodontitis adalah penyakit gusi yang menyebabkan radang gusi. Vitamin D mengurangi efek peradangan dan mineralisasi pada jaringan di sekitar gigi.
Advertisement